BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pengertian Moral dan Tahap Perkembangn Moral Menurut Para Ahli

Pengertian Moral dan Tahap Perkembangn Moral Menurut Para Ahli
    Istilah moral berasal dari kata latin "mores" yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam prilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma dan prananta yang mengatur prilaku individu dala hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik buruk yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya dimana individu tersebut menjadi anggota komunitas  sosial.
    Moralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan demi terwujudknya kehidupan yang damai penuh keteraturan, ketrtiban, dan keharmonisan.
    Tokoh yang paling dikenal dalam kaitannya dengan pengkajian perkembangan moral adalah Lawrence E.Kohlberg (1995). melalui disertasinya yang sangat monumental yang berjudul  "The Development of modes of moral thinking and choice in the years 10 to 16 " yang diselesaikannya di Univesity of Cicago pada tahun 1958, di melakukan penelitian empiris lintas kelompok usia tentang cara pertimbangan moral terhadap 75 orang anak dan remaja yang berasal dari daerah sekitas Cicago. Anak-anak itu dibagi kedalam 3 kelompok usia, yakni kelompok usia 10, 13, dan 16 tahun. Penelitiannya dilakukan dengan cara menghadapkan para subjek penelitian/responden kepada berbagai dilema moral dan selanjutnya mencarat semua reaksi mereka.
    Dalam pandang Kohlberg, sebagaimana juga pandangan Jean Peaget (salah seorang yang sangat dikaguminya), berdasarkan penelitiannya itu sangat tampak bahwa anak-anaka dan remaja itu menafsirkan segala tindakan dan perilakunya sesuai dengan struktur mental mereka sendiri. Mereka menilai hubungan sosial dan perbuatan tertentu sebagai adil atau tidak adil, baik atau buruk juga seiring dengan tingkat perkembangan atau struktur moral mereka masing-masing.
Berdasarkan penelitiannya, Kohlberg menarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut :
  1. Penilain dan perbuatan moral pada intinya bersifat rasional. keputusan moral bukanlah soal perasaan atau nilai, melainkan selalu mengandung suatu tafsiran kognitif terhadap keadaan dilema moral dan bersifat konstruksi kognitif yang bersifat aktif terhadap titik pandang masing-masing individu sambil mempertimbangkan segala macam tuntunan, hak, kewajiban, dan keterlibatan setiap pribadi terhadap sesuatu yang baik dan yang adil. Kesemuanya itu merupakan tindakan kognitif.
  2. Terdapat sejumlah tahap pertimbangan moral yang sesuai dengan pandangan formal harus diuraikan dan yang biasanya yang digunakan remaja untuk mempertanggung jawabkan perbuatan moralnya.
  3. Membenarkan gagasan Jean Peaget bahwa pada masa remaja sekitar umur 16 tahun telah mencapai tahap teringgi dalam proses pertimbangan moral. Sebagaimana penitian Jean Peaget telah membuktikan bahwa baru pada masa remaja pola pemikiran operasinal formal berkembang. Demikian pula Kohlberg menunjukkan adanya kesejajaran dengan perkembangan kognitif dengan perkembangan moral yaitu pada masa remaja juga dicapai tahap tertinggi perkembangan moral yang ditandai dengan kemampuan remaja menerapkan prinsip keadilan universal pada penilaian moralnya.
Tahap-tahap Perkembangan Moral
    Dalam konteks perkembangan moral, ada beberapa perkembangan moral yang sangat terkenal yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :
1. John Dewey
    John Dewey mengemukan tahapan moral yang dijabarkan oleh Jean Peaget, bahwa adapun tahap perkembangan moral ada tiga tahap perkembangan yaitu :
  1. Tahap pramoral, tahap ini ditandai dengan anak belum menyadari keterkaitannya dengan aturan 
  2. Tahap Konvensional, yaitu ditandai dengan perkembangan kesadaran dan ketaatan pada kekuasaan
  3. Tahap Otonom, yaitu berkembangnya keterkaitan pada aturan yang didasarkan pasa resiprositas
2. Lawrence E.Kohlberg
    Lawrence E.Kohlberg mengemukakan tahap perkembangan moral yang sangat dikenal didunia sebgai berikut :

a. Tingkat Prakonvensional

    Pada tingkat ini anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya dan ungkapan-ungkapan budaya mengenai baik dan buruk serta benar dan salah. Namun demikian semua ini ditafsirkan dari segi akibat fisik atau kenikmatan perbuatan, seperti hukuman, keuntungan, dan pertukaran kebaikan atau dari segi kekuatan fisik mereka yang memaklumkan peraturan.
Tingkat prakonvenional memiliki dua tahap yaitu :
  1. Tahap orientasi hukum dan kepatuhan, pada tahap ini  akibat-akibat fisik suatu perbuatan menentukan baik buruknya tanpa menghiraukan arti dan nilai manusiawi dari aktifitas tersebut. Anak semata-mata menghindarkan hukuman dan tunduk pada kekuasaan tanpa mempersoalkannya.
  2. Tahap orientasi relativis instrumental,yaitu perbuatan yang dianggap benar adalah perbuatan yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Sedangkan hubungan kepada manausia dipandang seperti hubungan dipasar yang berorientasi untung rugi

b. Tingkat Konvensional

     Pada tingkat ini anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau masyarakat dan sikap anak bukan saja komformitas terhadap pribadi dan tata tertib sosial, melainkan juga loyal terhadapnya dan secara aktif mempertahankannya, mendukung dan membenarkan seluruh tata tertib.
Tingkat konvensional ini memiliki dua dua tahap yaitu :
  1. Orientasi kesepakatan antara pribadi "Anak manis", yaitu prilaku yang dipandang baik adalah yang menyenangkan dan membantu orang lain  serta yang disetujui oleh mereka. Dam prilaku sering dinilai menurut niatnya sehingga sering kali muncul pikiran dan ucapan "sebenarnya dia bermaksud baik". Mereka berpandangan bahwa orang akan mendapatkan persetujuan orang lain dengan cara menjadi orang yang baik.
  2. Orientasi hukum dan ketertiban, yaitu orientasi terhadap otoritas, aturan yang tetap dan penjagaan tata tertib sosial. Perilaku yang baik adalah semata-mata melakukan kewajiban sendiri, menghormati otoritas dan menjaga tata tertib yang ada dan semuanya itu dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dalam dirinya.

c. Tingkat Pascakovensional, otonomi atau berlandaskan prinsip

    Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-prinsip itu dan terlepas pula dari identifikasi diri dengan kelompok tersebut.
    Pada tingkatan ini memiliki dua tahap yaitu :
  1. Orientasi kotrak sosial legalitas, yakni individu pada umumnya sangat bernada utilitarian, artinya perbuatan yang baik cenderung dirumuskan dalam kerangka hak dan ukuran umum yang telah diuji secara kritis dan telah disepakati oleh masyarakat.
  2. Orientasi prinsip etika universal, yaitu hak ditentukan oleh keputusan suara batin sesuai dengan prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri dan yang mengacu pada komprehensivitas, universalitas, dan konsistensi logis dan prinsip ini bersifat abstrak dan etis serta bukan merupakan peraturan moral konkret.
Pengertian Moral dan Tahap Perkembangn Moral Menurut Para Ahli Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment