BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Vitamin C, Fungsi, Metabolisme dan Akibat Kekurangan Vitamin C

Vitamin C mulai dikenal setelah dipisahkan dari jeruk pada tahun 1928. Penyakit karena defesiensi Vitamin  C telah menghantui masyarakat para pelaut untuk beberapa abad sebelum dikenal adanya vitamin karena penyakit yang ditimbulkan ialah penyakit skorbut. Skorbut adalah penyakit yang telah banyak merengguk jiwa para pelaut yang melakukan perjalanan jarak jauh yang dalam waktu yang cukup lama mereka tidak menyinggahi pelabuhan untuk mendapatkan bahan makanan yang segar. Vitamin C salah satu vitamin yang bentuknya kristal putih, yang merupakan suatu asam organik dan terasa asam akan tetapi tidak berbau. Dalam larutan, Vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara olehnya itu lebih stabil kalau dalam bentuk kristal kering.

Fungsi Vitamin C 

Vitamin C dalam tubuh bersangkutan dengan sifat alamiahnya sebagai anti oksidans, meskipun kemanismenya yang tepat belum diketahui, akan tetapi tampaknya vitamin c berperan serta didalam banyak proses metabolisma yang berlansung didalam jaringan tubuh.
Fungsi fisiologis yang telah diketahui memerlukan vitamin ialah :
  1. Kesehatan substansi matriks jaringan ikat
  2. Integritas epithel melalui kesehatan zat perekat antara sel
  3. Mekanisme immunitas dalam rangka daya tahan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit dan toksin
  4. Kesehatan epithel pembuluh darah
  5. Penurunan kadar kolestrol dan
  6. Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi-geligi

Metabolisme Vitamin C

Sumber vitamn c dalam bahan makanan terutama buah-buahan segar dan dengan kadar yang lebih rendah terdapat juga dalam sayuran segar. Sedangkan dalam buah, Vitamin C terdapat dengan konsentrasi tinggi dibagian kulit buah, dan agak lebih rendah didalam dagin buah apalagi pada bijinya.
Defisiensi Vitamin C memberikan penyakit yang disebut dengan skorbut yaitu kerusakan yang terjadi didalam jaringan yang terdapat dirongga mulut, ditulang dan gigi-geligi. Juga terdapat kerusakan pada saluran darah. Pada dasarnya kerusakan mengenai matrix jaringan ikat dan zat perekat antar selular, pada dinding pembuluh kapiler, zat perekat antar selular defektip, sehingga sel-sel endothel saling renggang dan terjadi pendarahan. Mula-mula tampak pendarahan dipermukaan kulit berbentuk titik-titik kecil yang disebut homorrhagia punctata, yang semakin lebar menjadi bercak-bercak disebut petechia.
Bila jaringan tubuh ada dalam kondisi jenuh oleh vitamin C, maka dari dosis yang diberikan parenteral, sebagian besar diekresikan didalam urine.
Di dalam jaringan tumbuhan da khewani tertentu, Vitamin C disintesa dar beberapa jenis gula: D-glukosa, fruktosa, sukrosa dan D-glaktosa. Pentosa tidak dapat diubah menjadi vitamin C meskipun struktur molekulnya lebih dekat kepada Vitamin ini. Marmot, primata dan manusia tidak mempunyai kesanggupan untuk mensintesa Vitamin C, sehingga harus mendapatkannya dari luar tubuh dalam bentuk makanan atau bentuk pengobatan.
Vitamin C dapat dioksidasi secara reversibel menjadi dehydro vitamin  C terdapat tersebar di dalam berbgaia jaringan,; dalam urutan konsentrasi yang semakin menurun ialah: jaringan retina, pituilary gland, corpus luteum, adrenal cortex, thymus, hati, otak, tubuh dan di dalam daerah yang dianggap normal ialah 0,8 - 10 mg%, tanpa disertai ekskres dari dosis percobaan yang meningkat. Di dalam Buffy coat kadarnya adalah 24,2 mg%
Penyakit infeksi akut maupun menahun menurunkan kadar vitamin C di dalam darah. Dikemukakan bahwa antara kadar vitamin C di dalam Buffy coat dengan kadarnya di dalam jaringan tubuh terdapat korelasi yang positf yang sangat erat; jadi kadar vitamin C di dalam jaringan tubuh.
Vitamin C diekskresikan terutama di dalam urine, sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam keringat.
Defisiensi vitamin C memberi gejala-gejala. Penyakit skorbut. Kerusakan terutama terjadi pada jaringan rongga mulut, pembuluh darah kapiler dan jaringan tulang.

*Kelainan di dalam Rongga Mulut.
Bila defisiensi vitamin C terjadi pada saat pembentukan bakal gigi, maka akan terjadi defect di dalam jaringan keras bakal gigi, terutama dentin. Dentin yang dibentuk bersifat lebih sensitif terhadap pengaruh negatif dari faktor-faktor cariogenic, bila kelak gigi telah bererupsi dan berfungsi di dalam rongga mulut.
Defesiensi vitamin C pada orang dewasa atau setelah gigi -geligi bererupsi memberikan kelainannya terutama pada jaringan lunak gingiva. Jaringan membengkak dan hypermis, di mulai pada papilla interdentales. Ujung papil tampak oedematous dan hypermis, mudah berdarah pada gosokan kecil sekalipun. Ujung papil kemudian menunjukkan luka dan dapat terus menjadi gangraen yang mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap. Serat-serat yang menghubungkan radix dentis dengan dinding alvioli tulang rahang menjadi rusak terputus, sehingga gigi menjadi goyah, bahkan gigi dapat menjadi copot. Kelainan-kelainan terutama mengenai gingiva bila masih ada giginya, atau bahkan tinggal akar gigi saja, dan tidak terjadi bila sudah tidak ada gigi samasekali. Kelainan ini juga tidak menyerang mukosa bagian buccal dan palatum, maupun permukaan lidah. Gejala-gejala dapat sembuh dalam waktu relatif cepat pada pengobatan dengan vitamin C. 

Vitamin C, Fungsi, Metabolisme dan Akibat Kekurangan Vitamin C Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment