BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Surah Al-Qari'ah, Terjemahan Ayat, Serta Penjelasan Setiap Ayat

Surah Al-Qari'ah adalah salah satu surah yang menceritakan tentang fenomena alam yang bakal terjadi di akhir zaman, surah tersebut berbicara tentang hukum alam yang terjadi pada saat terjadinya hari kiamat. Hukum alam adalah hukum yang berlaku sesuai kodrat alam, bentuk keteraturan alam tunduk pada huku yang ada. Secara ilmiyah adanya kehidupan dunia karena adanya energi matahari dan atas kehendak Allah maka matahari memancarkan sinar dan panasnya ke seluruh penjuru dunia. Allah mentakdirkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari sehingga terjadilah siang dan malam. Menurut perhitungan akal manusia, jika tidak terjadi pertukaran siang dan malam, maka niscaya tidak ada kehidupan dipermukaan bumi. Itulah bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, begitupun kelak seperti yang diceritakan dalam surah Al-Qaria'ah tentang proses terjadinya hari kiamat, yang juga merupakan suatu fenomena alam yang cukup dahsyat, yang menyebabkan akhirnya semua kehidupan di dunia ini.

Surah Al-Qariah


Terjemahannya:

Hari kiamat, Apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu semua manusia seperti larong yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka ia berada pada kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.

Penjelasan Ayat

Secara bahasa Lafal Al-Qariah berarti bahaya besar, peristiwa besar yang mengguncangka hati (hari kiamat), hari hancurnya alam semesta. Dengan demikian, hukum fenomena alam yang dimaksud pada surah al-qari'ah peristiwa besar yang disebut yaumus saah atau hari kiamat.
Pada ayat 1-3, Allah swt menginformasikan tentang adanya hari kiamat, ayat ini dimulai dengan pernyataan, "hari kiamat". Setelah Allah menyebut, kemudian bertanya kepada Rasulullah saw, Apakah hari kiamat itu? dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?". Pertanyaan itu bukan berarti menunjukkan ketidaktahuan Allah. Allah swt., adalah Zat Yang Maha Tahu atas segala makhluknya. Mkasud pertanyaan pada ayat 2 dan 3, adalah untuk menarik perhatian kepada orang yang ditanya, agar benar-benar memperhatikan pada permasalahan yang ditanyakan. Oleh sebab itu Allah swt sendiri yang menjawab pertanyaan tersebut.

Pada Ayat 4-5, Allah swt., menjelaskan peristiwa pada saat terjadinya hari kiamat. Pada saat itu, terjadi peristiwa yang sangat dahsyat  dan belum pernah terjadi sebelumnya . Kedahsyatah kari kiamat itu digambarkan pada ayat ini bahwa manusia berhamburan seperti laron yang beterbangan, gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan. Begitu mengerikannya peristiwa pada hari itu. Manusia tidak mampu berbuat apa-apa, bahkan gunung pun yang kukuh berhamburan lepas dari bumi bagaikan bulu.

Peristiwa pada hari kiamat, juga dijelaskan Allah dalam ayat lain seperti dalam surah al-Infitar ayat 1 dan surah at-Takwir ayat 1-3


Apabila lagit terbelah, dan apabila bintang-bintang berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan terbongkar (Al-Infitar ayat 1-4)
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan apabila gunung-gunung dihancurkan (At-Takwir ayat 1-3)

Sebagai permulaan surah Al-infitar dan At-tawir adalah menggambarkan betapa dahsyatnya tentang hari kiamat, disaat terjadinya hari kiamat, maka langit terbelah, peredaran cakrawala tidak teratur lagi karena tidak terikat lagi daya tarik antara satu dengan yang lainnya yang dapat menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan perjalanan alam ini. begitupun lautan yang telah meluap-luap, menggelak mendidih karena goncangan yang ada pada seluruh permukaan jagad. Begitupun dengan kuburan-kuburan telah dibongkar dikarenakan manusia yang berada dikubur kembali dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar untuk mengikuti proses pertanggung jawabannya perbuatan-perbuatannya saat berada di dunia.

Para pakar ilmu pengetahuan menjelaskan bahwa matahari adalah sumber kehidupan di dunia. Matahari adalah bola api raksasa yang memancarkan sinar panasnya keseluruh penjuru alam termasuk permukaan bumi. Bola api rakasasa itu berputar terus menerus dan setiap detik kehilangan beratnya 4.000.000 ton. Hal itu terjadi terus menerus dan pada saatnya nanti pas akan habis dan padamlah matahari. Apabila matahari telah padam maka energi pun habis, dan semua jadi beku, tidak ada lagi angin bertiup, akhirnya semua menjadi beku dan mati, sehingga tamatlah kehidupan di dunia ini.

Para ahli fisika menyatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit tidaklah abadi, suatu saat akan berakhir. Gaya gravitasi yang menjadi keseimbangan benda-benda langit pada saatnya akan hilang, dan hilangnya gaya gravitasi akan menyebabkan seluruh benda-benda langit akan bertabrakan, saling menghancurkan. Dan adapun proses terjadinya hari kiamat tidak ada seorang pun yang tahu dan kejadian tersebut tidak dapat disangkal. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam surah Al-Waqi'ah ayat 1-2
"Apabila terjadi hari kiamat, terjadilah tidak dapat didustakan (disangkal)"

Ayat 6-7 menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang lebih banyak ketimbang dengan amal keburukannya. Setelah terjadinya hari kiamat, maka semua manusia akan melalui tiga tahapan, mulai dari yaumul ba'as (hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur) - yaumul mahsyar ( hari dimana manusia berkumpul di padang mahsyar) dan yaumul jaza'.
Pada saat itu manusia akan menerima catatan amalnya, kemudian dihitung (dihisab) dan di mizan (ditimbang). Maka orang yang berat catatan amal kebaikannya, maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang) yakni hidup didalam surga.

Dalam surah al-Insyiqaq ayat 7-9, Allah swt., menjelaskan bahwa ornag yang baik amalnya akan menerima buku catatan amal dari tangan kanannya, dan hal ini pertanda baik baginya. Firman Allah sebagai berikut;
"Maka adapun orang yang catatan amalnya diberikan dari sebelah kanannya,maka dia akan dperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama  beriman) dengan gembira" (Al-Insyiqaq ayat 7-9)

Ayat 8-11 menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang sedikit dan kejelekannya lebih banyak dari pada kebaikannya. Orang yang seperti ini adalah orang yang celaka dan ia akan dimasukkan kedalam neraka hawiyah, yaitu api yang sangat panas. Sebagaimana Firman Allah lanjutan dari surah Al-Insyiqaq ayat 10-12 :
"Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang, maka dia akan berteriak, "Celakalah aku!" Dan dia akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (neraka).

Pada saat itu, manusia tidak dapat membela dirinya sedikit pun dari apa yang terdapat di dalam buku catatan amalnya, karena setiap  apa yang dilakukan di dunia, sebiji sarrah pun akan didatangkan saksi oleh Allah swt, sedangkan mulut sudah terkunci, tangan dan kaki dijadikan saksi oleh Allah atas apa yang mereka kerjakan. Suasan mencekam perasaan manusia pada saat yaumul hisab dan yaumun mizan, karena membuat manusia tidak mampu lagi berkutip dan wajahnya tunduk ketakutan.


Surah Al-Qari'ah, Terjemahan Ayat, Serta Penjelasan Setiap Ayat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment