BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pengertian Iklim dan klim Menurut Junghuhn serta Pola Iklim dan Angin Di Indonesia




Pengertian Iklim dan klim Menurut Junghuhn serta Pola Iklim dan Angin Di Indonesia
Pola iklim ini meliputi pengelompokkan (pengklasifikasian) iklim dan sifat –sifat serta kondisi unsur-unsur gejala iklim di  indonesia. Adapun pembagian iklim dapat dibedakan sebaagai berikut  Pembagian iklim menurut letak lintang tempat di muka bumi Indonesia memiliki iklim tropika
*Iklim tropis memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Suhu rata-rata tinggi (di atas 180 C), karena berada di khatulistiwa sehingga menerima sinar matahari sepanjang tahun. 
  2. Memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. 
  3. Teduh angin topan (taifun) karena berada diantara 100 Lu – 100 LS. 
  4. Kelembaban udara angin, hal ini disebabkan Indonesia berbentuk kepulauan, perairannya cukup luas dan suhu tinggi.
* Pembagian Iklim menurut Junghuhn    Junghuhn, seorang kebangsaan jerman yang banyak mengadakan penelitian geologi dan botani, membagi zona-zona iklim berdasarkan ketinggian tempat di Indonesia dan dihubungkan dengan tanaman budi daya di tempat itu
Adapun zona-zona tersebut sebagai berikut :
  1. Zona panas pada daerah ketinggian 0-700 m, jenis tanamannya tebu, kelapa, padi, dan jagung. 
  2.  Zona sedang pada ketinggian 700-1500 m, jenis tanamannya : teh, karet, kopi dan kina. 
  3. Zona sejuk pada daerah ketinggian 1500-2500 m, jenis tanamannya : pinus. 
  4. Zona dingin pada ketinggian 2500-3000 m, jenis tanamannya : lumut.
* Pola angin
Kondisi fisik dan letak Indonesia menyebabkan adanya beberapa jenis angin di Indonesia, yaaitu
  1. Angin pasat 
  2. Angin muson,
  3.  danAngin local 
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini dikemukakan satu persatu mengenai jenis-jenis angi tersebut 
1. Angin pasat    Angin pasat yaitu, angin yang bertiup sepanjang tahun dari daerah sub-tropik (300 C-400 C ). Di belahan bumi utara dan selatan yang menuju ke Khatulistiwa. Karena pengaruh rotasi bumi, maka angin yang bertiup dari belahan bumi selatan kemudian dibolehkan ke kiri, disebut angin pasat tenggara. Sedangkan angin yang bertiup dari belahan bumi utara kemudian dibolehkan ke kanan disebut angin pasat timur laut.
    Angin pasat hanya ada di daerah equator. Di bagian atas angin yang berhembus berlawanan dengan angin pasat, disebut angin anti pasat. Dengan demikian angin anti pasat barat alut berlawanan dengan angin pasat tenggara, angin pasat timur laut berlawanan dengan angin anti pasat barat daya
2. Angin muson (angin musim)
    Angin muson, yaitu angin yang bertiup sepanjang tahun yang setipa 6 bulan berganti arah. Angin ini disebabkan oleh letak matahari dan adanya dua daratan luas yang letaknya masing-masing di utara khatulistiwa dan di selatan khatulistiwa.
    Pada peredaran semua matahari, 66 bulan pertama berada di belahan bumi utara dan 6 bulan berikutnya berada di belahan bumi selatan. Dengan demikian jika matahari berada di belahan bumi selatan maka daratannya memiliki tekanan udara minimum. Sedangkan daratan yang ada di belahan bumi utara bertekanan maksimum. Hal ini sesuai dengan hukum Buys Ballot yang berbunyi bahwa angin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
    Jadi angin tersebut pada 6 bulan pertama bertiup ke arah belahan bumi selatan (ketika posisi matahari belahan bumi selatan). Di Indonesia angin muson tersebut mengandung uap air (angin basah) yang bertiup dari benua Asia ke Australia yang menyebabkan musim penghujan di Indonesia. Sedangkan 6 bulan berikutnya kea rah utara (ketika posisi matahari di belahan utara), bertiuplah angin dari benua Australia ke Asia. Karena melintasi daerah gurun di sebelah barat Australia maka titik hujan yang dibawa jatuh di Samudera Hindia, tinggallah angin kering yang melintasi wilayah Indonesia yang menyebabkan musim kemarau.  
3. Angin lokal
    Disebut juga angin setempat, contohnya angin gunung, angin lembah, angin darat, angin gunung, angin fohn. 
  •  Angin Darat, yaitu angin yang bertiup dari daratan ke lautan yang terjadi pada malam hari. Pada malam hari suhu lautan lebih tinggi (bertekanan maksimum) karena air memiliki sifat lamban panas dan lamban dingin. Sedangkan daratan bertekanan maksimum karena sifat daratan cepat panas dan cepat dingin, sehingga terjadilah angin berhembus dari daratan ke lautan, yang disebut angin darat.Angin ini bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat ke laut. 
  •  Angin laut
    Angin laut bertiup dari laut ke darat, terjadi pada siang hari, karena pada waktu itu daratan bertekanan minimum dan lautan bertekanan maksimum. Angin ini oleh nelayan dimanfaatkan untuk kembali ke pantai (daratan) 
  • Angin gunung
    Angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah, terjadi pada malam hari puncak pegunungan lebih cepat dingin  
  • Angin Lembah
    Angin yang bertiup dari lembah ke puncak pegunungan terjadi pada siang hari, karena lereng dan puncak pegunungan lebih cepat menerima sinar matahari sehingga lebih cepat panas 
  • Angin FohnKarena angin ini sifatnya menukik menyelusuri lereng, kering dan panas. Maka disebut juga angin jatuh panas. Terjadi akibat uap air yang dipaksakan naik melalui lereng ke puncak pegunungan atau gunung tinggi mengalami pengembunan (kondensasi) sebelum mencapai puncak, akibatnya titik hujan jatuh di daerah lereng tersebut.
    Kemudian angin melanjutkan bertiup menuju puncak setelah itu turun menyelusuri lereng di belakang pegunungan tersebut menuju lembah. Angin tersebut sifatnya kering dan karena meluncur dengan cepat maka angin tersebut bersifat panas.
    Contohnya : Angin gending di Probolinggo Jawa Timur, angin Kumbang di Cirebon, angin bahorok di Deli (Sumatera Utara), angin berburu di Ujung pandang dan angin Wambraw di Biak. 
    1.  Angin gending : berasal dari angin muson tenggara yang basah sampai daerah Probolinggo (Jatim) uap air yang dikandung habis jadilah angin panas yang meluncur melintasi bukit antara lamongan dan pegunungan Tengger.
    2.  Angin Bahorok : yaitu jenis angin yang bertiup di Sumatera Utara yang berasal dari angin tenggara yang mendaki Bukit barisan dan kemudian turun ke Deli menjadi angin panas. 
    3. Angin kumbang : angin muson tenggara yang melintasi lereng gunung Slamet dan uap air habs karena titik hujan telah dijatuhkan di derah itu, tinggallah angin kering panas yang jauh di daerah Cirebon.
    4.  Angin Brubu : angin muson tenggara yang mendaki pegunungan di sebelah timur Ujung pandang yaitu pegunungan Lompobattang dan turun di Ujung pandang menjadi angin fohn.
 
Pengertian Iklim dan klim Menurut Junghuhn serta Pola Iklim dan Angin Di Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment