Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang dialami benda ketika berada dipermukaan kasar, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Sedangkan nilai gaya gesek tergantung pada tingkat kekasaran permukaan bidang pada tempat terjadinya gesekan. Gaya gesek dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : Pertama, statis (gaya yang dialami oleh benda dalam keadaan diam. Kedua, gaya kinetis, gayayang ddialami oleh benda pada saat bergerak.Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kencenderungan benda bergerak. Gaya gesek akan semakin berat jika permukaan gesekan semakin kasar, semakin berat, dan juga luas benda tersebut. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, atau pun gas. Gaya gesek antara dua benda padat misalnya ada gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cair serta gas adalah gaya stokes.
Asal Gaya Gesek
Gaya gesek murupakan akumulasi interaksi mikro antara kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain gaya elekstrotatik pada masing-masing permukaan yang halus yang menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimun, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya.Jenis-Jenis Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuhan antara kedua permukaan tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula gaya gesek lain yang menggelindin (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus, pada permukaan atau berspin, terdapat pula gaya gesek spin. Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis stokes atau gaya viskos.a. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara kedua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya, seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur kebawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan us, dan pada umumnya lebih besar dari pada koefesien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimun antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefeisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = us fn. Ketika tidak ada gesekan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya gesek yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi, gaya gesek statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya benda kinetis.
b. Gaya gesek kinetis
Gaya gesek kinetis (dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya selalu lebih kecil dari gaya statis atau material yang sama. Suatu gaya gesek pada benda dapat diperkecil dengan cara sebagai berikut :
- memperhalus / memperlicin permukaan bidang gesekan
- meletakkan benda diatas roda
- memberi lapisan udara diantara permukaan benda dan bidang gesekan
- Gaya gesek yang terjadi pada mesin kendaraan yang dapat mengakibatkan mesincepat aus/rusak
- Gaya gesek pada poros roda (as) dan pelek roda dapat mengakibatkan proses menjadi panas dan aus, untuk mencegahnya dapat diatasi dengan memberikan pelumas pada poros
- Gaya gesek benda ban kendaraan dengan permukaan jalan yang kasar dapat menyebabkan ban kendaraan menjadi cepat gundul.
0 comments:
Post a Comment