BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

PENGERTIAN TAWADHU', PERINTAH BERSIKAP TAWADHU, BENTUK DAN JENISNYA SERTA DAMPAKNYA


Tawadhu' secara bahasa berarti "Rendah Hati". Orang yang tawadhu' adalah orang yang merendahkan dirinya dalam pergaulan, tidak menampakkan kemampuan yang di miliki. Sedangkan menurut istilah adalah tunduk dan patuh kepada kebenaran, serta bersedia menerima semua kebenaran, juga merendahkan diri, santun terhadap sesama manusia dan tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Sikap tawadhu' sangat disukai dalam pergaulan sehingga menimbulkan rasa simpatik orang lain. Sedangkan bagi pelaku tawadhu' tidak akan menurunkan martabat harga dirinya, bahkan diangkat derajatnya oleh Allah swt. Sebaliknya sikap takabbur sangat dibenci oleh Allah, dan tidak disukai dalam pergaulan, karena orang yang punya sikap takabbur adalah orang yang selalu menginginkan dirinya dihormati, namun harapan tersebut justru sebaliknya yang ia dapatkan dari orang lain, karena simpatik orang akan jauh bahkan hilang dengan adanya sifat tersebut.

Perintah Bersikap Tawadhu'

   Sikap tawadhu sangat penting artinya dalam pergaulan sehari-hari kepada orang lain. Islam memberikan tuntunan kepada umatnya untuk selalu bersikap tawadhu' dan menjauhi sikap takabbur kepada siapapun. Dalam Al-Qur'an Allah swt memperingatkan kepada hambanya agar selalu bersikap tawadhu, sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Israa' ayat 24, Allah berfirman :
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya :
   "Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku ! sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil". QS.Al-Isra' ayat 24)
   Ayat tersebut diatas mewajibkan kepada kita untuk selalu bersikap tawadhu' kepada kedua orang tua atas dasar kasih sayang, dan juga senantiasa mendoakannya agar sealu diberikan rahmat oleh Allah swt. Pada ayat lain Allah swt. juga berfirman  sebagai berikut :
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya :
   "Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu" (QS.Asy-Syuaraa' ayat 215)
   Pada dasarnya ayat diatas ditunjukkan kepada Rasulullah saw, agar sikap tawadhu' kepada umatnya. Sungguhpun demikian, perintah tersebut berlaku juga pada semua umat islam. Oleh sebab itu setiap muslim hendaknya selalu berusaha untuk selalu bersikap tawadhu' kepada siapapun, baik dalam tingkah laku maupun dalam hal cara berbicara. Allah swt., berfirman sebagai berikut :
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Artinya :
   "Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara himar" (QS Lukman ayat 19)
   Mengeraskan suara saat berbicara adalah suatu cara yang tidak terpuji (kecuali apabila diperlukan). Allah swt menyatakan bahwa seburuk-buruk suara adalah suara keledai. pernyataan tersebut adalah sindiran keras kepada orang-orang yang suka berbicara dengan suara keras, pada hal suara lembut pun sudah cukup di dengar.
   Selain firman Allah, Para ulama  menegaskan tentang pentingnya bersifat tawadhu sebagaimana Abdullah bin Al-Mubarrak berkata : 
   "Puncak dari tawadhu' adalah engkau meletakkan dirimu dibawah orang yang lebih rendah darimu dalam nikmat Allah, sampai-sampai engkau memberitahukannya bahwa engkau tidak semulia dirinya".

Bentuk-bentuk Prilaku Tawadhu'

   Setiap tawadhu' yang dimiliki seseorang, dapat dilihat dari prilakunya seseorang sehari-hari, adapun bentuk-bentuk prilaku tawadhu' antara lain sebagai berikut :

  • menghormati kepada orang yang lebih tua atau lebih pandai dari pada dirinya
  • sayang kepada yang lebih muda atau lebih rendah kedudukannya
  • menghargai pendapat atau pembicaraan orang lain
  • bersedia mengalah demi kepentingan umum
  • santun dalam berbicara kepada siapapun
  • tidak suka disanjung orang lain atas kebaikan dan keberhasilan yang diraih

Jenis-jenis Tawadhu'

   Adapun jenis-jenis dari pada orang yang tawadhu' terbagi dua yaitu :
  1. Tawadhu' yang terpuji, yaitu tawadhu yang memiliki sikap rendah diri baik dihadapan Allah yaitu melaksanakan ketaatan tanpa disertai perasaan bagga dan riya' serta merendahkan diri kepada Allah takkala mengingat dosa-dosa yang telah dilakukan sehingga ia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling sedikit ketaatannya dan mendorong untuk kembali bertaubat begitupun kepada sesama dengan tidak berbuat semena-mena atau memandang enteng / remeh saudaranya.
  2. Tawadhu' yang tercela, adalah orang yang merendahkan dirinya dihadapan orang yang kaya dengan harapan ingin mendapatkan sesuatu dari orang kaya tersebut. 

Dampak Positif Orang Yang Tawadhu' 

   Dampak positif tawadhu' berarti akibat baik sikap tawadhu'. dan adapun dampak positif dari sikap tawadhu antara lain :
  • menimbulkan rasa simpati pihak lain sehingga suka bergaul dengannya
  • akan dihormati secara tulus oleh pihka lain sesuai naluri setiap manusia ingin dihormati atau menghormati, menghargai dan dihargai
  • mempercepat hubungan persaudaraan antara dirinya dengan orang lain
  • mengangkat derajat dirinya sendiri dalam pandangan Allah maupun sesama manusia.
Oleh karena itu untuk dapat memiliki sifat tawadhu' dalam pergaulan, maka kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia mempunya kelebihan dan kekurangan yang berbeda, dan berusaha untuk selalu mengendalikan diri agar tidak menampakkan kelebihan yang dimiliki kepada orang lain serta melatih diri untuk dapat menghargai kemampuan orang lain dan tidak meremehkan mereka.



PENGERTIAN TAWADHU', PERINTAH BERSIKAP TAWADHU, BENTUK DAN JENISNYA SERTA DAMPAKNYA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment