BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

PENGERTIAN TAKWA DAN KRATERIA-KRATERIA ORANG YANG BERTAKWA

Menurut arti harfiah, takwa berarti : hati-hati, ingat, mawas diri dan waspada. Kata takwa tidak dapat diartikan sama dengan "takut", karena sifat takut itu lebih banyak bercampur dengan sifat benci. Padahal persoalan takwa adalah segi hubungan manusia dengan Tuhannya, dimana tidak boleh terdapat dalam hubungan itu unsur benci walaupun sedikit. Dalam pengertian umum sebagaimana yangtelah dikemukakan berulang-ulang kali bahwa takwa ialah sikap mental orang-orang mukmin dan kepatuhannya dalam melaksanakan perintahNya serta menjauhi larangan-laranganNya atas dasar kecitaan semata.

Kriteria-kriteria Orang Yang Bertakwa
    Untuk memahami takwa itu dengan sebaik-baiknya, maka sudah barang tentu Qur'anlah sebagai penuntun bagi kita dalam memberikan penjelasan dan keeterangan kepada kita. Menurut Qur'an kriteria orang yang bertakwa adalah sebagai berikut

"Alif laam miim. Kitab Alqur'an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Al-Qur'an yang telah ditrunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapati petunjuk dari Tuhannya, dan mereka orang-orang yang beruntung" (Q.S.Al-Baqarah ayat 1-5)
    Berdasarkan ayat tersebut diatas, dapat difahami bahwa takwa itu terdapat pada :

  • Mereka yang beriman pada yang gaib, seperti adanya Allah, malaikat-malaikat dan hari akhirat
  • Mereka yang melaksanakan pokok-pokok ibadah (terutama shlat, zakat, dan mereka berinfak, membelanjakan hartanya dijalan Allah), inilah yang menjadi bukti adanya iman seseorang kepada yang gaib
  • Mereka beriman kepada yang gaib dan melaksanakan pokok-pokok ibadah adalah orang-orang yang beruntung hidupnya, atau menurut istilah lain sukses. Beruntung dan sukses adalah cita-cita dan tujuan akhir dari segala kerja-kerja manusia di dunia. Sebab itu bila seseorang bertakwa, maka dia telah sampai kepada derajat paling tinggi.
    Lebih lanjut dijelaskan lagi didalam Al-Quran tentang takwa sebagai berikut :

" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang takwa yaitu ; Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji dan menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ampunan dari Tuhan mereka, dan surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal" (Q.S. Ali-imran ayat 133-136)
    Menurut ayat-ayat ini kriteria muttaqin  (orang-orang yang bertakwa) ialah sebagai berikut :

  • Selalu menuju kepada ampunan (magfirah) Tuhan. Artinya senantiasa bekerja sesuai dengan ridha Tuhan; buan yang dilarang dan dimurkainya, dan bila tersalah atau terlupa, cepat-cepat beristigfar mohon ampun pada Tuhan
  • Suka menafkahkan sebagian harta bendanya, baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit. Membayar zakat, memberi makan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, memberi sumbangan atau derma kepada kegiatan keagamaan / dakwah islam dan sebagainya, semua termasuk kategori menafkahkan harta dijalan Allah.
  • Sanggup menahan amarahnya, artinya orang yang dapat mengendalikan emosi dan nafsunya. kemampuan seseorang mengendalikan emosi dan nafsunya membuat dia menjadi manusia besar, bukan besar fisik akan tetapi besar jiwanya.
  • Memaafkan kesalahan orang lain. Tidak menaruh dendam terhadap seseorang karena sesuatu kesalahan, baik sengaja maupun tidak, karena dendam itu dapat membawa bencana terhadap diri sendiri, orang lain dan masyarakat.
  • Berbuat baik, pemaaf dan jujur. Semua menjadi tanda takwa kepada Allah
  • Apabila berbuat keji  (faahisyah) dan menganiaya diri sendiri, segera mengingat Allah dan memohon ampun. Perbuatan faahisyah ialah dosa besar yang mana bahayanya tidak hanya menimpa diri sendiri akan tetapi juga menimpa orang lain, seperti : membunuh, zina, riba, sedang menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang bahayanya untuk diri sendiri.
  • Tidak lagi meneruskan perbuatan dosanya ketika ia mengetahui bahwa perbuatan itu mgnandung dosa, atau tidak mengulangi kembali dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya secara sadar.

    Keterangan-keterangan tentang takwa berdasar ayat-ayat ini menegaskan bahwa takwa itu adalah sikap hidup dan akhlak seorang muslim, yang merupakan buah dan hasil didikan ibadah-ibadah pokok. Sedang ibadah-ibadah itu sendiri adalah pancaran keluar dari pada iman. Maka dapatlah kita memahami bahwa takwa itu adalah hasil dari pada ibadah kepada Tuhan.

    Takwa itu adalah puncak kehidupan ibadah yang selalu dicari oleh setiap muslim. Tuhan selalu mendorong untuk mencapai tingkatan itu dan berusaha mempertahankannya setelah mendapatkannya. Demikianlah Tuhan mewajibkan kepada orang-orang yang beriman untuk berpuasa agar mereka bertakwa, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surah al-baqarah ayat 183. Sebab takwa itu akan menanamkan akhlak mulia pada manusia yang efeknya bukan saja terhdap diri sendiri, tetapi juga terhadap masyarakatnya.

    Berikut ini ada lagi beberap kriteria  orang-orang yang bertakwa yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an, ialah mereka yang :
1. Menepati janji
    " Barang siapa yang menepati janjinya dan bertakwa, maka sesungguhnya Tuhan menyukai orang-orang yang bertakwa" (Q.S.Ali-imran ayat 76)
2. Menegakkan keadilan
    "Tegakkanlah keadilan, karena adil itu lebih dekat kepada takwa" (Q.S. Al-maidah ayat 8)
3. Bersifat istiqamah, yaitu berkepribadian kuat dan teguh
    "Selama mereka bersifat lurus kepadamu, hendaklah kamu bersikap teguh hati (istiqamah) kepada mereka. Sesungguhnya Tuhan itu menyukai orang-orang yang bertakwa" (Q.S.At-taubah ayat 7)
    Demikianlah agama Islam ini membina kehidupan manusia, di awali dengan tauhid, dan dari tauhid menebarkan iman dan akidah yang membuahkan amal ibadah dan amal shalih. Akhirnya amal ibadah yang dijiwai dengan iman dan dipelihara terus menerus akan menciptakan sikap hidup muslim yang bernama takwa..
    Maka apabila dalam suatu hidup kenegaraan takwa yang menjadi sendinya, dimana penguasa dan rakyat hidup bertakwa, tentu kehidupan kenegaraan itu mendapat karunia dan ridha Allah swt.

PENGERTIAN TAKWA DAN KRATERIA-KRATERIA ORANG YANG BERTAKWA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment