BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

PENGERTIAN HUSNUZAN DAN SUUZAN, HUKUM DAN DALINYA SERTA DAMPAKNYA

    Islam adalah sumber dari segala sumber pendidikan akhlak terpuji, baik terhadap Allah, sesama manusia dan juga pada makhluk yang lain yang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini. Berbicara dengan akhlak khususnya yang berhubungan dengan sesama manusia, banyak macamnya yang diantaranya adalah husnuzan. Dalam hidup bermasyarakat tidak jarang kita mendengar bahkan kita sendiri yang mengalaminya tentang husnuzan. Pada tulisan dibawah ini kami akan mencoba memgungkap apa dan bagaimana husnuzan.

Pengertian Husnuzan

    Kata husnuzan berasal dari lafal "Husnun" (baik) dan "Adzannu" (prasangka). Dengan demikian husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Maksudnya berpandangan yang mulia terhadap apa yang ada dipikiran atau berprasangka baik terhadap apa yang menimpa dirinya meskinpun apa yang menimpanya itu sangat membebaninya.
    Dalam kehidupan bermasyarakat, mutlak memerlukan hubungan baik dengan sesama baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam masyarakat, karena dengan hubungan yang baik dengan lingkungan keluarga dan masyarakat adalah syarat terwujudnya gotong royong sehingga dengan hidup gotong royong tersebut dapat memenuhi kebutuhan masing-masing pihak.
    Salah satu cara untuk menjalin hubungan baik dengan sesama anggota masyarakat adalah husnuzan (selalu berprasangka yang baik). Adapun lawan kata dari husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang yang dapat berakibat buruk terhadap hubungan persaudaraan dalam masyarakat.

Hukum Husnuzan

     Hukum husnuzan terbagi atas dua yaitu :

1.Husnuzan terhadap Allah dan Rasulnya
   Adapun hukum dari husnuzan terhadapa Allah dan Rasulnya adalah hukumnya wajib. Artinya setiap muslim dan muslimat wajib memiliki husnuzan (prasangka baik) kepada Allah dan Rasulnya dengan cara :

  1. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasulnya (perintah agama) adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri
  2. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua yang dilarang oleh agama pasti berakibat buruk jika dilanggar
  3. Meyakini bahwa apapun cobaan yang diberikan Allah kepada manusia ada hikmahnya dan manusia harus ikhlas menerima, karena disaat manusia diberikan cobaan itu artinya Allah masih memperhatikan kita.
2.Husnuzan kepada sesama manusia
   Adapun husnuzan kepada sesama manusia hukumnya adalah mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan atau mengira bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan, dan menaruh kepercayaan terhadapa orang lain serta selalu mengembangkan sikap baik dalam lingkungan, baik dalam lingkungan keluarga sendiri maupun dalam lingkungan dimana kita berada dan sekitarnya sehingga terjalin hidup yang nyaman. Oleh sebab itu, husnuzan berdampak positif, baik kepada pelakunya maupun pihak lain. Sebaliknya suuzan berarti menaruh kecurigaan yang tidak baik terhadap pihak lain, sehingga suuzan kepada siapapun hukumnya haram.

Kewajiban Bersikap hati-hati Terhadap Zan (Prasangka)

    Islam mendidik umatnya agar selalu bersikap hati-hati terhadap sikap zan, karena dalam Al-Qur'an Allah swt memperingatkan kepada hambanya untuk menjauhinya sebagaimana firman-Nya sebagai berikut :
Arinya :
   "Wahai orang yang beriman!jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa" (QS.Al-hujurat ayat 12)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ 
Arinya :
   "Wahai orang yang beriman!jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.Dan janganlah mengunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS.Al-hujurat ayat 12)


   Dalam buku tafsir djalalaini dijelaskan bahwa "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Artinya menjerumuskan kepada dosa, dan jenis prasangka itu banyak sekali diantaranya sangka buruk kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik cukup banyak. Berbeda keadaannya dengan orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin maka tiada dosa bila kita berbutuk sangka kepadanya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka. Dan janganlah mencari-cari kesalah orang lain.Lafal Tajassasu pada asalnya adalah Tatajassasu, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah tajassasu, artinya janganlah kalian mencari-cari aurat, keaiban mereka dengan cara menyelidiknya (dan janganlah sebagian menggunjing sebagian yang lain) artinya janganlah kamu menggunjingkan dia dengan sesuatu yang tidak diakuinya. sekalipun hal itu benar ada padanya.
    Dari penjelasan tersebut diatas secara tegas mewajibkan kita secara hati-hati dalam hal zan (prasangka). Dan adapun prasangka yang tergolong dosa ialah prasangka buruk (suuzan). Berprasangka yang buruk berarti mencurigai orang lain telah berbuat yang tidak baik, padahal hal itu belum tentu benar. Orang yang mencurigai seseorang telah berbuat buruk, pasti bersikap kurang bersahabat dengan orang yang dicurigai. Dengan demikian hubungan persaudaraan dia dengan orang yang dicurigai pasti semakin menjadi jauh.

Dampak Positif Husnuzan

    Setiap akhlak terpuji pasti berdampak positif, terutama bagi pelakunya sendiri dan terkadang juga bagi orang lain, sesuai dengan firman Allah sebagai berikut :
Artinya :
"Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri" (QS.Al-Isra' ayat 7)
    Adapun dampak positif dari prilaku husnuzan, antara lain :
  • Semakin dekat hubungan batin antara pelaku dengan pihak lain yang diduga berbuat kebaikaan
  • memperoleh kepercayaan diri orang yang menduga dirinya telah berbuat baik
  • memperkuat hubungan persaudaraan antara  keduanya (yang menduga dan yang diduga)
Membiasakan Berprilaku Husnuzan
  • tidak mudah menerima suatu berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya
  • berusaha untuk sering bertemu dengan sesama teman atau anggota masyarakat
  • dengan sering bertemu, maka dapat mengantisipasi munculnya gosip yang sering merusak hubungan persaudaraan.

Larangan Suuzan

    Dalam agama Suuzan sangat dilarang karena hukumnya haram, karena dapat meretakkan hubungan keharmonisan, baik kepada kerabat, temana, sahabat atau dalam lingkungan masyarakat. Buruk sangka adalah sifat yang dapat membuat seseorang menjadi curiga terhadap seseorang yang pada akhirnya dirinya menjadi tidak nyaman pada seseorang.
    Orang yang mempunyai sifat tersebut selalu merasa dirinya terancam oleh sebuah bahaya, yang sebenarnya tidak akan terjadi. Dengan dihantuinya fikiran seperti itu maka selalu dipenuhi oleh hal-hal yang mencurigakan terhadap seseorang akhirnya perasaannya tidak akan pernah merasa tenang.
    Beberapa hadits dari Rasulullah tentang buruk sangka tersebut diantaranya sebagai berikut:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث(متفق عليه)
Artinya: “Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasululloh.” Jauhkanlah dirikamu daripada sangka (jahat) karena sangka (jahat) itu sedusta-dusta omongan,(hati)”. (HR. Muttafaq Alaih)
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث ،وَلاَتَحَسَّسُوا وَلآتَجَسَّسُوْا وَلآتَحَاسَدُوا وَلآتَدَابَرُواوَلآتَبَاغَضُوا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا (رواه البخارى)
Artinya: “Jauhilah sifat berprasangka karena sifat berprasangka itu adalahsedusta-dusta pembicaraan. Dan janganlah kamu mencari kesalahan, memata-matai,janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi danjanganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allahbersaudara.” (HR. Bukhori)


PENGERTIAN HUSNUZAN DAN SUUZAN, HUKUM DAN DALINYA SERTA DAMPAKNYA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment