BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Penyakit Malaria, Jenis dan Gejalanya, Masa Inkubasi dan Gejalanya,Tindakan Pencegahan Umum, Obatnya dan mekanisme kerjanya

Penyakit Malaria, Jenis dan Gejalanya, Masa Inkubasi dan Gejalanya,Tindakan Pencegahan Umum, Obatnya dan mekanisme kerjanya
    Bila melihat nyamuk dengan kakinya yang panjang, janganlah ragu-ragu untuk menepuknya atau membunuhnya, nyamuk memang kecl kelihatannya, akan tetapi sangat besar penderitaan yang dialami akibat sengatannya, olehnya itu lebih baik membunuhnya dari pada harus menelan kita.
salah satu penyakit yang diderita oleh sengatan nyamuk adalah penyakit malaria.
Malaria berasal dari bahasa Itlia yakni : Male artinya buruk dan aria artinya udara. Jadi malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh farasit plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk tertentu (Anopheles).yang berbeda dengan nyamuk biasa (Culex). Nyamuk tersebut biasanya menyengak khususnya pada malam hari dengan posisi yang khas, yakni bagian belakannya mengarah keatas dengan sudut 48 derajat.

Jenis Malaria dan Gejalanya

Bagi manusia malaria disebabkan oleh empat species protozoa keturunan Plasmodium yang menimbulkan tiga penyakit malaria yaitu malaria tropika, tersiana dan kwartana
1. Malaria tropika
   Malaria tropika Plasmodium flascifarum adalah penyebab jenis malaria yang paling ganas dan berbahaya dengan mortalitas terbesar. Bila tidak diobati penyakit ini, dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari karena adanya relatif banyak pritrosit (sampai 50%) rusak yang menyumbat kapiler otak. terutama pada anak-anak timbul koma dan kematian hanya dalam waktu beberapa jam. Gejalanya, adalah berkurangnya kesadaran dan serangan demam yang tidak menentu, adakalanya terus menerus (suhu rektal diatas 48 derajat Celcius). Dapat pula berkala 3 hari sekali. Tidak menimbulkan residif (kambuh) seperti jenis malaria lainnya.
    Seringkali bercirikan pembesaran hati dengan terdapatnya penyakit kuning dan urin yang berwara coklat/hitam akibat homolisa (Blackwater fiver). Gejala lainnya adalah demam tinggi yang timbul mendadak, muntah dan gagal ginjal akut. Malaria otak merupakan komplikasi malaria tropika yang gawat sekali dengan ciri cepatnya hilang kesadaran, timbulnya kejang-kejang, koma dan kematian.
2. Malaria tersiana
    Malaria tersiana disebabkan oleh plasmodium vivax atau ovale.
Gejalanya demam berkala tiga hari dengan puncak setelah setiap 48 jam, nyeri kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa dan malaise umum. Penyakit ini tidak bersifat mematikan, meskipun tanpa pengobatan, namun sering kali kambuh kembali berhubung adanya bentuk -EE sekunder
3. Malaria kwartana
    Pada penyakit ini plasmodium malariae mengakibatkan deman berkala empat hari sekali, dengan puncak demam setiap 72 jam.
Gejalanya sama juga dengan tersiana yakni residif juga sering terjadi karena bentuk -EE sekunder.

Masa Inkubasi dan Gejalanya

    Masa inkubasi Plasmodium falciparum adalah 7-12 hari, Plasmodium vivax atau ovale 10-14 hari dan Plasmodium malariae 4-6 minggu. Priode prodromal 3-5 hari dengan tanda-tanda penyakit etipis, seperti nyeri kepala dan otot, mual, anoreksia, rasa letih dan sakit, kemudian timbul serangan demam yang khas, seperti menggigil dan merasa sangat dingin, disusul oleh perasaan panas dengan demam tinggi yang disertai keringat berlimpah.
Gejala penting lainnya dalah membesarnya limpa dan anemia yang diakibatkan oleh homolisa semua sel (sehat dan trinfeksi) yang menyebabkan urin berwarna hitam, juga terdapat defesiensi folat dan gangguan pembentukan sel darah merah.
Serangan panas dingin, terdiri atas tiga fase :
  1. fase dingin berlasung dari 30 menit sampai 1 jam karena timbulnya penyempitan pembuluh, penderita menggigil karena merasa sangat dingin dan suhu badan meningkat dengan cepat sampai 41 derajat.
  2. fase panas segera menyusul dingin pada saat mana tubuh terasa sangat panas selama kira-kira 2-6 jam. Pada fase ini penderita kadang-kadang menggigau. kemudian fase ini disusul oleh fase berkeringat.
  3. Fase berkeringat penderita merasa sangat letih dan ingin tidur.

Tindakan Pencegahan Umum

    Tindakan pencegahan umum perlu diusahakan untuk menghindari kontak antara manusia  dan vector (nyamuk Anopeheles) dengan cara membasmi nyamuk dan larvanya. Begitu pula penyebaran infeksi oleh manusia dengan pengobatan semua nis demam di daerah malaria dengan obat antimalaria. Yang jug Sangat efektif adalah penggunaan obat-obat penangkal serangga, seperti minyak sereh dan dibutilftalat pada malam hari, berbaju lengan panjang, dan menggunakan kelambu tempat tidur yang sebaiknya diinpregnir dengan insektisida permetrin (anjuran ) yang menurut perkembangan baru dapat bertahan selama 5 tahun.

Obat Malaria

    Dalam sejarah salah satu obat tertua untuk mengobati penyakit demam malaria adalah  
  1. kulit pohon kina dan alkaloida yang dikandungnya (kinin,1820). 
  2. Pada tahun 1932 ditemukanlah obat yang sama khasiatnya, yaitu mepakrin, yang banyak digunakan selama perang dunia ke II.
  3. Tahun 1944, ditemukan obat malaria yang bernama Klorokuin yang lebih ringan efek sampingnya menggantikan mepakrin yang agak toksis, juga lebih cepat efek kuratifnya. 
  4. Pada tahun 1946 diintroduksi lagi namanya proguanil, sebagai obat yang tidak hanya sebagai bentuk darah sebagaimana yang ketiga obat tersebut diatas   melainkan juga dalam bentuk hati, khususnya bentuk -EE primer dari Plasmodium falciparum
  5. Pada tahun 1948 dibuat lagi obat malaria yang bernama Primakuin
   Dengan demikian proguanil dan primakuin sangat ampuh sebagai obat pencegah malaria. Kemudian dipasarkan pula derivat klorokuin amodiakuin (1950), pirimetamin (1952), meflokuin (1981) dan halofantrin (1985). Pada tahun 1990. WHO telah mengeluarkan amodiakuin dari program tetapi malaria, karena dilaporkan timbulnya efek samping serius pada penggunaan profilaksis.
    Artemeter (1991) adalah suatu derivat simisintesis dari artemisinin, yang terdapat dalam tumbuhan China qinghaosu (pelafalan, cinghausu, nama Lat. Artemisa annua). Obat tradisional ini sudah sejak tahun 1970-an banyak digunakan dengan sukses di China Selatan (Hainan) dan Thailand terhadap P. Falciparum (malaria otak) yang multiresisten. Efeknya lebih cepat dari pada kinin dan obat-obat lain dengan efek samping ringan.
Pyronaridin adalah obat eksperimentil terbaru yang sangat efektif terhadap P. Falciparium multiresisten. Derivat-akridin ini berasal dari China dan telah dibuktikan evektifitasnya pada malaria, begitu pula di Kamerun. harganya juga lebih murah dari pada halofantrin hingga layak digunakan di negara-negara miskin, walaupun menimbulkan lebih sering gangguan lambung.

Mekanisme kerjanya

Klorokuin mencegah dimakannya hemoglobin (zat warna darah merah) oleh parasit, sehingga timbul kekurangan asam amino esensial untuk sintesa DNA-nya. Meflokuin diperkirakan sama mekanisme kerjanya dengan klorokuin. Kinin dan artemeter menghambat sintesa protein dengan jalan membentuk kompleks dengan DNA parasit, di samping merintangi banyak sistem enzimnya. Proguanil dan primethamin adalah antagonis folat yang merintangi enzim yang mengubah asam folat menjadi asam folinat, sehingga sintesis DNA/RNA terganggu.
Terimetoprin adalah derivat pirimethamin yang berkhasiat lebih kuat teradap enzim plasmodium. Oleh karenanya senyawa ini tidak digunakan pada malaria, tetapi sebagai obat antibakteri, yakni kotrimokazol = trimetoprim + sulfisoksazol.
Primakuin jga dapat mengikat DNA dan diperkirakan dalam tubuh nyamuk dirombak menjadi metabolit yang bersifat oksidans dan lebih aktif terhadap parasit.

Penggolongan

berdasarkan titik kerjanya dalam tubuh (eritrosit atau hati), obat malaria dapat dikelompokkan yaitu :
1. Obat schizontisid darah : kinin, kolorokuin, halofantrin, meflokuin, pirimetamin, sulfadoksin, atovaquon + proguanil dan artemeter. Berkhasiat mematikan bentuk darah (chizont) dan digunakan pada serangan demam, juga untuk pencegahan (kecuali halofantrin), senyawa ini tidak menghalangi infeksi eritrosit, namun menekan timbulnya gejala klinis (profilaksis supresif).
2. Obat schizontisid hati : proguanil, primakuin, dan doksisiklin. Khusus digunakan sebagai profilaksis kausal, karena memusnahkan bentuk EE (merozit dan ipnozit) dalam sel prenchym hati. Obat ini menghindari penetrasi ke dalam eritrosit dan demikian menghalangi serangan.

Penggolongan lain bertolak dan titik kerja obat pada siklus hidup parasit seperti tujuan terapi yang di khendaki dan terdiri dari 4 kelompok berikut :
a.   obat pencegah
profilaktika kausal : proguanil dan primetamin, berkhasiat teradap bentuk-EE primer dalam hati dari p, falciuparium dan p, vivax sedangkan p, malarie hhanya peka untuk sebagian, primakuin juga aktif terhadap bentuk ini tetapi terlalu toksis untuk digunakan dalam jangka waktu lama sebagai obat pencegah.
b. obat penyembuh/pencegah demam
 kurativa/supressiva : berkhasiat terhadap siklus darah, mematikan trofozoit serta schizont (schizontisid) dan dengan demikian mengehentikan atau mencegah gejala klinis. Klinin bekerja lambat, artemeter dan klorokuin cepat dan kuat, maka banyak digunakan sebagai obat pencegah. Tetapi berhubungan meningkatnya resistensi untuk klorokuin, obat ini telahh terdesak oleh meflokuin, yang di A.S. dianggap sebagai obat malaria yang paling unggul dan aman. Lagu pula meflokuin ampu terhadap M. tropica tanpa komplikasi. Namun pada tahun-tahun terakhir telah dilaporkan efek samping seperti depresi, sukar tidur, nigtmare dan hilangnya konsentrasi. Selain itu wanita hamil tidak boleh meminumnya selama triwulan pertama. Inilah sebabnya, mengapa meflokuin mulai terdesak oleh kombinasi dari obat baru otovakuon dengan proguanil (malarone) yang di negeri Belanda merupaka obat profilaksis yang paling banyak digunakan dengan efektivitas 1.k 84 %.
proguanil dan pirimetamin juga sangat aktif, tetapi jauh lebih lambat kerjanya dan lebih sering menimbulkan risestensi. Obat-obat ini tidak menyembuhkan secara radikal berhubung masih adanya bentuk EE sekunder (hipnozoit) yang tidak peka untuknya. Pada malaria tropika tidak terdapat bentuk ini, maka penyembuhan radikal dapat dicapai dengan obat tersebut bila digunakan terus-menerus selama 4-6 minggu setelah meninggalkan daerah malaria. Dengan demikian bentuk hati yang masa-hidupnya singkat tidak dapat berekmabng lagi dan akan mati dengan sendirinya.
c. Obat pencegah kambuh
Penyembuh radikal : primakuin. obat ini  mematikan bentuk-EE sekunder dari malaria tertiana dan kwartana. Primakuin adalah satu-satunya obat yang sangat efektif untuk terapi jangka singkat. Tetapi untuk rakyat setempat tidak cocok karena kemungkinan besar akan teinfeksi.
d. Obat gametosid
Pencegah tersebarnya penyakit : mematikan gametosit dalam darah penderita yang mengakibatkan penular dari manusia ke nyamuk. Maka obat-obat ini menghindarkan disebarluaskannya parasit setelah semua bentuk lainnya dimusnahkan.
primakuin dalam dosis kecil efektif dalam 3 hari, proguanil dan primethamin tidak mematikan gametosidt, tetapi merintangi perkembangaannya di tubuh nyamuk. klorokuin bekerja gametosid terhadap P. vivax. P ovale, dan P falciparum. Kiniaktif terhadap gametosit P. vivax dan P. malariae.

       
Penyakit Malaria, Jenis dan Gejalanya, Masa Inkubasi dan Gejalanya,Tindakan Pencegahan Umum, Obatnya dan mekanisme kerjanya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment