BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Nilai Sosial, Ciri-Cirinya, Macam-Macam dan Jenis-Jenis Serta Fungsinya Dalam Masyarakat

Nilai Sosial, Ciri-Cirinya, Macam-Macam dan Jenis-Jenis Serta Fungsinya Dalam Masyarakat
Dalam pengertian sehari-hari, nilai adalah harga atau ukuran. Dalam sosiologi nilai bukan ukuran yang dapat dinyatakan dalam barang nyata seperti harga sebuah motor yang merupakan juga nilai, akan tetapi suatu yang abstrak atau tidak nyata. Misalnya saling menolong (gotong royong), saling menghormati, setia akan janji merupakan suatu yang bernilai atau dianggap baik dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian nilai sosial dapat didefenisikan sesuatu yang baik, yang diinginkan, yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarakat dan dijadikan dasar dslsm menentukan apa yang dianggap baik, bernilai atau berharga. Menurut C Kluckhohn, nilai bukanlah keinginn melainkan yang diinginkan. Keinginan bersifat individu artinya masing-masing orang memiliki keinginannya sendir-sendiri yang berbeda dari orang lain, sedangkan yang diinginkan adalah keinginan  seseorang atau sekelompok dengan mempertimbangkan hal lain seperti apakah yang diinginkan itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Nilai sosial memang awalnya berasal dari nilai perorangan, tetapi lama-kelamaan nilai itu diterima dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat sehingga menjadi nilai sosial atau nilai bersama.

a. Ciri-ciri Nilai Sosial

Nilai sosial memiliki ciri, yaitu sebagai berikut.
1. Merupakan hasil interaksi antarwarga masyarakat.
2. Disebarkan dari orang yang satu  ke orang yang lain, yang semuanya merupakan warga masyarakat (artinya nilai sosial bukan bawaan lahir)
3. Dipelajarimelaluisosialisasi
4. Berbeda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain
5. Mempengaruhi perkembangan diri seseorang
6. Mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap anggota masyarakat
7. Cenderung berkaitan dengan satu dengan yang lain dan membentuk kesatuan nilai
8. Merupakan bagian dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya

Nilai yang bersifat positif dapat memberikan kepuasan kepada setiap orang yang menjalankannya sebaliknya nilai yang bersifat negatif dapat menimbulkan kesusahan pada seseorang atau kelompok.

b. Maca-macam Nilai Sosial dalam Masyarakat

Setiap masyarakat memiliki kesatuan nilai yang berbeda. Oleh karena itu, nilai sosialnya pun berbeda-beda. Misalnya, dalam masyarakat industri maju, masalah kedisiplinan dalam hal waktu merupakan tata nilai yang sudah menetap atau diyakini oleh setiap orang tetapi bagi masyarakat Indonesia mungkin baru sebagian saja yang menganggap bahwa tetap waktu merupakan sesuatu yang bernilai.
Tata nilai yang sudah mendarah daging dalam masyarakat nantinya akan menjadi kebudayaan suatu masyarakat. Misalnya, jika sedang menunggu aliran, masyarakat pun antre dengan tertib. Hal ini terjadi karena antre sudah menjadi kebiasaan yang sudah meresap dalam hati masyarakat Indonesia, yang berarti bahwa bangsa Indonesia memiliki tata nilai tertib atau budaya tertib.
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibedakan menjadi dua,  yaitu sebagai berikut.
1) Nilai tercernakan atau nilai yang sudah menjadi kebiasaan atau mendarah  daging  (internalized value), yaitu nilai yang sudah menyatu dalam diri seseorang dan menjadi kepribadian juga kebiasaan. Nilai ini sudah diajarkan atau dikenalkan sejak seseorang masih kecil. Akibatnya jika seseorang melanggar nilai-nilai tersebut, ia akan terus merasa bersalah dan merasa beban yang paling dalam. Mislanya, seorang guru akan merasa gagal mendidik mendidik, jika siswa ternayata dalam gagal    dalam ujian.
2)  Nilai dominan adalah  nilai yang dianggap lebih tinggi dibanding nilai-nilai banyaknya orang yang menganut atau melaksanakan nilai itu dalam kehidupan sehari-hari, tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melakukan nilai itu, berapa nilai itu sudah digunakan dan kedudukan orang-orang yang menggunakan nilai tersebut dalam masyarakat. Tradisi pulang kampung pada hari raya besar keagamaan merupakan contoh tingginya usaha orang untuk melaksanakan suatu nilai. Orang-orang tetap mudik walaupun melalui usaha dan perjuangan yang cukup keras karena mereka harus menghadapi kemacetan di jalan, habisnya tiket kereta atau bus yang mereka gunakan untuk pulang kampung. Dengan begitu, pulang kampung sewaktu hari raya besar keagamaan merupakan nilai yang  yang dianggap dominan atau berpengaruh oleh sebagian besar besar orang, sehingga terus dilaksanakan .

c. Jenis-jenis Nilai Sosial

Prof. Dr. Notonegoro membagi jenis nilai sosial, yaitu sebagai berikut.
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan masyarakat Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian yang berguna untuk menjaga kesehatan.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Mislanya cangkul bagi petani di sawah, buku dan alat tulis bagi siswa, kalkulator bagi kasir dan senjata bagi tentara di medan perang.
3)  Nilai spritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rahani manusia.

a) Nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari unsur akal manusia (rasio atau akal, budi, cipta). Di sini yang menjadi ukuran benar atau salah adalah berdasarkan penilaian pemikiran manusia. Misalnya sekitar, tqhun 150 M pikiran manusia dipengaruhi oleh Claudius Ptolemaeus yang mengemukakan bahwa bumi adalah pusat dari jagat raya; matahari, bulan dan planet-planet lain bergerak mengelilingi bumi. Kemudian, pada abad 15 berkembanglah pemikiran baru dengan munculnya Nicolaus Copernicus yang mengemukakan pendapat bahwa bentuk bumi bulat bulat seperti bola, dan matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa Bumi dan benda-benda angkasa lainnya bergerak mengeliligi matahari.
b)  Nilai keindahan (estetika), nilai ini didasarkan pada kemampuan perasaan manusia menangkap sesuatu yang indah tentang objek tertentu atau suatu hal. Misalnya, ketika kamu mendengar suara orang yang menyanyi dengan merdu atau melihat sebuah lukisan dan tarian pasti kamu menganggap  dan merasakan bahwa semua hal tersebut indah.
c) Nilai normal (etika), yaitu nilai yang didasarkan pada keinginan manusia terhadap sesuatu yang baik dan buruk. Misalnya, menyontek pada saat ulangan dan menipu orang lain bernilai buruk. sebaliknya, menolong orang lain bernilai baik.
d) Nilai keagamaan (nilai religus), yaitu nilai yang didasarkan pada keyakinan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai keagamaan ini dipengaruh oleh kesungguhan seseorang dalam menghayati ajaran agama yang dianutnya. Oleh karena itu, nilai keagamaan berbeda dengan temanmu meskipun agama yang kalian anut sama.

d. Fungsi Nilai Sosial

Secara umum nilai sosial mempunyai fungsi, yaitu sebagai berikut.
1) Sebagai petunjuk arah dan pemersatu yaitu
     a) membantu seseorang mengetahui kedudukannya (posisinya) di dalam masyarakat;
     b) membantu mengarahkan cara berpikir, bersikap dan bertingkah laku yang baik dalam masyarakat;
     c) membantu seseorang dalam mengambil keputusan (di sini biasanya keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi);
     d) menjadi alat kontrol atau pengatur yang mengikat agar seseorang mau berperilaku baik;
     e) menjadi alat solidaritas antarwarga kelompok (misalnya, nilai agama telah mendorong masyarakat penganutnya untuk berkumpul dan bersatu dalam kelompok agama atau nilai ekonomi telah banyak mewujudkan perusahaan ayau yayasan yang dapat menyerap tenaga kerja.
2) Sebagai pelindung
Nilai sosial yang berfungsi sebagai pelindung dalam hal ini hanya nilai-nilai pokok yang daya pelindungnya sangat besar sehingga para pemiliknya berusaha mati-matian untuk mempertahankan nilai-nilai inti tersebut. Kesediaan warga untuk mempertahankan nilai tersebut muncul secara spontan ketika ada usaha untuk menghancurkan nilai-nilai sosial, karena hancurnya nilai sosial berarti hancur pula para pendukungnya. Dengan demikian, pada dasarnya nilai sosialdan para pemiliknya atau pendukungnya tidak dapat dipisahkan. Misalnya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam Sejarah Indonesia, telah beberapa kali nila-nilai dalam pancasila menjadi pelindung yang dapat menyelamatkan bangsa dari kehancuran. Contohnya  ketika peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965
3) Sebagai motivator (pendorong)
Nilai sosial dapat mendorong dan menuntun warga untukberbuat baik, karena nilai sosial yang itu telah memunculkan harapan baik dalam diri manusia. Artinya, jika suatu masyarakat telah menjadi maju karena sesuatu nilai, masyarakat lain yang beum maju ingin menjadi lebih baik seperti yang lain. Misalnya masyarakat di kota A yang sebagian besar adalah pengrajin belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjadi seorang pengrajin. Tetapi dengan nilai ketekunan yang selalu ditanamkan oleh pemimpinnya, usahanya mengalami kemajuan pesat dan mereka pun mulai dapat menggantungkan hidup pada usaha kerajinannya itu. Setelah melihat kemajuan di kota A, masyarakat di kota B pun mulai menanamkan nilai ketekunan dalam hidupnya.





Nilai Sosial, Ciri-Cirinya, Macam-Macam dan Jenis-Jenis Serta Fungsinya Dalam Masyarakat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment