BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Cara Mendidik Anak Sebelum Lahir Menurut Ajaran Islam

Cara Mendidik Anak Sebelum Lahir Menurut Ajaran Islam
Dalam dunia pendidikan yang populer diketahui adalah pendidikan formal dan non formal, pendidkkan dalam lingkup sekolah dan pendidikan diluar sekolah, baik dalam lingkungan keluarga begitu juga dalam lingkungan masyarakat, namun ada pendidikan yang justru sangat penting dalam dalam lingkungan keluarga agar anak tersebut dapat menjadi orang yang dibanggakan dan mepunyai akhlaq yang baik sesuai dengan tutuntan agama yang telah diajarkan Rasulullah saw, yakni pendidikan anak sebelum lahir. Adapun pendidikan anak sebelum lahir atau sebelum konsepsi dan sesudah konsepsi menurut para ahli tafsir sebagai berikut

Cara Mendidik Anak sebelum lahir menurut Islam 
    Semua orang tua mengharapkan anak yang dilahirkan menjadi anak yang berbakti, oleh karena itu Islam mengajarkan cara yang harus ditempuh oleh kedua orang tua baik sebelum menikah juga sesudah menikah diantaranya adalah sebagai berikut ;
a.Pendidikan sebelum menikah
1. Memilih calon istri atau suami yang agamanya baik
Seorang Ahli tafsir DR. Ahmad tafsir mengatakan bahwa: "Penanaman islam harus dimulai sejak dini sekali yaitu sejak memilih jodoh, beliau merujuk pendapatnya kepada hadis Nabi saw.: "Pilihlah tempat penyesuaian benih kalian" (Hadis riwayat Ibnu Majah dan al-Daraqutni).
Maksud dari hadis ini adalah suatu peringatan untuk berhati-hati memilih jodoh, karena sifat ayah dan atau sifat ibu dapat menurun kepada sifat anaknya. Jika ayah atau ibunya nakal atau jahat, sifat ini kemungkinan besar akan menurun kepada anaknya. Kalau hal ini terjadi, akan sulit mendidik anak menjadi orang beriman. Karena Rasulullah saw memberi petunjuk dalam memilih calon isteri atau suami dalam hadisnya yang artinya:
   "Perempuan dinikahi karena empat syarat, yaitu: karena hartanya (kekayaannya), keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka upayakanlah mendapat perempuan yang beragama niscaya kamu akan beruntug".
Dari pendapat diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pendidikan islam itu dimulai pada saat memilih jodoh. Lain halnya yang dikemukakan oleh DR. H. Baihaqi AK. Beliau mengatakan Bahwa masa pemilihan jodoh baru merupakan persiapan mendidik anak, belum merupakan aktivitas mendidik anak yang sebenarnya. Masa aktif mendidik anak itu dimulai pada saat isteri positif mengandung
2. Penyampaian khotbah nikah atau nasehat perkawinan bagi kedua mempelai
Khotbah nikah atau nasehat perkawinan biasanya berisi pesan-pesan atau petunjuk-petunjuk agama tentang perkawinan, bagaimana seorang suami memperlakukan isterinya dan bagaimana seorang isteri memperlakukan atau melayani suaminya. Semuanya ini bertujuan untuk menciptakan keluarga sakinah (mawaddah warahmah).Kondisi keluarga sakinah dalam pendidikan sangat berpengaruh terhadap prilaku anak yang akan dilahirkan nantinya.
Pendidikan anak sesudah menikah
1. Berdoa sebelum senggama

        Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw sebelum senggama adalah:
       "Bismillahi Allahumma jannibnas syaithoni wajannibis syaithoni mimmaa rozaqtanaa"
 Artinya:
     "Bismillah! Ya Allah jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkan pula syetan dari anak (yang mungkin) Engkau karuniakan kepada kami".
       Yang dapat dipahami dari hadis ini ialah bahwa kita berdoa kepada Allah agar kita tidak terganggu oleh syaitan dan anak yang mungkin akan diamatkan kepada kita, nantinya tidak diganggu oleh syaitan pula, sehingga ia bisa didik dan berkembang sesuai fitrahnya. Berdoa berarti mendekatkan diri kepada Allah swt, dan meyakini tentang ke Maha Kuasaan-Nya.

2. setelah konsepsi (dalam kandungan)
Sebahagian ahli pendidik berpendapat bahwa pendidikan dimulai sejak anak dalam kandungan. Namun mereka mengakui bahwa pendidikan dalam kandungan ini belum berlangsung pendidikan yang sebenarnya, karena pendidik dan peserta didik tidak terjadi interaksi belajar mengajar secara langsung, tetapi melalui ibunya atau kedua orang tuanya.
Dalam al-Qur'an terdapat ayat yang dapat dijadikan dalil bahwa pendidikan dapat berlangsung didalam rahim ibu, yaitu surat al-A'raf ayat 172 yang artinya:

       "Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi"
        Ayat ini menginformasikan kepada kita bahwa semua manusia didalam rahim ibu telah dibaiat oleh Allah swt. dengan pengakuan bertuhan kepada-Nya. Dan semua manusia yang lahir kedunia ini telah mengaku bertuhan kepada Allah. Peristiwa ini menjadi indikator bahwa manusia dalam rahim itu mengerti dan dapat memahami makna baiat.
        Secara rasional, tidak mungkin Tuhan melakukan baiat terhadap orang yang tidak mengerti dan begitu pula manusia dalam rahim mustahil bisa menjawab sebuah pertanyaan, jika mereka tidak mengerti makna pertanyaan yang ditujukan kepadanya. (Lihat lebih lanjut Ahmad Tafsir, Pendidikan Islam dalam keluarga, hal 26-28)
         Yang menjadi masalah ialah:  "Bagaimana cara melaksanakan pendidikan islam terhadap bayi dalam rahim ibu. Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, bahwa pendidikan terhadap bayi dalam rahi tidak secara langsung tetapi melalui ibunya (orang tua). Karena itu uraian berikut iniadalah menyangkut cara mendidik anak dalam rahim melalui ibunya (orang tua).
Adapun cara mendidik anak yang masih dalam kandungan adalah  sebagai berikut:
  • Ayah dan ibu yang sedang mengandung harus berprilaku yang baik dan terpuji, sopan, lembut dalam berbicara, bergaul dengan baik. Kelembutan kesopanan dalam pergaulan antara ayah dan ibu dan terhadap orang lain. Prilaku seperti ini akan menciptakan ketentraman dan ketenangan dalam rumah tangga, yang pada  akhirnya berpengaruh kepada anak dalam kandungan. Ibu dan ayah harus berupaya keras untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang jelek seperti: mencela/mengejek, mencuri, berdusta, menipu  dan sebagainya. Hal-hal yang seperti ini dapat mempengaruhi anak dalam kandungan.
  • Ibu yang sedang hamil harus aktif melaksanakan ibadah,yaitu mendirikan shalat, begitu pula ibadah-ibadah lainnya, seperti bersedakah,menyantuni anak yang membutuhkan. Apa yang dilakukan oleh si ibu tadi secara otomatis mengikut sertakan anaknya, sebab tidak mungkin meninggalkan bayinya karena ia masih dalam rahim.
  • Ibu dianjurkan rajin membaca al-Qur'an sebanyak mungkin. Bacaan al-Qur'an akan memberi rangsangan positif kepada sang bayi.
  • Ibu dianjurkan untuk senantiasa berdoa. Dengan berdoa akan menimbulkan perasaan dekat dengan Tuhanyang akan menimbulkan rasa tenang dan selalu dalam perlindungan Tuhan. Berdoa sebaiknya dilakukan setiap selesai shalat, minta kepada Tuhan agar diberi anak yang shaleh dan menjadi penyenang hati. (surat al-Furqan ayat 73).
Cara Mendidik Anak Sebelum Lahir Menurut Ajaran Islam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment