BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Cara Beradab Terhadap Kedua Orang Tua dan Dalilnya (AlQu'an dan Hadits) Yang Menguatkan

Harus disadari bahwasanya kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia, keduanya telah merasakan kelelahan karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Olej karenaituAllah swt mewajibkan hamba-hambaNya untuk berbakti kepada kedua orang tua setelah taat kepada Allah dan Rasulnya. Seandainya ada yang bisa disembah selain Allah, maka orang tualah yang pertama, begitu pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Sehingga Rasulullah saw telah bersabda :
"Barangsiapa yang dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezkinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan sambunglah tali silaturrahim" (H.R.Al-Haitami).
Dilain hadits dikatakan :
"Hinalah ia, hinalah ia dan hinalah ia "lalu da yang bertanya, "Siapa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, " Yaitu orang yang mendapatkan orang tuanya sudah tua salah satunya atau kedua-duanya tetapi ia tidak masuk sorga". (H.R.Muslim)

Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuanya dan bergaul dengan sikap yang baik. Adapun adab bergaul dengan orang tua yang baik adalah sebagai berikut :

Adab Terhadap Kedua Orang Tua

1. Mencintai dan Sayang kepada Kedua Orang Tua
    Seorang muslim menyadari bahwa kedua orang tuanya mmiliki jasa yang sangat besar terhadapnya, karena keduanya telah mengarahkan pikiran dan tenaga untuk menyenangkan anaknya. Oleh karena itu meskipun seorang muslim telah mengarahkan semua dansegala kemampuannya dalam berbakti kepada kedua orang tuanya namun ia tetap saja belum dapat membalasnya. Sebuah kisah telah menceritakan bahwa " Seorang anak kecil menghadap kepada Rasulullah, lalu anak tersebut bertanya kepada Rasulullah :"Yaa Rasulullah, orang tuaku sudah 3 tahun sakit, semua kebutuhannya kusiapkan, mau makan aku suapin, mau minum aku kasih minum bahkan ke kamar mandi pun aku yang gendong, Apakah yang kulakukan sudah cukup pengabdianku?. Maka Rasulullah saw, Menjawab"Kethuilah bahwa semua pengabdianmu kepada ibumu balasannya baru setetes air susu ibumu".

2. Mentaati keduanya
    Seorang muslim hendaknya mentaati perintah kedua orang tuanya, kecuali keda orang tuanya menyuruh untuk berbuat maksiat kepada Allah Swt. Maka Allah berfirman:
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, makajanganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulah keduanya didunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, keudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".(Q.S.Luqman :15)

3. Menanggung dan Menafkahi Orang Tua
    Seorang muslim juga hendaknya menanggung dan menafkahi orang tua agar ia memperoleh keridhaan Allah. Jika ia seorang yang berharta banyak, lalu orang tuanya butuh sebagian dari harta bendanya itu, maka ia wajib memberikannya. Hal ini berasarkan dari hadits :
"Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seorng berkata, "Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin menghabiskan hartaku." Maka beliau bersabda, "Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu". (H.R.Ibnu Majah)

4, Menjaga perasaan keduanya dan berusaha membuat ridha dengan perbuatan dan ucapan.
    Seorang muslim juga harus menjauhi ucapan atau tindakan yang menyakitkan hati orang tuanya meskipun merasa sepele, seperti kata "Ah". Sebahaimana Allah Berfirman :
"Jika seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". (Q.S Al-isra :23)
    Oleh karenya hendaknya dia mengetahui bahwa ridha Allah ada pada ridha kedua orangtua, dan murkanya Allah ada pada murka kedua orang tua.

5. Tidak memanggil orang tuanya dengan namanya.
    Bagaimanapun seorang anak tidaklah pantas memanggil kedua orang tuanya dengan menyebut namanya secara langsung. Keduanya adalah orang yang harus dimuliakan atau dihormati. Logikanya, tidaklah mungkin kita memanggil seorang pejabat walaupun dia bukan apa-apa kita dengan langsung menyebut namanaya. Tentu hal itu akan dirasa sangat tidak sopan. Apalagi kita memanggil kedua orang kita. Tentunya akan sangat tidak sopan jika langsung menyebut namanaya. Bahkan akan menimbulkan dosa jika dianati mencemooah atau merendahkan keduanya.

6. Tidak duduk ketika keduanya berdiri dan tidak mendahulunya dalam berjalan
    Tidaklah termasuk adab yang baik kepada kedua orang tua kita jika seorang anak duduk sedangkan ibu-bapaknya berdiri atau meluruskan kedua kakinya, sedangkan keduanya duduk di hadapannya. Bahkan hendaknya ia memiliki adab yang baik di hadapannya dan merendahkan diri kepada keduanya. Allah swt, berfirman yang artinya:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."(Q.S. Al-Isra':24)

7.Tidak mengutamakan istri dan anak daripada kedua orang tua
   Hal ini berdasarkan hadis yang menyebutkan tentang tiga orang Bani Israil yang berjalan-jalan di gurun, lalu mereka terpaksa bermalam di gua. Ketika mereka masuk ke dalamnya, tiba-tiba ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas gunung sehingga menutupi pintu gua itu, lalu mereka berusaha menyingkirkan betu tersebut, tetapi mereka tidak bisa, maka akhirnya mereka berdoa kepada Allah dengan menyebut amal saleh yang pernahmereka lakukan. Salah seorang diantara mereka berkata, "Ya Allah saya memiliki kedua orang tua yang sudah lanjut usiadan saya biasanya tidak memberi minuman  kpada keluarga dan harta yangsaya miliki (seperti budak) sebelum keduanya. suatu hari saya pernah pargi jauh untuk mencari sesuatu sehingga saya tidak pulang kecuali setelah keduanya tidur, maka saya perahkan susu untuk keduanya, namun saya mendapatkan keduanya telah tidur dan saya tidak suka memberi munum sebelum keduanya baik itu keluarga maupun harta (yang aku miliki). Aku menunggu, sedangkan gelas masih berada di tanganku karena menunggu keduanya bangun sehingga terbit fajar. Keduanya pun bangun lalu meminum susu itu, ya keduanya bangun sehingga terbit fajar. Keduanya pun bangun lalu meminum susu itu. Ya Allah, jika yang aku lakukan itu karena mengharapkan wajah-Mu, maka hilangkanlah derita yang menimpa kami karena batu itu," yang lain juga menyebutkan amal saleh mereka yang ikhlas yang pernah mereka lakukan, sehingga batu besar itu pun bergeser dan mereka dapat keluar.

8. Mendoakan keduanya baik mereka masih hidup atau sudah wafat
    Demikianlah seharusnya yang harus dilakukan oleh seorang muslim terhadap kedua orang tuanya, yakni banyak mendoakan keduanya, dan itulah akhlak para nabi, mereka berbakti kepada kedua orangtua dan mendoakan kebaikan kepadanya. Nabi Nuh a.s. pernah berdo'a untuk orang tuanya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah Nuh ayat 28 :
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk kerumahku dengan beriman, dan semua orang-orang yang beriman laki-laki maupun perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan".
    Rasulullah juga pernah  bersabda :
"Apabila seorang meninggal, maka terputuslah amalnya selain tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak sholeh yang mendo'akannya" (H.R.Muslim)
    Dilain hadits Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga, lalu ia berkata, "Karena apa ini?" lalu dikatakan kepadanya "Karena permintaan ampun anakmu untukmu" (H.R.Ibnu Majah)

9. Berbuat baik kepada kawan-kawan orang tua setelah orang tua wafat
Dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, bahwa seseorang dari kalangan orang Badwi pernah ditemuinya dijalan menuju Mekah, lalu Abdullah mengucapkan salam kepadanya menaikannya ke atas keledai ditanggunginya dan memberikan sorban yang dipakainya kepada Arab badui tersebut. Abdullah bin Dinar berkata: Kami pun berkata, "Semoga Allah memperbaikimu, sesungguhnya mereka adalah orang-orang arab baduwi, mereka biasanya puas dengan perkara yang sedikit, lalu Abdullah berkata, "Sesungguhnya bapak orang ini adalah teman Umar bin Khathtab, dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda,
Artinya: "Sesungguhnya berbakti yang paling baik adalah ketika seorang anak menyambung hubungan dengan kawan-kawan bapaknya,"(HR. Muslim)

10. Tidak Mencari maki kedua orang tua
     Rasulullah Saw. bersabda, "Termasuk dosa besar adalah seseorang mencaci maki orang tuanya,"Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencaci maki orang tuanya? 'Beliau mejawab, "Ada, ia mencaci maki ayah orang lain kemudian orang tersebut membalas mencaci maki ibunya,"(HR.al-Bukhari dan Muslim)

11. Tidak mengerasakan suaranya melebihi suara kedua orang tua
      Demi sopan santun terhadap mereka, al-Qur'an mengajarkan berdiskusi dengan orang tua dengan kalimat yang ringan (qaulan masyura).

12. Menjawab panggilan mereka dengan jawaban yang lunak seperti "Labbaik, siap, atau baiklah".

13. Bersikaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua seperti melayani mereka menyapu makan dengan tangannya bila keduanya tidak mampu, dengan mengutamakan keduanya di atas diri dan anak-anaknya.

14. Tidak mengungkit-ungkit kebaikanmu kepada keduanya mampu pelaksanaan perintah yang dilakukan olehnya. Seperti ia berkata "Aku beri engkay sekian dan sekian dan aku lakukan begini kepada kamu berdua". Karena perbuatan itu bisa mematahkan hati, ada yang mengatakan menyebut-nyebut kebaikan itu bisa memutuskan hubungan.

15. Janganlah memandang kedua orang tua dengan pandangan sinis dan bermuka cemberut kepada keduanya.
Cara Beradab Terhadap Kedua Orang Tua dan Dalilnya (AlQu'an dan Hadits) Yang Menguatkan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment