BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Fungsi Vitamin A Pada Mata

Vitamin A
    Pada proses melihat vitamin A berperan sebagai retinal (retinene) yang merupakan komponen dari zat penglihat rhodopsin. Rhodopsin ini mempunyai bagian protein yang disebut opsin yang menjadi rhodopsin setelah bergabung dengan retinene. Rhodopsin merupakan zat yang dapat menerima rangsang cahaya dan mengubah energi cahaya menjadi energi biolistrik yang merangsang indra penglihatan. Rhodopsin terdapat pada bagian batang (rods) dari sel-sel retina. Dalam cones (kerucut) terdapat zat jenis yang komponen proteinnya berbeda dengan opsin; zat penglihatan yang terdapat di dalam cones disebut porphyropsin.
    Gejala-gejala mata pada defisiensi Vitamin A disebut xerophthalmia, berturut-turut terdiri atas xerosis conjuncitivae dan xerosis corneae yaitu kekeringan epithel biji mata dan kornea, karena sekresi glandula lacrimalis menurun. Tampak selaput bola mata tersebut keriput dan kusam bila biji mata bergerak. Dari sudut fungsi terjadi hemeralopia atau nictalopia, yang oleh awm disebut buta senja atau buta ayam (kotokan), yaitu ketidak sanggupan melihat pada cahaya remang-remang. Disebut buta senja karena terjadi bila sore hari (senja) anak masuk dari luar (cahaya terang) ke serambi rumah (cahaya remang-remang). Pagi hari tidak terjadi buta ayam tersebut karena anak dari cahaya remang-remang di dalam rumah ke keluar ((pekarangan) yang cahayanya lebih  kuat.
    Kornea kemudian mengoreng karena sel-selnya menjadi lunak, disebut keratomalacia, dan dapat memberikan kebutaan. Pada penyembuhan luka kornea ini, dapat terjadi luka parut yang terdiri atas jaringan yang tidak tembus cahaya. Luka parut ini kadang-kadang membonjol keputihan (atau kemerahan), disebut leucoma (biji kapas). Banyak kebutaan kepada orang dewasa muda disebabkan oleh definisi Vitamin A ini.
    Mungkin terdapat kelainan pada sclera, sebelah lateral dari kornea, yang disebut Bercak BITOT. Kelainan ini tampak sebagai kumpulan gelembung-gelembung busa sabun yang dapat dihapus dengan kapas dan meninggalkan epithel kering dengan pigmen kecoklatan. Klasifikasi xerophthalmia. Kalau kelainan mata belum begitu parah, penyembuhan terjadi secara dramatis pada pengobatan dengan Vitamin A. Dalam pengobatan ini tidak dipergunakan provitamin A, tetapi selalu proformed Vitamin A.
Fungsi Vitamin A pada Metabolisme Umum
    Fungsi ini tampaknya erat berkaitan dengan metabolisme protein.  
-Integritas Epithel.
    Pada defisiensi Vitamin A terjadi gangguan struktur maupun fungsi epithelium, terutama yang berasal ectoderm. Epithel kulit menebal dan terjadi hyperkeratosis. Kulit menunjukkan xerosis (kering) dan garis-garis gambaran kulit tampak tegas. Pada mulut folikel rambut terjadi gumpalan keratin yang dapat diraba keras, memberikan kesan berbonjol-bonjol seperti kulit kodok tanah (toadskin). Kondisi ini disebut juga phrenoderma atau hyperkeratorsis fillicularis. Permukaan kulit tersebut sering pula terasa gatal (pruritus).
    Epithel saluran-saluran di dalam tubuh juga menunjukkan kelainan, seperti saluran tractus respiratorius, tractus urogenitalis dan saluran-saluran kelenjer. Epithel columnar dan epithel transitional menunjukkan perubahan metaplasia, menjadi epithel skwamosa. Terjadi gumpalan-gumpalan keratin yang dapat menjadi pusat perkapuran dan terjadi berbagai calculi (batu kapur).
-Pertumbuhan
    Pada definisi Vitamin A terjadi hambatan pertumbuhan. Rupanya dasar hambatan pertumbuhan ini karena hambatan sintesa protein. Gejala ini tampak terutama pada anak-anak (BALITA), yang sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat. Tampaknya sintesa protein memerlukan Vitamin A, sehingga pada defisiensi vitamin ini terjadi hambatan sintesa protein yang pada gilirannya menghambat pertumbuhan. Telah dilaporkan bahwa pada defisiensi vitamin A terdapat penurunan sintesa RNA, sedang RNA merupakan satu faktor penting pada proses sintesa protein.
-Permeabilitas Membran.
    Berbagai percobaan ini vitro maupun in vivo menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam mengatur permeabilitas membrana sel maupun membrana dari suborganel seluler. Melalui pengaturan permeabilitasi membrana sel, Vitamin A mengatur konsentrasi zat-zat gizi dalam sel yang diperlukan untuk metabolisme sel.
-Pertumbuhan Gigi.
    Ameloblast yang membentuk email sangat dipengaruhi oleh Vitamin A. Pada kondisi kekurangan Vitamin A ketika bakal gigi sedang dibentuk, terjadi hambatan pada fungsi ameloblast, sehingga terbentuklah email gigi yang defektip dan sangat peka terhadap pengaruh faktor-faktor cario genik.
     Deretan ameloblast menginduksi sel-sel odontoblast untuk membuat dentin. Gangguan pada ameloblast berakibat pula gangguan pada fungsi odontoblast, sehingga terbentuk pula jaringan kertas dentin yang defektip dan sensitip terhadap serangan caries dentis.
-Produksi Hormon Steroid.
     Diketahui pula bahwa Vitamin A berperan di dalam sintesa hormon-hormon steroid. Terdapat sejumlah hormon steroid yang bersangkutan dengan proses kehamilan dan proses pengaturan keseimbangan garam dan cairan tubuh. Berbagai penelitian dan percobaan menunjukkan bahwa pada defisiensi Vitamin A terjadi hambatan pada sintesa hormon hormon steroid.
Fungsi Vitamin A dalam Proses Reproduksi
     Pada binatang percobaan defisiensi Vitamin A memberikan kemandulan, baik pada jantan maupun pada yang betina. Pada tikus betina, pembuahan tidak terjadi dan tikus menjadi steril; demikian pula yang jantan menjadi steril pada defisiensiVitamin  A. Pada pengalaman pengarang, fertilitas binatang percobaan ini meningkat pada defisiensi Vitamin A tingkat ringan, untuk menurun kembali pada defisiensi tingkat berat.
     Pada percobaan in vitro dengan pemeliharaan jaringan ovaria dan testes, terjadi hambatan perkembangan sel-sel reproduksi pada yang betina maupun yang jantan. Sel ootid tidak dapat berkembang menjadi sel ovum dan sel sperma tid juga tidak berkembang lebih jauh menjadi spermatozoa. Sel-sel tersebut berhenti berkembang dan menunjukkan degenerasi, kemudian diresorpsi. Fungsi Vitamin A pada proses reproduksi ini tidak dapat dipenuhi oleh asam vitamin A (retonoic acid).
Fungsi Vitamin A Pada Mata Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment