BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Asal Usul dan Sebab Munculnya Aliran Murji'ah dan Ajarannya

  Asal Usul dan Sebab Munculnya Aliran Murji'ah dan Ajarannya . Perkataan Murji'ah dalam bahasa arab mengikuti pola kata atau "wazan" mufilat-un yaitu isim fai-il dari kata kerja arja'a, yarji'u, irja'an. kata irja' mempunyai dua makna, menunda dan memberi harapan. Dengan demikian perkataan murji'ah secara bahasa berarti orang atau suatu golongan yang menunda atau memberi harapan. kemudian istilah murji'ah dikenal sebagai nama dari sebuah aliran atau faham dalam akidah atau ilmu kalam.
   Sebagai aliran atau faham dalam akidah atau ilmu kalam, murji'ah pada awalnya berhubungan dengan presepsi atau pandangan tentang pelaku dosa besar (murtakib al-kabair). Menurut faham murji'ah, manusia di dunia ini tidak dapat menilai tau menghakimi seorang mukmin yang melakukan dosa besar sebagai ahli surga atau ahli neraka. penilaian terhadap pelaku dosa besar di dunia ini, serta menyerahkan sepenuhnya kepada penilaian Allah di akhirat kelak.
   Dari penilaian terhadap pelaku dosa besar (murtakib al-kabir), faham murji'ah berkembang kepada pandangan tentang konsep iman. menurutnya, dosa bersar yang dilakukan oleh seorang beriman tidak mempengaruhi kwalitas keimanannya. Sebab menurut faham murji'ah iman itu hanya keyakinan dalam hati, tidak ada keterkaitannya dengan pernyataan secara lisan dan amaliah atau perbuatan secara nyata. Dengan demikian murji'ah bisa juga disebut sebagai golongan yang memberikan harapan demikian besar kepada orang-orang yang secara lahiriyah berbuat dosa besar, menyembah berhala atau mengucapkan kata-kata kufur sebagai seorang mukmin yang baik dihadapan Allah. Sebab telah disebutkan, perbuatan dan ucapan "murtad" atau keluar dari islam tidak mempengaruhi kesempurnaan imannya di dalam hati mereka yang secara lahiriyah telah murtad. Menurut faham murji'ah seorang yang mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan murtad tetap sebagai seorang mukmin yang baik selama memiliki keimanan dalam hatinya.
   Munculnya aliran murji'ah dilatarbelakangi oleh perang saudara yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Penilaian kaum muslimin terhadap perang saudara tersebut cukup beragam. Golongan khawarij berpandangan, orang-orang yang terlihat di dalam perang saudara itu, terutama Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abi Sufyan, Amr bin 'Ash, dan Abu Musa al-Asy'ari telah berbuat dosa besar.
   Mereka telah mengambil keputusan yang keliru dengan memberikan terjadinya perang saudara. Lebih-lebih mereka telah mengambil dan menyetujui cara "tahkim" dalam mengakhiri "peran saudara"itu. Suatu cara yang bukan saja merugikan pihak Ali karena hampir memenangkan peperangan, melainkan juga telah mengikuti adat istiadat jahiliyah yang bertentangan dengan jiwa Al-Qur'an dalam menyelesaikan konflik. Pandangan khawarij sampai pada kesimpulan bahwa  pelaku dosa besar telah kufur, keluar dari Islam. Sebab itu, keempat tokoh yang menjadi pentolan  perang saudara itu keluar dari Islam dan halal di bunuh.
   Sementara itu. kaum Syi'ah memandang Ali bin Abi Thalib pihak yang benar, sedangkan Muawiyah bin Abi Sufyan golongan yang sesat. Ali mempertahankan kebenaran sedangkan muawiyah melawan pemerintah yang sah. Dalam pada itu muncul Murji'ah sebagai golongan yang netral, tidak memihak kepada Ali dan juga tidak memihak mepada Muawiyah. Murji'ah golongan yang menunda penilaian terhadap Ali dan Muawiyah di dunia ini, seraya menyerahkan kepada Tuhan keduanya di akhirat.
Jadi muncullah aliran-aliran ilmu kalam atau akidah dalam islam yang bermula dari persoalan politik, kemudian berkembang menjadi persoalan akidah. Keduanya politik dan akidah dalam Islam merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
   Murji'ah kemudian berkembang menjadi aliran akidah yang memiliki beberapa cabang atau sekta. Diantaranya yang terpenting adalah :
1. Sekta al-Yunusiah
Yaitu pengikut Yunus bin Awn al-Namiri. Sekta ini menyakini bahwa iman itu adalah mengenal Allah, tunduk kepadanya menjauhi kesombongan  kepada Tuhan, dan menanamkan kecintaan kepadaNya di dalam hati. Barang siapa yang memenuhi krateria ini telah menjadi seorang mukmin yang sempurna. Sedangkan ketaatan dan amal ibadah kepadaNya tidak mempengaruhi keimanan seseorang, bahakan seorang yang ucapan dan perbuatannya penuh dengan kemaksiatan dan kekufuran tidak mempengaruhi kwalitas imannya. Sebab menurutnya. Seorang mukmin masuk surga  bukan karena ibadahnya dan ketaatannya kepada Tuhan, melainkan karena keihlasan dan kecintaan kepada Tuhan.
2. Sekta al-Ubaydiyah
Golongan ini adalah pengikut 'Ubayd al-Muktab, sekta ini menyakini bahwa semua dosa selain menyekutukan Allah pasti diampuni Tuhan. Sebab itu perbuatan dosa yang dilakukan oleh seorang mukmin sebesar apapun selain menyekutukan Allah tidak mengurangi keimanannya.
3. Sekta Al-Gassaniyah
Golongan ini merupakan pengikut Ghassan al-Kufi, tokoh kelahiran Kufah, Irak. Garis besar pemikirannya bahwa iman itu adalah mengenal Allah dan Rasulnya, serta menyatakan secara lisan tentang benarnya semua yang diturunkan Allah dan semua ajaran yang dibawa oleh Rasulullah. secara garis besar bukan secara rincian. Iman pun tidak bertambah dan tidak berkurang dengan baik buruknya perbuatan seseorang yang beriman , seseorang yang berkata "saya mengetahui bahwa Allah mengharamkan makan babi, namun saya tidak tahu apakah babi diharamkan itu kambing ini atau bukan", tetapi seorang yang beriman. Demikian juga tetap dalam keimanan, seorang yang berkata "Saya mengetahui bahwa Allah mewajibkan ibadah haji ke Ka'bah, namun saya tidak tahu dimana Ka'bah itu berada, barangkali ada di India.
   Demikian uraian singkat tentang asal usul dan sebab munculnya aliran Murji'ah
Asal Usul dan Sebab Munculnya Aliran Murji'ah dan Ajarannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment