BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Al-Qur'an Sebagai Mukjizat serta Beberapa Contoh Kemukjizatan Al-Qur'an

Al-Qur'an Sebagai Mukjizat serta Beberapa Contoh Kemukjizatan Al-Qur'an
Mukjizat artinya sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya, karena hal itu diluar kemampuannya. Mukjizat ini hanya diberikan kepada nabi-nabi untuk menguatkan kenabian dan kerasulannya, dan bahwa agama yang dibawahnya bukanlah bikinannya sendiri tetapi benar-benar dari Allah swt, telah diberikan mukjizat yang bermacam-macam. Seperti tongkat yang diberikan kepada Nabi Musa as yang dapat menelan semua ular yang didatangkan oleh ahli-ahli sihir fir'aun dan dapat membelah laut, sehingga dapat menyelamatkan umatnya dari kejaran tentara fir'aun. Demikian pula Nabi Isa yang diberikan mukjizat dari Allah dapat menghidupkan kembali orang yang mati.

Demikian pula kepada Nabi Muhammad saw, telah diberikan beberapa mukjizat diantaranya Isra dan Mi'raj dalam waktu satu malam dan keluarnya air di ujung jarinya ketika ketiadaan air, serta mukjizat yang paling terbesar yang diberikan kepada nabi Muhammad saw, adalah Al-Qur'an. suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang masa, karena memang beliau di utus oleh Allah untuk keselamatan manusia dimana dan dimasa apapun mereka berada. Oleh sebab itu Allah menjamin keselamatan Al-Qur'an sepanjang masa. Seperti firman Allah :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya" (Q.S.Al-Hijr ayat :9)
Didalam memberikan defenisi kepada Al-Qur'an sengaja dicantumkan kata yang mempunyai mukjizat. Karena inilah kemukjizatan Al-Qur'an dan bedanya dari kitab-kita lain yang ditutunkan kepada nabi-nabi. Kemukjiztan Al-qur'an terletak pada fashahah dan balaghanya. Mustahil ada manusia yang bisa dan dapat membuat susunan yang serupa dengan Al-Qur'an yang dapat menandinginya.
Didalam Al-Qur'an sendiri terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan : kendatipun berkumpul jin dan manusia untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur'an, maka merekatidak akan membuatnya seperti firman Allah :
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Artinya : "Katakanlah  : sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya merekatidak akan dapat memnuatnya sampai sebagian mereka membantu sebagian yang lain ". (Q.S.Al-Isra' ayat 88)
Bagi yang tidak mengerti bahasa arab, seperti umumnya bangsa indonesia yang tidak mengetahui dan memahami bahasa arab, amat sulit untuk menemukan dimana letak ijaznya Al-Qur'an, karena mengetahui ketinggian mutu sesuatu susunan kata-kata tidak akan dapat difahami, kalau kita tidak dapat merasakan keindahan bahasa itu sendiri.
Ada beberapa bukti pengakuan musuh-mush Islam tentang bukti nyata kebenaran Ijaznya Al-Qur'an diantaranya :
  1. Beberapa pemimpin kuraisy telah berkumpul untuk merundingkan cara-cara menundukkan Rasulullah. Akhirnya mereka sepakat untuk mengutus Abu Walid, seorang sastrawan arab yang jarang ada bandingannya, agar ia mengajukan kepada Nabi Muhammad saw supaya meninggalkan dakwahnya dengan janji bahwa beliau akan diberi pangkat, harta dan sebagainya. Setelah Rasulullah mendengar ucapan-ucapan Abu Walid, beliau membacakan kepadanya surah Fushshilat ayat 1sampai ayat terakhir. Abu Walid amat tertarik dan terpesona mendengarkan ayat itu sehingga ia termenung-menungmemikirkan keindahan gaya bahasanya, kemudian lansung kembali kepada  kaumnya tanpa mengucap sepata kata pun kepada Rasulullah. Kaumnya yang telah lama menunggu dengan gelisah dan tiada sabar lagi melihat perobahan mukanya segera bertanya : "Apa hasil yang kamu bawa dan kenapa kamu bermuram durja?. Abu Walid menjawab :" Aku belum pernah mendengar kata-kata yang seindah itu. Itu bukan syair, bukan sihir dan bukan pula kata-kata ahli tenung. Sesungguhnya Al-Qur'an itu ibarat pohon yang daunnya rindang, akarnya terhunjam kedalam tanah, susunan kata-katanya manis dan enak didengar dan itu bukanlah kata-kata manusia, ia adalah tinggi dan tak ada yang dapat mengatasinya.". Mendengar jawaban dari Abu Walid, mereka menuduh telah berkhianat terhadap agama nenek moyangnya dan cenderung kepada agama Islam.
  2. Mengenai reaksi ahli syair dan sastra terhadap tantangan Al-Qur'an, mereka bungkem seribu bahasa, tak ada yang berani tampil ke muka, karena mereka tidak sanggup dan takut mendapat cemoohan dan hinaan. Banyak diantara pemimpin ahli sastra mencoba dan meniru Al-Qur'an, bahkan kadang-kadang ada mendakwakan dirinya sebagai Nabi seperti Musailimah al-Kazzab, Habalah bin Ka'ab dan lain-lain. Tetapi mereka semua menemui kegagalan, bahkan mendapat cemooh dan hinaan dari masyarakat. Sebagai contoh di bawah ini contoh kata-kata Musailamah al-Kazzab yang dianggapnya dapat menandingi ayat-ayat Al-Qur'an. yang Artinya seagai beriktu: Hai katak (kodok) anak dari dua katak. Bersihkanlah apa-apa yang akan engkau bersihkan, bahagia atas engaku di air dan bahagiakan bawah engkau di tanah.
    Seorang sasterawan Arab yang termasyhur, yaitu Al Jaiz telah memberikan penilainnya atas gubahan Musailimah ini dalam bukunya yang bernama  “Al Hayawan” sebagai berikut:  “Saya tidak mengerti apakah gerangan yang menggerakkan jiwa Musailimah menyebut katak (kodok) dan sebagainya itu, alangkah kotornya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Al Qur’an itu yang turun kepadanya sebagai wahyu.”
    Syekh Muhammad Abduh dalam kitabnya “ Rasaalut Tauhid”  menerangkan bagaimana kertinggian dan kemajuan bahasa di masa turunya Al Qur’an: Al Qur’an diturunkan pada suatu masa yang telah sepakat ahli-ahli riwayat mengatakan, bahwa masa itu adalah masa yang amat penting ditinjau dari segikemajuan bahasa dan pada masa itu banyak sekali terdapat ahli-ahli sastera dan ahli-ahli pidato. “Kemudian ia berkata mengenai tantangan Al Qur’an terhadap ahli-ahli sastera itu: “Benarlah, bahwa Al Qur’an itu suatu mu’jizat. Telah berlalu masa yang panjang, telah silih berganti datangnya angkatan demi angkatan, tantangan Al Qur’an tetap berlaku, tetapi tak seorangpun yang dapat menjawabnya, semua kembali dengan tengan yang hampa karena lemah dan tiada berdaya.”  “Bukankah lahirnya kitab Al Qur’an ini, dibawah oleh seorang yang butu huruf, suatu mu’jizat yang terbesar yang mebuktikan bahwa ia bukanlah buatan manusia. Memang ia adalah suatu mu’jizat yang membuktikan kebenaran Nabi Muhammad s.a.w., dan suatu Nur yangterpencar dari ilmu Ilahi.”
    Di samping Al Qur’an ditinjau dari segi bahasanya adalah suatu mu’jizat yang besar, maka ditinjau dari segi isinyapun ia mengandung mu’jizat pula.
    Baiklah disebutkan beberapa contoh, antara lain:
    1.       Di dalam Al Qur’an terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan datang, kejadian-kejadian yang akan terjadi  di masa depan adalah di luar kekuasaan manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan-ramalan tukang tenung mengenai masa depan, tetapi itu hanya ramalan yang tiada dapat dijamin kebenarannya, tetapi sama berita-berita dan janji-janji yang tersebut dalam Al Qur’an adalah benar dan telah menjadi kenyataan seperti: kerap kali kaum Musyrikin  Mekah sebelum hijrah menantang kaum muslimin dan mengatakan: “Bangsa Rum yang mempunyai kitab Injil telah dikalahkan oleh orang Persia (waktu itu menganut agama Majusi).” Maka kami pasti akan mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab pula. Kemudian turunlah surat (30) Ar Rum ayat 2-3:
    Artinya:  “Telah dikalahkan kerajaan Rum di negeri yang terdekat dan mereka sesudah kalah itu akan menang bagi dalam beberapa tahun.”
    Menang kerajaan Rum di waktu turunnya ayat ini dalam keadaan sangat lemah dan tidak mungkin akan bangun lagi. Tetapi apa yang diberitakan Al Qur’an telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.
    2.       Di dalam Al Qur’an terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah Arab pada waktu itu, tetapi fakta-fakta tersebut dijelaskan dengan tepat sekarang diakui kebenarannya, seperti:  Pada masa turunnya Al Qur’an ilmu kedokteran di tanah Arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu pengobatan secara primitif dan takhyul. Namun demikian Al Qur’an menerangkan dalam surat (23) Almu’minuun ayat 12, 13 dan 14.
    Artinya:
    “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu (segumpal) darah itu kami jadikan segumpal  daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang-tulang itu Kami bungkus dengan daging. Sesudah itu kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.”
    Pada mulanya ahli-ahli ilmu falak menetapkan bahwa matahari tetap, tidak berjalan (beredar) dan hanya bumilah yang beredar di sekeliling matahari, tetapi Al Qur’an mengatakan bahwa matahari juga berjalan. Demi surat (36) Yasin ayat 38:
    Artinya:
    “Dan matahari itu beredar ditempat peredarannya. Demikian ketetapan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
    Demikianlah dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa Al Qur’an itu adalah suatu mu’jizat dipandang dari segi bahasanya dan mengandung  mu’jizat pula ditinjau terpeliharanya oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
    Allah swt akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di seluruh penjuru dunia dan pada diri manusia sendiri sehingga terbukti kebenarannya bahwa Al Qur’an adalah benar dan merupakan Mu’jizat Nabi Muhammad.
    Fungsi diturunkannya adalah untuk memberikan jawaban kepada berbagai persoalan umat manusia dan memberi jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dan perselisihan yang dihadapi masyarakat.  
       
Al-Qur'an Sebagai Mukjizat serta Beberapa Contoh Kemukjizatan Al-Qur'an Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment