BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Penyakit Lambung, Gejalanya, Penyebab, Tindakan, Pengobatannya

Penyakit Lambung, Gejalanya, Penyebab, Tindakan, Pengobatannya
Penyakit saluran cerna yang paling sering terjadi adalah radang kerongkongan, radang mukosa lambung, tukat lambung usus dan kanker lambung usus, namun sebelum membahas obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut, untuk mendapat pengertian yang lebih baik, maka terlebih dahulu kami akan bahas secara singkat etiologi, gejala, sifat-sifat lain dan penanganannya secara terperinci.

Penyakit Radang Kerongkongan

Seperti telah diuraikan diatas, kerongkongan tahan terhadap ludah, tetapi peka terhadap getah lambung dan getah duodenum. Bila otot penutup (dipermulaan lambung) tidak menutup dengan sempurna dan peristaltik tidak bekerja dengan baik, maka dapat terjadi aliran balik dari isi laambung ke oesofagus. Bila reflux ini berlansung sering atau jangka waktu yang cukup lama, mukosanya dapat dirusak oleh asam lambung-pepsin, luka yang timbul menjadi peradangan dan akhirnya bahkan dapat berkembang menjadi tukak.
Gejalanya, berupa perasaan terbakar dan perih dibelakang tulang dada, yang disebabkan karena luka-luka mukosa  bersentuhan dengan makanan atau minuman yang meransang (al-kohol, sari buah, minuman bersoda). Timbul pula rasa asam atau pahit dimulut akibat mengalirnya kembali isi lambung, sebagai reaksi terhadap ransangan itu terhadap mukosa oesofagus secara otomatis akan timbul sekresi ludah. Sifat alkalis dari ludah selanjutnya akan menetralkan keasaman getah lambung. Akan tetapi bila refluxnya terlalu banyak mekanisme perlindungan tersebut tidak mencukupi.
Penderita dengan gejala reflux parah mempunyai. 1. 8 kali kemungkinan mendapatkan kanker kerongkongan (adenokarsinoma) dengan resiko yang tambah besar seiring dengan frekuensi dan parahnya gejala tersebut.
Terapi. Tindakan umum yang perlu diamati adalah menaikkan bagian kepala dari tempat tidur dengan 10-15 cm, juga jangan menegakkan pakaian ketat atau membungkukkan badan ke depan. 
Pengobatan terdiri dari zat-zat yang menetralkan asam lambung (antasida), obat penghambat produksi asam (H2-blockers dan penghambat pompa-proton) atau obat yang menstimulasi peristaltik lambung (prokinetika, propulsiva). Antasida kerjanya cepat, tetapi efeknya hanya bertahan singkat.

Radang lambung (gastritis)

Bila mukosa lambung sering kali atau dalam waktu cukup lama bersentuhan dengan aliran balik getah duodenum yang bersifat alkalis, peredangan sangat mungkin terjadi dan akhirnya malah berubah menjadi tukak lambung. Hal ini disebabkan karena mekanisme penutupan pylorus tidak bekerja dengan sempurna, sehingga terjadi refluks tersebu. Mukosa lambung dikikis oleh garam-garam empedu dan lysolesitin (dengan kerja detergns). Akibatnya timbul luka-luka mikro, sehingga getah lambung dapat meresap ke jaringan-jarngan dalam dan menyebabkan  keluhan-keluhan.
Penyebab lain adalah hipersekresi asam sehingga dinding lambung dirangsang secara kontinu dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan tukak. Sekresi berlebihan biasa merupakan efek samping dari suatu tukak usus yang agak jarang disebabkan oleh suatu tumor di pankreas Penyebab lain adalah hipersekresi asam sehingga, dinding lambung dirangsang sacara kontinu dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan tukak. Sekresi berlebihan biasa merupakan efek samping dari suatu tukak usus yang, agak jarang disebabkan oleh suatu tumor di pankreas (gastrinom atau Sindrom Zollinge-Ellison ) dengan pembentukan gastrin yang menstimulasi produksi asam.
    Akhirnya gastritis dapat pula disebabkan oleh turunnya daya-tangkis mukosa, yang dalam keadaan sehat sangat tahan terhadap sifat agresif HCI-pepsin. Keutahan dan daya-regenersi sel-sel mukosa dapat diperlemah tidak saja oleh sekresi HCI berlebihan, melainkan oleh obat-obat  NSAIDS , hab bab 21, Anelgetika antiradang. Juga kortikosteroida dan alkhol dalam kadar tinggi dapat merusak barrier mucus   lambung dan mengakibatkan perdarahan.
Gejala-gejala umumnya tidak ada atau kurang nyata, kadang kala dapat berupa gangguang pada cerna (indigesti, dispepsia), nyeri lambung dan muntah-muntah akibat erosi  kecil di selaput lendir. Adakalahnya terjadi perdarah.
Penanganan hanya dengan menghindari penyebab-penyebab tersebut di atas dan makanan yang merangsang (cabe, merica), juga hindari makan terlalu banyak sekalgus. Pengobatan spesifik  tidak diperlukan, kadang-kadang hanya diberikan H2-blockers untuk mengurangi sekresi asam.

Tukak lambung-usus

Selain gastritis masih terdapat banyak faktor lain yang memegang peranan pada terjadinya tukak lambung-usus. Hanya k.l. 20% dari semua tukak terjadi di lambung (ulcus ventriculi), bagian terbesar (2-3 kali) terjadi di usus duabelas-jari (ulcus duodeni). Tukak lambung dan tukak usus sering kali menghinggapi orang berusia antara 20-50 tahun (terutama lansia) dan empat kali lebih banyak pada pria daripada wanita. Rata-rata 90% dari semua tukak lambung diakibatkan oleh infeksi kuman H. pylori, dibandingkan dengan 100% dari tukak usus.
a. Tukaka lambung. Selain infeksi Helico-bacter pylori dengan peradangan dan kerusakan sel sebagai penyebab utama, masih ada beberapa faktor ulcerogen yang menstimulasi  terjadinya tukak lambung.
  • terdapatnya gastritis kronis seperti diuraikan di atas
  • gangguang motilitas lambung, khususnya terhambatnya pristaltik dan pengosongan lambung
  • stress, ketegangan psikis dan emosional dengan produksi kortisol berlebihan dan merokok 
b. Tukak usus. Duodenum tahan terhadap  garam empedu, lisoslisitin dan tripsin, tetapi peka terhadap asam. Akibat hiprreaktivitas lambung, gangguang dalam motilitas dan/ atau gangguang fungsi pylorus, isi lambung yang asam dapat diteruskan ke usus terlampau cepat dan dalam jumlah berlebihan. Bila mukosa duodenum untuk jangka waktu lama bersentuhan dengan asam tersebut, timbullah radang usus halus (duodenitis) dan kemudian tukak duodenum. Fungsi bikarbonat dari getah pankreas adalah untuk menetralkan asam tersebut. Oleh kaena itu pada patogenesis tukak usus, asam lambung memegang peranan utama: lazimnya tukak usus disertai hiperciditas di bagian proksimal duodenum. Hal ini berlainan dengan tukak lambung di mana derajat asam adalah normal atau bahkan lebih rendah daripada orang-orang sehat.
*Helicobacter pylori memproduksi urease, berbentuk spiral degan 4-6 benang-cambuk, yang mengikat diri pada bagian dalam selaput lendir. Bila kuman memperbanyak diri terbentuklah sangat banyak enzim dan protein toksis yang merusak mukosa. Khususnya urease, yang mengubah urea menjadi amonia dan air. Amonia menetralkan HCI, lagi pula adalah toksis bagi mukosa. Tempat-tempat yang rusak tersebut tidak dilindungi lagi oleh barrier mucus dan dapat "kikikis" oleh HCI (dan pepsin). Akibatnya adalah reaksi peradangan mukosa kronis (gastritis, duodenitis) yang pada umumnya berlangsung tanpa gejala dan bertahan seumur hidup. Hanya pada 10-20% dari pasien gastritis berkembang menjadi tukak.
    Pada tes-napas urea, pasien diberi urea dalam makanannya, yang oleh H. pylori dipecah menjadi amoniak dan karbondioksida. Gas ini dapat dideteksi dalam napasnya berdasarkan reaksi kimia yang berlangsung dalam lambung sbb.: lihat rumus.
    Tes ini mudah, cepat dan digunakan sebagai screening-test yang memiliki kepekaan tinggi (98%) dan sangat spesifik (95%). Pemeriksaan ini juga dilakukan ini juga dilakukan untuk mendapatkan kepastian nahwa kuman H.pylori telah diberantas dengan tuntas setelah pengobatan eradiksi (lihat dibawah).Diagnoosa baru ditetapkan dengan pasti melalui pemeriksaan gastroduodenascopy dengan penelitian mikroskopis dan biakan dari jaringan (biopsi) . Di samping itu, masih diperlukan tes-tes tambahn berupa tes terhadap antibodies dalam darah terhadap H. plyori (tes ELISA).
Gajalanya .
Pada tukak lambung gejala permulaan berupa perasaan terbakar dan perih dilambung 15-60 menit setelah makan, adakalanya memacar ke punggung, pada tukak usus rasa nyeri terbakar timbul lebih lambat, yakni 1-4 jam aetelah makan, jadi lazimnya perut agak kosong, ataupun pada waktu malam. Sebagai komplikasi, dapat terjadi pendarahan lambung, dan berforasi terjadinya lubang di dinding lambung. Penderita akan kehilangan darah yang tampak sebagai tinja hitam, merasa letih dan timbulnya anemia. Pengosongan isi lambung yang lambat juga akan menimbulkan perasaan kembung dan mual.
Tindakan umum
Yang harus ditaati oleh penderita tukak lambung adalah makan tiga kali sehari pada waktu-waktu tertentu, agar obat yang diminum secara tertentu juga. harus menghindari makanan yang menstimulasi produksi asam, seperti makanan pedas, alkohol dan kafein(kopi), teh, cola dan merokok mutlak dihentikan sama sekali.
Disampin itu pula pola hidup harus tenang dengan enjauhkan kesibukan, kegelisahan, dan faktor stres lainnya sebanyak mungkin serta memperhatikan cukup istrahat dan hiburan.
Penanganan
Dahulu sering kali dilakukan pembedahan reseksi atau vagotami untuk menyembuhkan tukak. Pada vagotami selektif cabang-cabang saraf vagus (saraf otak kesepuluh) dibagian atas lambung yang memberikan ransangan untuk reaksi asam, diputus secara selektif. Tukak sembuh dengan persentase kambuh ringan sekali (2 persen setahun). Keberatan vagotami ini adalah sifat invasifnya bagi pasien dan biayanya juga relatif mahal.
Pengobatan
Pengobatan, lazimnya digunakan dengan sejumlah obat yang hanya bekerja siptomatis, yakni meringankan gejala-gejalanya dengan jalan menurunkan keasaman isi lambung.(antasida, H-blockers, penghambat pompa-proton, antikolinergika) atau obat yang menutupi tukak dengan lapisan pelindung (bismut). Pengobatan dengan penghambat sekresi asam (H2-blockers dan proton-pump inibhitors) dapat menyembuhkan tukak tetapi harus dilakukan beberapa tahun untuk menghindarkan kambuhnya penyakit. Namun presentase redisif berjumlah sampai 30 persen setahun.

Kanker Lambung

Kanker lambung adalah kanker saluran cerna dengan insidensi paling tinggi. Menurut data, 20 persen dari semua jenis kanker terjadi disalun lambung usus dan kanker lambung berupa limpoma yakni terdiri dari jaringan-jaringan limfoid (mirip dengan jaringan kelenjar limfe) yang tidak terdapat dilambung sehat. Banyak pengidap kanker lambung semula karena menderita tukak lambung dan berangsur-angsur menjadi tumor ganas, dan kanker lambung disebabkan oleh merokok, alkohol, dan makanan yang mengandung banyak garam dan nitrat
Penyakit Lambung, Gejalanya, Penyebab, Tindakan, Pengobatannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment