BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pengertian Manajemen, Prinsip dan Pembaruan manajemen Menurut Para Ahli dan Pakar

Pengertian Manejemen Pendidikan Islam

Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terkjemahan lansung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus  Inggris Indonesia karangan John M,Echols dan Hasan Sadily : management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola dan memperlakukan.

    Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajement adalah al-tadbir (pengaturan) misalnya merupakan derivari dari kata dabbara (mengatur) yang terdapat dalam Al-Qur'an surah Assajadah ayat 5 : "Dia mengatur urusan dari langit kebumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu"

    Dari isi kandungan ayat tersebut di atas dapatlah diketahui bahwa Allah SWT adalah pengatru alam. Keteraturan alam ini merupakan bukti kebesaran Allah dalam mengelola alam ini. Namun karena manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.

    Sondang P.Siagan, mengartikan menajemen sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan oang lain.

    Bila kita perhatikan dari pengertian diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dengan bekerja sama dengannya, agar tujuan bersama bisa tercapai secara efektif, efesien dan produktif. Sedangkan pendidkan islam merupakan proses transinternalisasi nilai-nilai Islam kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia akhirat.

Prinsip Manajemen Pendidikan Islam

    Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yang dibagi 14 bagian, yaitu:
a. Division of work
    Merupakan sifat alamiah, yang terlihat pada setiap masyarakat. Bila masyarakat berkembang maka bertambah pula organisasi-organisasi baru manggantikan organisasi-organisasi lama. Tujuan daripada pembagian kerja adalah menghasilkan peerjaan yang lebih banyak dan lebi baik dengan usaha yang sama.
b. Authority and Responsibility
    Authority (wewenang) adalah hak memberi intruksi-intruksi dan kekuasaan meminta kepatuhan.
    Responsibility atau tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seseorang pejabat dan agar dapat dilaksanakan, authority (wewenang) harus diberikan kepadanya.
c. Discipline
    Hakekat daripada kepatuhan adalah disiplin yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para para pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan ataupun berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan.
d. Unity of Command
    Untuk setiap tindakan, seorang pegawai harus menerima intruksi-intruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar, wewenang (authority) berarti dikurangi, disiplin terancam, keteraturan terganggu dan stabilitas mengalami cobaan, seseoang tidak akan melaksanakan intruksi yang sifatnya dualistis.
e. Unity of direction
    Prinsip ini dapat dijabarkan sebagai  :one head and one plan for a group of activities having the same objective" yang merupakan persyaratan penting untuk kesatuan tindakan dan kekuatan memfokuskan udaha.
f. Sub ordination of individual interest to general interest
    Dalam sebuah perusahaan kepentingan seorang pegawai tidak boleh datas kepentingan perusahaan, bahwa kepentingan rumah tangga harus lebih dahulu dari pada kepentingan anggota-anggotanya dan kepentingan negara harus didahulukan dari kepentingan warga negara dan kepentingan kelompok masyarakat.
g. Remuneration of Personnel
    Gaji dari pada pegawai adalah harga dari pada layanan yang diberikan dan harus adil. Tingkat gaji dipengaruhi oleh biaya hidup, permintaan dan penawaran tenaga kerja. Disamping itu agar pemimpin memperhatikan kesejahteraan baik dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan.
h. Centratization
    Masalah sentralisasi atau disentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan pada suatu organisasi kecil dan sentralisasi dapat diterapkan sedangkan disentralisasi dapat diterapkan pada perusahaan yang besar atau organisasi besar.
i.  Scalarchain
    Scalar chain  (rantai skalar) adalah rantai dari pada atasan bermula dari  authority terakhir hingga pada tingkat terendah.
j. Order
    Untuk ketertiban manusia ada formula yang harus di pegang yaitu suatu tempat setiap orang dan setiap orang pada tempatnya masing-masing
k. Equity
    Untuk meransang pegawai melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, mereka harus diperlakukan dengan ramah dan keadilan kombinasi dan keramahtamahan dan keadilan menghasilkan equity.
l. Stability of Tonure of Personnel
    Seorang pegawai membutuhkan waktu agar biasa pada suatu pekerjaan baru dan agar berhasil mengerjakannya dengan baik.
m. Initiative
    Memikirkan sebuah rencana dan memikirkan keberhasilannya merupakan pengalaman yang memuaskan bagi seseorang. Kesanggupan bagi berfikir ini dan kemampuan melaksanakannya adalah apa yang disebut inisiatif.
n. Ecsprit the Corps
    Persatuan adalah kekuatan. Para pemimpin harus berbuat banyak untuk merealisir pembahasan itu.
    Douglas  (1963), juga merumuskan prinsip-prinsip menajemen pendidkan antara lain sebagai berikut :

  1. Mempriotaskan tujuan, diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
  2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab 
  3. Memberikan tanggung jawab pada personal sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
  4. Mengenal secara baik faktor-faktor fsikologis manusia
  5. Relatifitas nilai-nilai
    Prinsip diatas memiliki esensi bahwa manejemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas dan nilai-nilai tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai arah organisasi, tuntunan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi dan misi dan sasarannya. Tujuan yang telah dijabarkan tersebut harus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa sepan organisasi.

    Manajemen pendidikan Islam mengandung berbagai prinsip umum yang sangat fleksibel, sehingga ia bisa sejalan dengan kemajuan dan perkembangan dengan baik. Prinsip-prinsip inilah yang membedakan pendidikan pada umumnya dengan menajemen pendidikan Islam. Banyak para pakar pendidikan Islam yang berbeda pendapat diantaranya :
- Ramayulis (2008)
  " Bahwa prinsip manejemen pendidikan Islam ada delapan diantaranya ; ikhlas, jujur, amanah,adil. tanggung jawab dinamis, praktis, dan fleksibel".
- Langgulung (2000)
  " Bahwa prinsip menajemen pendidikan Islam itu ada tujuh macam diantaranya ; iman dan akhlak, keadilan dan persamaan, musyawah, pembagian kerja dan tugas, pergaulan dan keikhlasan, serta berpegang pda fungsi manajemen".
    Dari beberapa prinsip tersebut diatas bukanlah suatu yang mutlak untuk dilakukan bahkan para pakar setuju dengan pendapatnya Fayol bahwa prinsip-prinsip tersbut fleksibel dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

Manajemen Perubahan Pendidikan Islam

    Perubahan adalah proses alamiah yang suatu ketika harus terjadi, baik disadari maupun tidak karena merupakan suatu dinamika. Namun tidak semua perubahan membawa kemaslahatan, adakalanya perubahan justru membawa malapetaka dalam kehidupan organisasi. Oleh karenya manajemen pendidikan Islam, harus mampu mengelola perubahan agar mengarah pada upaya dan orientasi penyempurnaan  yang terkendali.
    Perubahan dan pembaruan merupakan bagian dari proses organisasi formal menujuk sosok  tampilan yang dikehendaki. Perubahan dan pembaruan dibidang manajemen pendidikan yang merupakan sumber picu utamanya adalah faktor internal dan eksternal. Dalam presfektif pemikiran umum, Dracker (1985) mengemukakan beberapa sumber terjadinya pembaruan atau perubahan sebagai berikut :
a. Kondisi yang tidak diharapkan
    Munculnya kondisi yang tidak diharapkan, seperti mutu layanan pendidikan disekolah yang rendah, proses promosi guru berjalan lambat, pengelolaan keuangan yang tidak efesien dan lain-lain. Merupakan akses yang muncul akibat manajemen tidak dikelola secara ptofesional. Tapi akses-akses negative seperti ini akan memunculkan harapan baru yang lebih inovatif  dalam aplikasinya.
b. Munculnya ketidakwajaran
    Ketidakwajaran dapat saja muncul selama proses pendidikan disekolah atau pada hasil yang dicapai. Ketidakwajaran birokrasi kepegawaian yang lamban, rekrutmen kerja sekolah yang amatiran itu mendorong pemberontakan dan untuk mencari alternatif dan  melahirkan inovasi baru, misalnya dengan jalan menyederhanakan prosedur, mereformasi mental aparat, dan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk berbagai keperluan sekolah. Artinya bahwa dengan munculnya ketidak wajaran tersebut, meransang kepala sekolah untuk membuat keputusan inovatif dalam bidang manajeman pendidikan.
c. Kebutuhan yang muncul dalam proses
    Konsep ini mengandung makna bahwa banyak hal baru yang akan muncul, jika masing-masing stap seekolah saling berkomunikasi secara terbuka dan saling memikirkan usaha-usaha perbaikan disekolahnya. MBS merupakan suatu bentuk dari kebijakan yang muncul didalam proses menuju pemberdayaan sekolah untuk meningkatkan kinerja menajemen sekolah dan perbaikan mutu pembelajaran.
d. Perubahan dalam struktur
    Perubahan struktur organisasi dan jenis, dan jenis tenaga yang diperlukan oleh pasar tenaga kerja merupakan satu sumber inspirasi bagi kepala sekolah untuk membuat keputusan inovatif di lembaganya. Keputusan tersebut sering memberikan tekanan kuat terhadap perubahan kurikulum dari strategis proses belajarr mengajar, misalnya dari cenderung mengajar teoritis ke pelatihan yang bersifat praktis.
e. Kondisi demografis
    Pemahaman terhadap kondisi demografis ini sangat diperlukan oleh kepala sekolah,terutama untuk membuat terobosan baru dalam rangka menanggulangi seba keterbatasan. Konsep sederhana adalah jika kita ingin mengajarkan topik ikan kepada anak, maka ikan itu di bawah masuk ke kelas, atau anak di bawah ke kolam ikan.
f. Perubahan presepsi, suasana, dan makna
    Dalam melaksanakan tugas-tugas manajemen, kepala sekolah dapat saja melakukan terobosan inovatif diluar juklak dan juknis yang mereka terima dari atasannya, misalnya dalam hal peyusunan anggaran dan pembelajaan sekolah yang danaya bersumber dari komite sekolah. Kepala sekolah dapat menentukan pilihan terbaik atas dasar kebutuhan nyata mereka atau kebutuhan sekolah yang mereka persepsikan sebagai paling mendesak untuk dipenuhi.
g. Pengetahuan baru
    Kepala sekolah dapat memperoleh pengetahuan baru melalui aneka sumber bacaan, dari forum-forum seminar, lokakarya, penataran dan sebagainya. Pengetahuan baru ini dapat pula peroleh dari eksperimen berskala kecil yang dilakukan sendiri atau menerapkan eksperimen dari para ahli.
Pengertian Manajemen, Prinsip dan Pembaruan manajemen Menurut Para Ahli dan Pakar Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment