BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Biografi / Riwayat Hidup Para Perawi Hadist

Untuk menimbah pengetahuan kita tentang hadits-hadits maka ada baiknya kita juga ketahui perawinya, dan pada postingan kali ini kami akan menulis tentang boigrafi atau riwayat hidup para perawi-perawi yang terhenal dan termahsyur yang sering kita dapati disetiap akhir tulisan hadits. Dan dibawah ini nama-nama dan biografi/riwayat hidup masing-masing

1. Ahmad
    Dia adalah Abu Abdullah, Ahmad bin Muhammad bin Hambal. Beliau dilahirkan pada bulan Rabiul Awal tahun 164 hijriah. Dan meninggal pada tahun 241 Hijriah dikota Bagdad. Beliau telah mempelajari hadits ini sejak kecil dan untuk mempelajari hadits ini, beliau pernah pindah atau merantau ke Syam (Syuriah), Hijas,Yaman, dan negara-negara lainnya, sehingga beliau menjadi tokoh ulama, yang bertaqwa sholeh dan zuhud.
    Abu Zur'ah mengatakan : Kitabnya sebanyak 12 buah yang sudah beliau hafal diluar kepala. Beliau menghafal sejuta hadits.
    Asy-Syafi'i mengatakan tentang diri Ahmad bin Hambal itu sebagai berikut : "Setelah saya keluar dari Bagdad, tidak ada orang yang saya tinggalkan disana yang lebih terpuji, lebih sholeh dan lebih berilmu daripada Ahmad bin Hambal. Beliau mengarang Kitab: "Al-Musnadul Kabir" yang termasuk sebesar-besarnya kitab "Musnad" dan sebaik-baiknya karangan beliau dan sebaik-baiknya penelitian hadits. Beliau tidak memasukkan dalam kitabnya itu selain yang dibutuhkan sebagai hujjah. Kitab Musnad ini berisi lebih dari 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu) hadits.

2. Al-Bukhari
    Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Isma'il Al Bukhari,  beliau dilahirkan pada bulan Syawal tahun 194 di negeri Bukhara dan meninggal di negeri Samarkand, waktu isya hari jumat malam sabtu, bertepatan dengan malam Idul Fitri tahun 256 Hijriyah dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau sudah mempelajarri hadits sejak kecil. Beliau mendatangi beberap guru sejak berumur 11 tahun. Dan mulai mendengar hadits ini sejak di negeri kelahirannya Bukhara, kemudian beliau merantau ke beberapa negara. Beliau telah mendengar hadit dan mengarang Kitab Shahih yang memuat 600.000 (enam ratus ribu hadits). Beliau menyusun kitabnya itu di Mekkah. Pernyataan beliau tentang kitab shahihnya itu sebagai berikut : "Tidak ada yang saya masukkan dalam kitab shahih ini kecuali hadits-hadits shahih saja". Selanjutnya beliau juga mengataka : " Saya telah menghafal 100.000 (seratus ribu hadits shahih itu dan 1000 (seribu) hadits yang tidak shahih.

3. Muslim
    Nama lengkapnya, Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairly. Beliau dilahirkan pada tahun 204 Hijrah dan meninggal dunia pada sore hari ahad bulan Rajab tahun 261 hijrah dan dikuburkan di Naisaburi. Beliau juga sudah belajar hadits sejak kecil seperti Al-Bukhari dan pernah mendengar dari guru-guru Al-Bukhary dan ulama-ulama lainselain mereka. Orang yang menerima hadits dari beliau itu, termasuk tokoh-tokoh ulama pada masanya. Beliau juga juga telah menyusun beberapa karangan yang bermutu dan bermanfaat. Yang paling bermanfaat ialah : Kitab Shahihnya. Kitab ini mencapai mutu yang tinggi karena sistimatisnya, lebih sistimatis dari Shahih Al-Bukhari. Sehingga ada diantara ulama yang menilai kitab Shahih Muslim lebih tinggi mutunya dari pada kitab Al-Bukhari.
    Kedua Kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim ini, biasa disebut dengan istilah "Ash Shahi-hain" atau biasa disebut dengan Shahih Al-Bukhary dan Muslim. Kedua tokoh ulama hadits ini biasa disebut "Asy Syaikha-ni atau Asy Syaikhaini" yang berarti dua orang tua, yang maksudnya dan tokoh ulama hadits.

4. Abu Daud
    Nama Lengkapnya, Sulaiman bin Al 'Asy'ats As Sijistaniy. Beliau dilahirkan pada tahun 202 hijriah dan meninggal pada tahun 275 hijrah di Basrah. Dilihat dari tahun kelahirannya, maka Abu Daud lebih tua dari pada Imam Muslim.
    Beliau pernah belajar hadits dari Imam Ahmad, Al-Qanabiy, Sulaiman bin Harb dan ulama-ulama lainnya selain mereka. Banayak ulama yang meriwayatkan hadits dari beliau diantaranya : At-Turmudzy dan An-Nasa'iy.
    Abu Daud mengatakan : "Saya menulis hadits dari Nabi saw sebanyak 500.000 (lima ratus ribu) hadit, lalu saya pilih dari sekian banyak hadits itu yang saya masukkan kedalam "Kitab Sunan" sebanyak 4000 (empat ribu hadits). Beliau menyusun kitabnya sewaktu berada di Bagdad. Beliau pernah memperlihatkan kitabnya itu kepada Imam Ahmad untuk meminta saran-saran perbaikan bagi Kitab Sunannya.
    Al-Khathabiy mengomentari kitabnya itu dengan mengatakan : Bahwa Kitab "Sunan Abu Daud" sebaik-baiknya karangan dan isinya lebih banyak fiqhinya dari pada kitab shahih Al-Bukhari dan Muslim.
    Ibnu A'rabiy, mengomentari kitab itu dengan mengatakan : Bahwa barang siapa yang menguasai Al-Qur'anul Karim dan Kitab "Sunan Abu Daud" maka dia tidak membutuhkan kitab-kitab lain lagi.
    Al-Gazaly juga mengatakan : Kitab Sunan Abu Daud itu sudah cukup bagi seorang mujtahid untuk menjadi landasan hukum.

5. At-Turmudzy/At-Tirmidzy
    Nama Lengkapnya ialah Abu Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah At-Turmudzy. Beliau pernah belajar hadits di Al-Bukhary, beliau sudah menyusun "Kitab Sunan dan Kitab Al 'ilal". Beliau mengatakan :"Saya sudah pernah menunjukkan Kitab Sunanku kepada para ulama Hijaz, Iraq, dan Khurasan dan mereka semua setuju dengan isi kitab itu.
Alhakim mengatakan: Saya pernah mendengar 'Umar bin 'Alak, mengomentari pribadi At-Tuirmidzy sebagai berikut : Kematian Al-Bukhari tidak meninggalkan muridnya yang lebih pandai di Kurasan selain dari pada Abu 'Isa At-Turmudzy dalam hal luas ilmunya dan hafalannya.

6. An Nasa'iy
    Nama Lengkapnya, Ahmad bin Syu'aib Al Kurasany, beliau terkenal dengan nama An Nasaiy, karena di nisbahkan dengan kota Nasa'i, salah satu kota di Kurasan. Beliau dilahirkan pada tahun 215 hijriah. Demikian menurut Adz Dzahabiy. Dan beliau meninggal pada hari senin tanggal 13 bulan syafar tahun 303 hijriah di Palestina, dan beliau dikuburkan di Baitul Maqdis.
    Beliau menerima hadits dari Sa'id, Ishaq bin Rahawaih dan ulama-ulama lainnya. Selain itu dari kalangan tokoh-tokoh ulama  hadits yang berada di Khurasan, Hijaz, Mesir, Syam, dan Jazirah. Beliau termasuk ulama dalam ahli dalam bidang ini, dan teristimewa dengan pengetahuannya dibidang ini karena ketinggian sanad haditsnya.
    Menurut penilaian tokoh-tokoh ulama hadits bahwa beliau lebih kuat hafalannya dari Muslim dan kitab Sunannya termasuk yang paling hadits dla'ifnya, setelah kedua kitab shahih Al-Bukhari dan Muslim. Beliau pernah menetap di Mesir.

7 Ibnu Majah
    Nama Lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwainy. Beliau dilahirkan pada tahun 207 hijriah, dan meninggal pada hari selasa 8 hari sebelum berakhirnya ramadhan tahun 275. Beliau menuntut ilmu di beberapa negara, hingga beliau mendengar hadits dari ulama-ulama Mazhab Malikiy dan Al laits. Sebaliknya banyak juga ulama yang menerima hadits dari beliau. Ibnu Majah menyusun kitab "Sunan" dan kitab beliau ini seebelumnya tidak mempunyai tingkatan, atau tidak termasuk dalam kelompok "Kutubus Sittah", karena didalam kitabnya banyak sekali hadits dhaif bahkan banyak hadits mungkar. Oleh karena itu ulama-ulama terdahulu memasukkan kitab "Al Muwaththa" karya Imam Malik dalam kelompok perawi yang lima (Al Khamzah). Menurut penyusun (Ibnu Hajar) ulama yang pertama sekali mengelompokkan atau memasukkan Ibnu Majah dalam kelompok "Al Khamzah" ialah Abul Fadlli bin Thohir dalam kitabnya Al Atharaf " kemudian disusul oleh "Abdul Ghany" dalam kitabnya "Asmaur Rijal".

    Demikianlah Biografi / riwayat hidup para perawi hadits yang selalu kita baca disetiap penghujung akhir hadits..mereka ulama-ulama yang sangat luar biasa dengan pengetahuan dan hafalan yang kuat masya Allah...semoga bermanfaat teman!
Biografi / Riwayat Hidup Para Perawi Hadist Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment