BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pengertian Kufur dan Macam-Macam Kufur, Contoh-Contoh Besar dan Kecil beserta Dalil Dalam Al-Qur'an

Pengertian Kufur dan Macam-Macam Kufur, Contoh-Contoh Besar dan Kecil beserta Dalil Dalam Al-Qur'an

Kufur (ingkar) adalah salah perbuatan manusia, baik secara lahiriyah maupun secara batiniyah yang bisa menyebabkan hilangnya atau gugurnya keimanan seseorang. Kufur kalau ditinjau dari segi hukum maka kufur ada dua yaitu ada kufur kubra dan ada kufur sugra. Kekufuran akbar atau keingkaran yang besar adalah salah satu perbuatan yang membatalkan syahadat atau keislaman, atau keimanan seseorang, sehingga hati dan dirinya kosong blong dari Islam  dan Iman sampai dia bertaubat dari kufur akbarnya. Jika ia mati sebelum bertaubat maka ia mati dalam keadaan kafir.
Jenis-Jenis Kekufuran Yang Bisa Menghapus Iman
Kalau kita uraikan jenis kekufuran yang bisa menghapu-repuskan adhlul Iman ada 4 macam :

1. Keyakinan-keyakinan Yang Mengkufurkan
    Berbagai keyakinan yang mengkufurkan pelakunya misal seperti :
  • Meyakini ada zat selain Allah yang mengatur alam ini
  • Ada yang memberi riski selain Allah
  • Ada yang menghidupkan selain Allah
  • Ada yang mematikan selain Allah
  • Mengingkari dengan hatinyasalah satu dari rukun iman yang enam
  • Mempercayai bahwa ada petunjuk, ada kitab, ada pedoman hidup, yang lebih baik membawa maslahat dari pada petunjuk yang dibawah oleh Rasulullah
  • Mengingkari salah satu ayat saja dari Al-Qur'an, misalnya kaum wanita mengingkari tentang poligami dan mashlahatnya, kaum pria yang mengingkari ayat-ayat jihad
  • Meyakini bahwa hukum islam itu tidak bijaksana dan lain sebagainya, artinya meyakini bahwa disana ada tuhan selain Allah, baik tuhan itu berbentuk manusia hidup maupun mati, berbentuk batu, kuburan, pepohonan dan lain sebagainya
2. Syak (Ragu-ragu)
    Misalnya seperti ucapan : " Apa benar Nabi Muhammad itu nabi yang terakhir...? Betulkah agama Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah....? Agama lain kan juga sama...! Agama nasrani juga mengikuti nabi Isa dan nabi-nabi yang lain, agama yahudi juga pengikut nabi Musa, tidak mungkin agama Islam itu satu-satunya agama yang benar...!!!
    Jadi perkataan syak (ragu-ragu) semacam itu membatalkan ashlul iman. Dan perlu diketahui bahwa kufur dari segi i'tiqad dan syak ini hanya diketahui oleh Allah . Tidak ada manusia yang mengetahuinya, kecuali jika keragu-raguan itu di zhahirkan  baik lewat ucapan maupun lewat perbuatan.

3. Dengan Ucapan
    Kufur dari segi ucapan adalah mengucapkan sesuatu yang terkategorikan sebagai ucapan kekufuran, artinya mengucapkan sesuatu ucapan yang menghina Allah, menghina Rasulullah dan menghina sesuatu dari islam, baik dari segi akidahnya maupun dari segi syariatnya dengan misal ucapan :
  • Seseorang berkata bahwa Islam tidak sesuai jika diterapkan dalam masyarakat majemuk yang beraneka ragam suku dan agama.
  • Seseorang yang berkata seperti : 'zaman modern gini masih bicara hukum potong tangan? cih..!!
  • Atau berkata :"Wanita disuruh pakai jilbab karena pada zaman Nabi dulu banyak debu, sekarang tidak perlu lagi karena semua jalanan sudah di aspal".
  • Atau berkata, Rasulullah memelihara jenggok karena dulu tidak ada pabrik silet".
  • Atau berkata, "Jika dilaksanakan hukum potong tangan maka kita akan beramai-ramai makan sop jari" atau "Jika kita melaksanakan hukum rajam terhadap penzina muhshan (yang sudah menikah) batu dikawasan ini akan habis".
  • Atau bahkan berkata :"Islam itu agama yang menyusahkan, kenapa semua yang enak-enak dilarang?!.
  • dan masih banyak yang lainnya ucapan-ucapan yang bisa mengkufurkan seseorang 
    Itulah diatas contoh-contoh kecil yang diucapkan oleh manusia tolol dan itu berarti kufur dari segi ucapan. Adapun mengucapkannya adalah kafir dan hukum mutlaknya adalah kafir. Itu semua dari segi ucapan dan masih banyak sekali contoh-contohnya.
    Salah satu contoh kisah yang perlu kita renungkan yaitu takkala para sahabat ikut dalam perang tabuk, yakni peran melawan nasrani  di Rum (Romawi). Pada saat itu ada beberapa sahabat bersenda gurau dengan mencela ayat-ayat Allah dan juga Rasulnya, sehingga Allah pun menurunkan ayatnya
Firman Allah :

{وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (66)

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan itu, tentulah mereka akan menjawab, 'sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja, Katakan, 'Apakah dengan Allah, Ayat-ayatNya, dan Rasulnya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu sudah kafir sesudah beriman". (Q.S.At-Taubah Ayat 55-56).
    Maka begitulah jika menghina dengan ucapan saja divonis kufur, apalagi dengan perbuatan?!!

4. Dengan Perbuatan
    Adapun contoh dengan perbuatan juga sangat banyak jumlahnya dan diantara yang termasuk perbuatan sehingga seseorang bisa jadi kufur yang nyata, misalnya :
  • Membunuh para Nabi
  • Sujud di hadapan berhala
  • Menginjak-injak mushaf Al-Qur'an dan sengaja mengotorinya dengan benda-benda najis
  • Memerangi, membunuh, menangkap dan mengusir orang-orang beriman (wali Allah)
  • Menghina Allah. menghina RasulNya dan menghina sesuatu dari Islam dengan tulisan maupun lukisan
  • Membuaat patung dan berhala untuk disembah
  • Sengaja mencampakkan bagian-bagian mushaf Al-Qur'an kedalam tong sampah sebagai penghinaan
  • Memasang salib di badan
  • Masuk gereja hanya untuk pura-pura ikut mereka, itu saja sudah kafir
  • Memasang az-zinar (ikat yang diikatkan di pinggangnya orang hindu ketika beribadah)
Cara Mengkafirkan Seseorang

    Yang perlu diperhatikan dan difahami untuk mengkafirkan seseorang secara dhahir cukup dengan melihat ucapan dengan perbuatannya, karena yang mengetahui isi hati seseorang hanya Allah swt. Misalnya : Ada orang yang menghina hukum Allah dengan berkata :"Al-Qur'an tidak sesuai untuk diterapkan ni negara ini, yang paling sesuai adalah hukum ciptaan belanda dan warisan nenek moyang kita". Maka kata-kata itu adalah kata-kata kufur secara mutlak, sehingga Ahlussunnah menghukumi kafir siapa yang mengucapkan kata-kata itu.
    Sedangkan untuk mengkafirkan secara Ta'yin (peorangan), apakah seseorang yang mengucapkan kata-kata kufur itu betul-betul kafir, ini perlu dikoreksi terlebih dahulu. Untuk mengkafirkan seseorang maka perlu diselidiki dulu karena ada hal yang bisa jadi penghalang dari kekufurannya, diantaranya :
  • Karena Si A mengucapkannya karena emosi, tak sadarkan diri atau karena dipaksa orang
  • Hujjah belum tersampaikan kepadanya
  • atau karena kebodohannya, sedangkan kebodohan dalam syariat Islam  itu ada dua macam yakni : Pertama, bodoh yang dibenarkan syariat sehingga menjadi udzur baginya, yakni bodoh yang disebabkan ketidak tahuan yang memang benar-benar tidak tahu dan tidak mungkin tahu, karena dia tinggal disuatu tempat yang tidak terjangkau oleh ilmu, atau karena otaknya memang ideot sehingga tidak bisa memahami sesuatu. Bodoh semacam ini belum mengkafirkan seseorang.   Kedua, Bodoh yang tidak dibenarkan oleh syariat sehingga dia tidak bisa menjadi udzur untuk menyelamatkan dari kekafiran. Tetapi kalau penghalang-penghalang itu tidak ada, maka dia kafir secara individu  (kafir secara ta'yin)
    Dari empat hal tersebut diatas yang bisa menyebabkan kekufuran sehingga terhapus keimanan mereka, maka ada beberapa dalil yang juga membicarakan tanda-tanda orang yang kafir yang telah disebutkan di dalam Al-Qur'an yang juga sering bahkan banyak sekali umat yang melakukannya diantaranya :
1. Kufur (kafir) Karena Mendustakan Kebenaran
    Sebagaima firman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 68, Allah berfitman

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُۥٓ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَٰفِرِينَ
"Dan siapakah lebih aniaya dari pada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan kebenaran takkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir"

     Kesenangan yang diberikan kepada orang-orang kafir adalah kesenangan yang sementara, rezki yang sedikit yang mereka terima dan rasakan selama hidup di dunia, kemudian di akhirat nanti mereka terpaksa masuk neraka.
     Dalam ayat ini dapat di pahami bahwa manusia diberi pahala dan diazab adalah karena perbuatan mereka sendiri.Maksudnya adalah manusia menjadi kafir dan fasik adalah atas kehendak dan kemauan sendiri.Kekafiran mereka kepada Allah itu menyebabkan mereka diazab sesuai dengan sunnatullah.
Doa nabi Ibrahim disambut Allah dengan firmannya, “Siapa yang kafir akan Ku senangkan sedikit dan sifatnya sementara, kemudian di hari kemudian nanti aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburut-buruk tempat kembali”. Bukan hanya yang beriman, tetapi yang kufur pun akan dia berikan walau hanya sedikit, sedikit dalam waktu dan kualitasnya jika dibanding dengan apa yang kelak akan dianugerahkannya kepada yang beriman kepadaNya dan hari kemudian.
Memang Allah tidak membeda-bedakan. Udara, air, dan yang lainnya, diberikan Allah kepada semua, baik yang muslim maupun yang kafir. Hukum-hukumNya berlaku sama. Dalam kehidupan di dunia menyangkut rezeki, semua diberi sesuai dengan hukum-hukum duniawi.Ganjaran ketaatan beragama, bukan di dunia tetapi di akhirat. Perolehan rezeki di dunia tidak berkaitan dengan kuat dan lemahnya iman seseorang.Orang-orang kafir pun wajar diberi kesenangan, bila mereka menyesuaikan diri dengan hukum-hukum duniawi yang ditetapkanNya.
Namun, kesenangan yang diperolehnya itu, betapa pun banyak dan lamanya, hanya sedikit kadar dan waktunya dibanding keadaannya kelak. Karena di akhirat nanti akan mendapat siksa yang pedih         Surah Al-maidah ayat 12 ini memulai uraiannya dengan kelompok pertama dari ahl al-kitab yaitu orang-orang Yahudi.Dilukiskan betapa kukuh perjanjian yang diambil dari mereka, dan memerintahkan nabi Musa untuk memilih di antara mereka dua belas orang pemimpin kelompok-kelompok keturunan bani Israil yang bertugas membimbing mereka.
Selanjutnya di akhir ayat di jelaskan bahwa barangsiapa yang kafir yakni melanggar perjanjian dan pesan-pesan Ku ini, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.Seseorang yang kafir, baik sesudah maupun sebelum datangnya rasul, sebenarnya telah tersesat. Hanya saja dia dapat ditoleransikan jika ia kufur sebelum kedatangan rasul. Itu sebabnya Allah tidak akan menuntut tanggungjawab dari siapapun sebelum datangnya para rasul. Tetapi sesudah datangnya rasul dan perjanjian pun telah dijalin, maka kettika itu kesesatan benar-benar telah mencapai puncaknya.
Sedangkan ayat 73 dari surah al-Maidah menerangkan bahwa Allah swt, menegaskan dengan sesungguhnya akan kekafiran orang nasrani yang berkata bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah satu dari tiga oknum yaitu Bapak, Putera dan Ruhul Kudus. Karenanya pada ayat ini Allah memperingati orang nasrani supaya meninggalkan kepercayaan yang salah dan hendaklah mereka kembali kepada ajaran-ajaran Tauhid, dan jika mereka masih tetap pada kekafiran, yaitu mempersekutukan Allah maka akan dimasukkan ke dalam api neraka.
Kalimat kafir diantara mereka, mengesankan bahwa di antara orang-orang yang menganut paham Trinitas itu dan yang berkata bahwa Isa adalah Tuhan, diantara mereka ada yang tidak dinamai kafir.Satu pendapat yang yang menjawab kesan ini, yaitu bahwa ada di antara mereka yang memenuhi ayat ini agar mereka bertaubat, tetapi banyak juga di antara mereka yang diajak itu tetap menganut paham Trinitas dan bertahan dalam keyakinannya. Jadi yang bertahan dan tidak bertaubat itulah yang tetap kafir dan akan disiksa, sedang yang bertaubat itu tidak disiksa.
مَاخَلَقْنَاالسَّمَاوَاتِوَالأرْضَوَمَابَيْنَهُمَاإِلابِالْحَقِّوَأَجَلٍمُسَمًّىوَالَّذِينَكَفَرُواعَمَّاأُنْذِرُوامُعْرِضُونَ
Artinya: “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.” (Q.S. Al-Ahqaaf: 3)
Allah swt berfirman, “ Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka” maksudnya ialah mereka melalaikan sesuatu yang ditujukan kepada mereka. Padahal Allah telah menurunkan kepada mereka Kitab dan telah mengutus seorang utusan kepada mereka, akan tetapi mereka berpaling dari semua yang telah Allah berikan, dan mereka akan menerima balasan yang sangat pedih nantinya.
 
2. Kufur Terhadap Nikmat Allah
    Dalam hal kufur terhadap nikmat Allah kadang dianggap sepeleh oleh sebagian orang, kufur terhadap nikmat Allah itu sangat banyak macamnya, yang hukumannya bagi orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah. Allah sudah menjelaskan dalam Al-Qur'an :
يَعْرِفُونَ نِعْمَةَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ
"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir". (Q.S.An-Nahl ayat 83)

3. Kufur Nifak
Ayat 16 surah al-Hasyr menceritakan bahwa orang-orang munafik yang berjanji dengan bani Nadir itu akan menolong bila diserang kaum Muslimin dan ikut mereka diusir dari madinah, adalah seperti perbuatan setan.Setan selalu merayu manusia agar mengingkari Allah dan tidak mengikuti agama yang telah disampaikan rasulNya.Tetapi bila manusia itu memerlukan pertolongan dalam menghadapi kesengsaraan dan malapetaka yang datang kepada mereka, setan berlepas diri dan tidak menepati janji-janjinya, bahkan mereka berkata, “aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”. 
    Allah menyamakan orang-orang munafik dengan setan itu, menunjukkan sifat-sifat orang munafik itu sama dengan sifat-sifat setan. Setan yang durhaka mematuhi hukum-hukum Allah, percaya bahwa Allah itu ada dan hanya Dia yang berhak disembah.
ذَلِكَبِأَنَّهُمْآمَنُواثُمَّكَفَرُوافَطُبِعَعَلَىقُلُوبِهِمْفَهُمْلايَفْقَهُونَ
Artinya: “Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.” (QS. Al-Munafiqun: 3)
     Dalam firmanNya : امنوا ثم كفروا dimaksudkan disini hanyalah beriman dengan lidah saja. Bisa juga dipahami dengan pengertian iman yang sebenarnya, tetapi dalam tingkatan yang rendah  Mereka terbilang sebagai orang munafik karena mereka kembali dari jalan keimanan menuju kepada kekufuran(dari hidayah kepada kesesatan). Maka Allah mengunci mata hati mereka, sehingga mereka tidak dapat memahami lagi. Maksudnya tidak akan ada satu petunjuk ataupun kebaikan yang akan didapatkannya didalam menjalani kehidupan.




Pengertian Kufur dan Macam-Macam Kufur, Contoh-Contoh Besar dan Kecil beserta Dalil Dalam Al-Qur'an Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment