BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Sejarah Filsafat Serta Cara Menemukan Kebenaran Para Filosof

  Sejarah Filsafat Serta Cara Menemukan Kebenaran Para Filosof
 Menurut cerita orang grik (Yunani) dahulu lebih banyak percaya pada tahyul dan dongeng, mereka percaya pada dongeng-dongeng ini disebabkan oleh adanya keajaiban dari alam itu sendiri, sehingga terkadang membuat mereka kagum, takut dan heran. Dengan perasaan dan alasan seperti ini, mereka menganggap bahwa keajaiban yang terdapat pada alam realitas ini penuh dengan dewa-dewa serta biduanda dan bidadarinya yang sejenis, serta dengan bermacam-macam jenis dan namanya, setelah itu lama-kelamaan timbul "fantasi" cetakan pikiran yang menjadi barang peradaban manusia bermula.
    Dengan demikian dongeng dan tahyul, orang yunani sangat peka dengan hal-hal yang ajaib, sehingga mereka senantiasa berangan-angan terhadap yang indah-indah, yang menjadikan dasar bagi mereka untuk mencari pengetahuan yang semata-mata hanya untuk mencari tahu saja. Dengan seringnya melihat keajaiban pada alam, maka mereka senantiasa mengajukan pertanyaan dalam hati " Dari mana datangnya kejadian di alam ini, mengapa kita begini, bagaimana kemajuan dan kemana sampanya".
    Setelah bertahun-tahun keberadaan dan perubahan demi perubahan dan peerkembangan pada alam itu, membuat orang-orang Yunani terpikat olehnya. Sehingga dibalik kebesaran alam tersebut juga terdapat alam yang lebih kecil dan kompleks, sehingga mereka cenderung memandang dirinya sebagai "Microcosmos". Atas dasar itu mereka senantiasa muncul pertanyaan tentang alam kecil yang ada dalam dirinya. Bagi mereka alam kecil itu merupakan alam lahirnya. Dari keyakinan seperti itu membuat mereka selalu mengajukan pertanyaan-pertanyan seperti "Apa wujud lahirku, apa kewajibanku?, betapa seharusnya sikapku, dan dimana seharusnya aku mendapat kebahagiaan.
    Dengan dasar itulah muncul keinsafan dalam diri mereka tentang kewajiban hidup dan bertindak etik. Ternyata padangan mereka orang yunani dahulu kala menyimpulkan bahwa segala peristiwa dan kejadian itu pada pokoknya hanya satu yaiitu kebenaran. Alasannya adalah untuk melihat fenomena atau gejala alam seperti itu (berbagai bencana dan keteraturan serta keindahan alam). Ilmu dan cara pandangannya serta metodenya adalah satu saja yaitu ingin tahu karena ia cinta pada pengetahuan sehingga diberilah dengan nama atau istilah "Philosopiah" philosopia artinya "Cinta akan pengetahuan" atau pengetahuan tentang hikmah" (Fil dan Safah).
    Karena penguasannya terhadap ilmu pengetahuan itu, mereka selalu cinta untuk mencari kebenaran. Dengan pencarian yang sebenarnya ialah inilah, sehingga selalu disebut "Flosof". Bagi orang yang mendalami dunia filsafat setidak-tidaknya mereka tidak pernah puas dan ada penghabisannya. Sehingga dalam hidupnya menghabiskan waktu untuk mencari dan mencari serta mengajukan beberapa pertanyaan dengan metode dialektika. Beberapa bentuk dialektikanya sebagai berikut : " Apakah barang yang lahir itu merupakan barang yang sebenarnya atau hanyalah bayangan dari sifat atau pokok yang lebih mendalam letaknya"(Plato).
    Ada juga filosof yang mengumpamakan dunia luar merupakan khiasan dari dunia yang asli, karena duniayang asli itu "Aperium" yang tak pernah berkepuasan (Anaxsimandros). Bahkan terdapat filosof memandang dunia ini hanyalah ikatan jiwa, maksudnya sebagian kita tiada lain dari pada udara, menyatukan tubuh kita, demikian pula udara mengikat dunia ini menjadi satu.
    Para filosof sebelum mendapatkan jawaban dari semua jawaban yang ditelitinya, mereka selalu mengajukan beberapa pertanyaan  seperti :
  1. What : Dengan pertanyaan seperti ini, seorang filosof menemukan hakekat sesuatu itu yang bersifat teoritis yang menyangkut  masalah sifat dan ciri-ciri hakekat.
  2. Why  : Pertanyaan ini ketika seorang filosof berhadapan dengan kosmos maka ia akan menanyakan mengapa bisa terjadi seperti itu. Maka mereka dapat menggunakan bentuk pertanyaan lanjutan dengan tiga bentuk: 1. Penyebab (causal) : Apa yang menyebabkan gejala alam bisa terjadi seperti itu baik yang kecil maupun yang masalah besar. 2. Tujuan : Apa tujuan kosmos membentuk hal-hal yang aneh dan kekurangan serta kelebihannya. 3. Stuktural : Pertanyaan yang muncul disebabkan oleh adanya hubungan struktural antara masalah yang satu dengan yang lainnya. Yang jelasnya bahwa satu-satu untuk menjadi filosof yang baik adalah rasa ingin tahu, dan rasa ingin tahu inilah pertama munculnya berfilsafat, karena filsafat adalah mencari yang benar, berarti ia termasuk orang-orang yang bijaksana
  3. Where : Pertanyaan ini filosof senantiasa mengkaji asal mula dari mana datangnya alam ini secara epistimologi dan dibalik itu filosof terdorong untuk mengkaji
  4. When : Melalui pertanyaan seperti ini sang filosof bertanya tentang waktu terciptanya.
  5. How  : Bentuk pertanyaan ini diajukan oleh filosof ketika berhadapan dengan sejumlah forum realita kosmos ini, kemudian mendorong filosof untk mengkaji keaneka ragaman materi.
  6. Who  : Pertanyaan ini menyangkut masalah sumber pencipta pertama"causa prima" terhadap sejumlah benda yang ada.
    Demikianlah sejarah munculnya filsafat yang merupakan suatu ilmu yang sangat berguna jika kita bisa menelaah tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para filosof untuk mendapatkan kebenaran, sehingga dengan kebenaran itu manusia bisa bijaksana dalam menjalankan kehidupannya didunia yang realita ini.
Sejarah Filsafat Serta Cara Menemukan Kebenaran Para Filosof Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment