Pengertian Paragraf dan Tujuan Paragraf serta Contohnya
Kalimat-kalimat yang elah dibuat dan disusun secara efektif perlu dihimpun dan dipadukan satu sama lain untuk membentuk satuan yang lebih besar, yaitu paragraf. Dalam upaya pembentukan paragraf tersebut, penulis kendaknya memperhatian paduan antarkalimat sebagai unsur pembentuknya. melalui pragraf yang telah dibentuk , seorang penulis dapat menyusun dan mengembangkan isi pikirannya secara bertahap dan tertib sehingga maksud penulis mudah dipahami dan diterima oleh pembaca. Oleh sebab itu, terampil menulis, terutama bagi ingin menulis karya tulis ilmiah. Agar dapat terampil menulis paragraf yang baik maka harus banyak berlatih.
Pengertian tersebut di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa ebuah paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat. Akan tetapi dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan paragraf yang hanya berdiri atas satu kalimat. Hal ini memang dimungkinkan.Namun dalam pembahasan bab ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian. Jika ditinjau dari segi komposisi memiliki bentuk yang kurang ideal dan juga jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Setiap paragraf hanya mengandung satu ide pokok, berikut salah satu contoh paragraf (1)
(a) Dalam perkembangan bahasa Indonesia selalu menagalami perubahan. (b) Perubahan itu antara lain berupa kata-kata baru, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. (c) Penambahan yang berasal dari bahasa asing, misalnya astronaut, kosmonaut, satelit, komputer, dan televisi. (d) Penambahan kata-kata baru ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam komunikasi.
Paragraf tersebut diatas terdiri atas empat kalimat, semuanya membicarakan perkembangan bahasa Indonesia. Ide pokok (pikiran utama) paragraf tersebut adalah "Perkembangan bahasa Indonesia" yang tertuang dalam kalimat (a). Sedangkan kalimat (b), (c), dan (d) merupakan kalimat penjelas, karena ketiga kalimat itu menjelaskan ide pokok pada kalimat utamanya.
Penyusunan paragraf dalam karya tulis mempunyai dua tujuan yaitu :
Contoh :
(a) Syarif tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya (b) Ia tidak tahu menahu mengapa desanya dinamai desa Pallantikang (c) Ia tidak tahu-menahu mengapa Pallantikang dan Pa'bentengan (desa tetangga) mengering. (d) Ia juga tidak tahu mengapa nenek moyangnya sampai di desa itu (e) Meski sudah uzur, Rahman masih gesti dan cekatan. (f) Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul menuju sawah garapannya (g) Ia harus mengayungkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah mengeras oleh musim kemarau yang panjang.
Paragraf contoh di atas dapat disebut paragraf yang baik sebab mengandung dua ide pokok, yaitu kalimat (a) dan kalimat (e). Oleh karena itu dipecahkan menjadi dua paragraf seperti yang terlihat pada contoh berikut.
Contoh :
(a) Syarif tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya (b) Ia tidak tahu menahu mengapa desanya dinamai desa Pallantikang (c) Ia tidak tahu-menahu mengapa Pallantikang dan Pa'bentengan (desa tetangga) mengering. (d) Ia juga tidak tahu mengapa nenek moyangnya sampai di desa itu.
(a) Meski sudah uzur, Rahman masih gesti dan cekatan. (b) Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul menuju sawah garapannya (c) Ia harus mengayungkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah mengeras oleh musim kemarau yang panjang.
Kalimat-kalimat yang elah dibuat dan disusun secara efektif perlu dihimpun dan dipadukan satu sama lain untuk membentuk satuan yang lebih besar, yaitu paragraf. Dalam upaya pembentukan paragraf tersebut, penulis kendaknya memperhatian paduan antarkalimat sebagai unsur pembentuknya. melalui pragraf yang telah dibentuk , seorang penulis dapat menyusun dan mengembangkan isi pikirannya secara bertahap dan tertib sehingga maksud penulis mudah dipahami dan diterima oleh pembaca. Oleh sebab itu, terampil menulis, terutama bagi ingin menulis karya tulis ilmiah. Agar dapat terampil menulis paragraf yang baik maka harus banyak berlatih.
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Sebagai suatu pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas, paragraf terdiri atas kumpulan atau rangkaian kalimat yang mendukung suatu ide pokok yang tertuang dalam kalimat utama atau kalimat topik. Ide pokok tersebut akan menjadi jelas apabila didukung oleh ide-ide penjelas.Pengertian tersebut di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa ebuah paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat. Akan tetapi dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan paragraf yang hanya berdiri atas satu kalimat. Hal ini memang dimungkinkan.Namun dalam pembahasan bab ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian. Jika ditinjau dari segi komposisi memiliki bentuk yang kurang ideal dan juga jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Setiap paragraf hanya mengandung satu ide pokok, berikut salah satu contoh paragraf (1)
(a) Dalam perkembangan bahasa Indonesia selalu menagalami perubahan. (b) Perubahan itu antara lain berupa kata-kata baru, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. (c) Penambahan yang berasal dari bahasa asing, misalnya astronaut, kosmonaut, satelit, komputer, dan televisi. (d) Penambahan kata-kata baru ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam komunikasi.
Paragraf tersebut diatas terdiri atas empat kalimat, semuanya membicarakan perkembangan bahasa Indonesia. Ide pokok (pikiran utama) paragraf tersebut adalah "Perkembangan bahasa Indonesia" yang tertuang dalam kalimat (a). Sedangkan kalimat (b), (c), dan (d) merupakan kalimat penjelas, karena ketiga kalimat itu menjelaskan ide pokok pada kalimat utamanya.
Tujuan Pembentukan Paragraf
Kita akan kesulitan memenuhi isi suatu paragraf apabila kita membaca sebuah tulisan yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf. Keteraturan penyajian gagasan dalam karya tulis dapat dilakukan jika setiap paragraf hanya memuat hanya satu ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama. Gagasan bawahan yang berfungsi sebagai ide penjelas sebagai ide pokok dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang lain.Penyusunan paragraf dalam karya tulis mempunyai dua tujuan yaitu :
- Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat-nyekat ide pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk mengungkap satu ide pokok saja pada setiap paragraf. Hal ini sekligus menunjukkan adanya penghentian secara wajar dan formal sebelum beralih ke paragraf berikutnya. Jika terdapat dua atau lebih ide pokok, paragraf tersebut perlu dipecah menjadi dua atau lebih paragraf.
- Memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistimatis dari ide yang satu ke ide yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang diungkapkan dalam karya tulis tersebut.
Contoh :
(a) Syarif tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya (b) Ia tidak tahu menahu mengapa desanya dinamai desa Pallantikang (c) Ia tidak tahu-menahu mengapa Pallantikang dan Pa'bentengan (desa tetangga) mengering. (d) Ia juga tidak tahu mengapa nenek moyangnya sampai di desa itu (e) Meski sudah uzur, Rahman masih gesti dan cekatan. (f) Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul menuju sawah garapannya (g) Ia harus mengayungkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah mengeras oleh musim kemarau yang panjang.
Paragraf contoh di atas dapat disebut paragraf yang baik sebab mengandung dua ide pokok, yaitu kalimat (a) dan kalimat (e). Oleh karena itu dipecahkan menjadi dua paragraf seperti yang terlihat pada contoh berikut.
Contoh :
(a) Syarif tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya (b) Ia tidak tahu menahu mengapa desanya dinamai desa Pallantikang (c) Ia tidak tahu-menahu mengapa Pallantikang dan Pa'bentengan (desa tetangga) mengering. (d) Ia juga tidak tahu mengapa nenek moyangnya sampai di desa itu.
(a) Meski sudah uzur, Rahman masih gesti dan cekatan. (b) Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul menuju sawah garapannya (c) Ia harus mengayungkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah mengeras oleh musim kemarau yang panjang.
0 comments:
Post a Comment