BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

CARA MEMILIH SAHABAT YANG BAIK MENURUT AGAMA ISLAM

    Ketahuilah bahwa tidak semua orang pantas untuk dijadikan sebagai sahabat / teman, karena dalam memilih sahabat haruslah ada hal-hal dan sifat-sifat istimewa yang menyebabkan kita ingin bersahabat. Sifat-sifat itu disayaratkan sesuai dengan faedah yang hendak kita peroleh dari persahabatan kita, karena arti syarat ialah hal-hal yang diperlukan dalam mencapai tujuan. Adapun hubungannya dengan tujuan itu, dijelaskan syarat-syaratnya. Maka dari persahabatan adalah diharapkan faedah-faedah di bidang agama dan dunia. Faedah keduniaan umpamanya mendapat keuntungan materil atau moril, atau semata-mata karena senang bergaul dan beramah yang bukanlah menjadi uraian tujuan kita.
    Dibidang faedah keagamaan, tercakuplah beberapa tujuan seperti :

  1. Keuntungan ilmu dan amal
  2. Keuntungan tauk dan gensi untuk membentengi diri dari bahaya terganggu hati dan terhalang beribadah
  3. Keuntungan harta untuk menjaga agar waktu tidak habis dalam mencari makan saja
  4. Keuntungan untuk tempat minta bantua dalam hal-hal gawat, musibah, serta perubahan-perubahan situasi
  5. Mengambil keberkatan dengan do'a teman, dan
  6. Mengharapkan syafaat di akhirat kelak
    Sebagian ulama salaf berkata : " Perbanyaklah kawan, karena setiap orang mukmin  mempunyai hak syafa'at" semoga engkau termasuk kedalam lingkungan syafa'at temanmu".
    Allah swt berfirman : "Dan Dia mmperkenankan do'a orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang shaleh dan menambah pahala kepada mereka dari karunia-Nya" (Q.S Asy-Syuura ayat 26)
    Ayat tersebut diatas ditafsiri oleh Ulama', bahwa mengaruniakan syafaat kepada mereka terhadap kawan-kawannya, sehingga mereka dapat memasuki sorga bersama.. Dan adapula ulama menafsirkan: Bilamana Allah mengampuni seorang hamba, iapun dapar memberi syafaat untuk teman-temannya. Oleh sebab itu segolongan para salaf memujikan bersahabat, beramah dan bergaul, dan tidak menganjukan mengasingkan diri dan hidup sendirian.
    Setiap mamfaat ini memerlukan beberapa persyaratan mutlak, yang akan kami perinci secara tersimpul , bahwa orang yang dipilih untuk dijadikan sebagai sahabat atau teman seharusnya mempunyai 5 sifat yaitu ;

  1. Berakal
  2. Baik budi
  3. Tidak fasik
  4. Bukan pembid'ah
  5. Tidak loba akan dunia
*Berakal
    Perihal akal memang inilah yang merupakan kapital pokok dalam kehidupan, sebab justru inilah yang pertama kali wajib diperhatikan dalam meilih sahabat.Bukankah sama sekali tidak ada gunanya sama sekali tidak ada gunanya bersahabat dengan yang ahmak (kurang akal), sebab akibatnya akan membawa perasaan yang tidak enak dan perselisihan pendapat semata-mata, sekalipun persahabatan itu telah berjalan lama sekali. Ada seorang yang berkata bahwa tidak bersahabat seseorang yang kurang akalnya itu adalah sebagai suatu pengorbanan kepada Allah ta'ala.

*Baik budi (berbudi pekerti)
    Perihal bagusnya budi pekerti maka ini pun harus pula menjadikan perhatiannya, sebab barang siapa yang jiwanya dapat dikalahkan oleh nafsu, suka marah, nafsu gemar kesyahwatan, kikir, pengecut, atau penakut, apalagi kalau hawa nafsunya yang buruk-buruk itu senantiasa dipertuturkan, maka sama sekali tidak ada faedahnya bersahabat dengan manusia yang sedemikian tadi.

*Tidak Pasik
    Perihal orang yang fasik yang selalu saja terus menerus dalam kefasikannya, maka itu pun tidak beguna untuk dijadikan sebagai sahabat, bahkan menyaksikannya  dapat menimbulkan rasa mempermudahkan urusan kemaksiatan dan dapat melenyapkan jiwa  yang tidak mencocoki dilakukannya  kemaksiatan tadi. Lagi pula seseorang yang tidak ada rasa takut akan melakukan sesuatu penipuan atau kecurangan pada sahabatnya, juga tidak dapat diandalkan  persahabatannya, malahan sebaliknya yakni ia dapat berubah-ubah  pendiriannya karena berubah pula tujuan dan kehendaknya sebab hanya mengikat pada kepentingan sendiri. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, Allah berfirman :
" Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keaadaannya itu melewati batas" (Q.S. Al-Kahfi ayat 28)

Allah Ta'ala berfirman :
"Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak menginigini kecuali kehidupan duniawi" (Q.S.An-Najm ayat 29)

Allah Ta'ala berfirman :
"Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan dari padanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa" (Q.S. Lukman ayat 15)
    Isi yang tersirat dan dapat difahamkan dari ayat-ayat di atas ialah merupakan larangan atau ancaman untuk orang fasik atas bersahabat dengannya.
    Al-qamah pernah memberikan wasiat kepada putranya dan berkata : " Hai anakku, jikalau engkau merasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka pilihlah yang mepunyai sifat-sifat ini, yaitu jikalau engkau melayaninya, ia suka melindungimu, jikalau engkau sahabati, ia akan merupakan hiasan bagi dirimu dan jikalau engkau dalam kekurangan nafkah, ia gemar pula mencukupi kebutuhanmu".
    Sayyidina Ali ra, berkata : " Saudaramu yang sebenar-benarrnya ialah orang yang ada disampingmu. Ia suka menerjunkan dirinya sendiri dalam bahaya demi untuk kemamfaatanmu. Itulah sahabatmu yang jikalau engkau dalam keadaan bimbang, ia selalu mengatakan yang terang-terangan padamu. Ia suka berkurban mencurahkan tenaga dan kekuatannya untuk dapat berkumpul denganmu".
    Jaa'far Ash Shiddiq ra, berkata ; "Janganlah engkau sahabati lima macam orang ini, yaitu :

  1. Yang pembohong, karena engkau dapat diperdayakannya, ia seperti fatamorgana, bisa menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
  2. Orang yang dungu atau kurang akal, yang tak ada gunanya bagimu. Maksudnya hendak menguntungkanmu, kiranya membahayakan
  3. Orang yang kikir, karena ia akan menghindar, disaat sangat diperlukan
  4. Pengecut,  sebab ia akan menyerahkan engkau, dan lari bila dia terancam bahaya
  5. Orang durjana, karena ia akan rela menjualmu seharga sebungkus nasi atau kurang. Seseorang bertanya :"Apalagi harga yang kurang dari sebungkus nasi itu?" Jawabnya :"Hai yang diharapkan, kemudian tiada diperolehnya!".
    Maka dari uraian diatas, dapatlah kita memahami bahwa bersahabat, janganlah sekali-kali memilih seseorang yang sangat tamak keduniaan, sebab sahabat dengannya itu adalah bagaikan bermain racun yang dapat membunuh diri yang tidak mustahil akan ditelannya juga. Sebabnya demikian itu ialah karena watak manusia itu suka benar meniru-niru dan menyusaikan dirinya pada sesuatu yang senantiasa dilihatnya. Bahkan tabiat manusia itu dapat mencuri dari tabiat yang lainnya tanpa disadari oleh pemiliknya.
CARA MEMILIH SAHABAT YANG BAIK MENURUT AGAMA ISLAM Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment