BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat serta Kalimat Campuran

 Contoh Kalimat Majemuk Berteingkat serta Kalimat Campuran
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan pola-polanya tidak sederajat, salah satu pada bagian yang lebih tinggi kedudukannya disebut induk kalimat,
Chaer (2000) menyebut kalimat majemuk bertingkat sebagai kalimat luas bertingkat. kalimat luas bertingkat adalah kalimat yang dibentuk dari dua buah klausa yang digabungkan menjadi satu. Biasanya dengan bantuan kata penghubung sebab, kalau, meskipun dan sebagainya. Kedudukan klausa-klausa di dalam kalimat luas bertingkat ini tidak sama derajatnya. Yang satu mempunyai  kedudukan lebih tinggi dari yang lain, atau yang satu mengikat atau terkait pada yang lain.
Klausa yang kedudukannya lebih tinggi mempunyai kedudukan yang bebas, sehingga tanpa klausa yang lain tetap dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Sementara itu, klausa yang kedudukannya lebih rendah mempunyai kedudukan yang tidak bebas, sehinga tidak mungkin dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat.
Dalam tata bahasa tradisional klausa bebas dalam kalimat luas bertingkat ini disebut induk kalimat.,sedangkan klausa yang tidak bebas disebut anak kalimat. Klausa yang tidak bebas, atau yang disebut anak kalimat ini biasanya didahului dengan kata penghubung.
Penggabungan dua buah klausa menjadi kalimat luas bertingkat ini memberikan makna, yang antara lain menyatakan: sebab, akibat, syarat, tujuan, waktu, kesungguhan, pembatasan, atau perbandingan.
Suparman (1981) dan Putrayasa (2005) mengatakan, kalau sebuah unsur dari kalimat sumber (kalimat tunggal) dibentuk menjadi sebuah kalimat dan kalau kalimat bentukan itu digabungkan dengan kalimat sumbernya, maka akan terbentuklah Kalimat Majemuk Bertingkat, dengan ketentuan:
  1. sisa kalimat sumber disebut induk kalimat,
  2. Kalimat bentukan disebut anak kalimat,
  3. anak kalimat diberi nama sesuai dengan nama unsur kalimat sumber yang digantinya.
Contoh:
Kedatangannya disambut oleh rakyat kemarin.

Kalau kalimat tunggal di atas diuraikan menurut  jabatannya, akan terjadi:
  • kedatangannya    : Subjek
  • disambut             : Predikat
  • oleh rakyat          : Objek pelaku
  • kemarin               : Keterangan waktu
Ternyata kalimat tunggal di atas terdiri atas empat unsur, Tiap-tiap unsur yang ada itu dapat diganti dengan sebuah kalimat. Misalnya unsur kemarin diganti dengan:
- Ketika matahari mulai condong ke Barat.

Kalau kalimat bentukan di atas digabungkan dengan sisa kalimat sumbernya, maka akan dibentuk kalimat gabungan yang berbunyi:
- Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari mulai condong ke Barat.

Analisis KMB di atas:
- Induk kalimat (IKA) : Kedatangannya disambut oleh rakyat.
- Anak kalimat (AKA) : Ketika matahari mulai condong ke Barat.

Keterangan:
a. Pada ika tidak dapat lagi unsur kemarin, karena sudah diganti dengan sebuah kalimat yang berdudukan sebagai Aka.
b. Aka yang terjadi disebut Anak kalimat pengganti keterangan Waktu (Aka Waktu) karena unsur kalimat sumber yang digantinya adalah keterangan waktu.

Kecuali dengan kalimat seperti yang sudah disebutkan di atas, unsur kemarin masih bisa diganti dengan unsur kalimat yang lain, misalnya:
  •  Waktu hujan mulai redah.
  • Ketika jam kantor mendekti habis.
  • Pada saat udara terasa amat sejuk.
  • Setelah murid-murid sekolah pulang.
  • Sebelum kaum tani pulang dari sawah.
Cucu kalimat
Kalau sebuah unsur dari anak kalimat diganti dengan sebuah kalimat, dan kalau kalimat bentukan ini digaabungkan dengan sisa kalimatnya, makan akan terjadilah cucu kalimat, dengan ketentuan:
  1. sisa unsur pada anak kalimat disebut anak kalimat,
  2. kalimat bentukan disebut cucu kalimat,
  3. cucu kalimat diberi nama sesuai dengan unsur anak kalimat yang digantinya.
Contoh:
- Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari mulai condong ke Barat.

uraian anak kalimat menurut jabatannya adalah:
-Matahari              = Subjek
- mulai condong    = Predikat
- ke Barat              = Keterangan Tempat

Misalkan unsur ke Barat diganti dengan sebuah kalimat yang berbunyi:
-ke empat langit dan bumi bertemu.

Kalimat keseluruhannya akan berbunyi:
-Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari mulai condong ke tempat dan langit bertemu.

Analisis keseluruhannya akan menjadi:
- Ika                   : Kedatangannya disambut oleh rakyat
- Aka                 : Ketika matahari mulai condong.
- Cucu kalimat  : ke tempat langit dan bumi bertemu.

Cucu kalimat diatas bercucu Cucu kalimat Pengganti Keterangan Tempat. Sedainya dikhendaki, kita bisa membentuk sebuah kalimat baru dengan menggunakan salah satu unsur dari cucu kalimat, dan yang akan terjadi adalah Cicit Kalimat.
Kalau kita susun seluruh kalimat diatas akan menjadi seperti kalimat dibawah ini.
- Kedatangannya disambut oleh rakyat kemarin.
  Ketika matahari mulai condong ke Barat
  ke tempat langit dan bumi bertemu.  

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang terdiri atas sebuah pola atasan dan sekurang-kurangnya dua pola bawahan, atau sekurang-kurangnya dua pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan (Keraf, 2000).
Sebagai contohnya, dapat dilihat pada kalimat-kalimat di bawah ini.
  1. Satu pola atasan dan dua pola bawahan.
 Mahasiswa jurusan PBSID telah menyelenggarakancerdas cermat bahasa Indonesia, yang diikuti oleh para siswa SMA, serta dihadiri juga oleh para guru mereka.

     2.  Dua pola atasan dan dua pola bawahan
Kepala sekolah menyerahkan hadiah itu dan meminta agar kami terus menyimpannya pada tempat yang sama, yang telah disediakan oleh pegawai.  

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat serta Kalimat Campuran Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment