Ekosistem merupakan kesatuan antara komponen biotik dan komponen abiotik, jadi di alam ekosostem terdapat unteraksi antara produsen, konsumen, dan dekomposer ebagai komponem biotik, serta tanah, air, udara dan suhu sebagai komponem abiotik.
ekosistem akan seimbang jika komposisi penyusun ekosistem tersebut jumlahnya seimbang. Ekosistem yang seimbang akan bertahan lama, dalam suatu ekosistem jumlah komponen biotik dapat berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi karena komponem biaotik ada yang tumbian ada yang mati karenauh, berkembang biak, berpindah atau mati.
Perubahan salah satu komponen biotik dapat mempengaruhi komponen biotik yang lainnya. Misalnya, pada musim kemarau jumlah rumput pada suatu padang rumput berkurang. Karena jumlah rumput sedikit, belalang yang pemakan rumput pun semakin berkurang. Sebagian ada yang mati karena kurangnya makanan/ rumput dan sebagian ada yang berpindah ketempat yang lain. Demikian juga buruh pemakan belalang menurun karena makanannya berupa belalang berkurang.
Sebaliknya, saat musim hujan, rumput tumbuh subur, jumlah belalang pemakan rumput bertambah karena jumlah rumput berlimpah. Karena jumlah makanan yang begitu berlimpah, belalang pun banyak berkembang biak, sehingga jumlah belalang pun semakin bertambah. Dengan demikian, okosistem yang memiliki komposisi komponen biotik yang seimbang, yang menyebabkan keberlansungan ekosistem tersebut akan bertahan lama.
Saling ketergantungan tidak hanya terjadi antara komponen biotik dan komponen biotik, tetapi bisa juga antara komponen biotik dan komponen abiotik. Salah satu contohnya adalah kacang tanah dapat menyuburkan tanah karena di dalam akar kacang tanah terdapat bintil-bintil akar yang mengandung bakteri yang disebut Rhizobium, bakteri tersebut mampu menangkap gas nitrogen dari udara. Tanah yang telah ditanami kacang tanah akan menjadi tanah yang banyak mengandung nitrogen, sedangkan nitrogen tersebut sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya.
Selain itu, keberadaan cacing tanah juga dapat menyuburkan tanah karena cacing tanah memakan serpihan bahan organik dalam tanah sehingga ketika cacing tanah tersebut mengeluarkan kotoran maka kotoran cacing tanah tersebut dapat menyuburkan tanah. Selain itu, cacing tanah juga membuat rongga dalam tanah yang memungkinkan oksigen masuk ke dalam tanah dan akar tumbuhan pun dapat dapa bernapas.
Namun, di lain pihak manusia juga merupakan salah satu penyeimbang suatu ekosistem. Ketika ekosistem tersebut diganggu oelh manusia, suatu ekosistem itu tidak akan seimbang lagi dan akan menyebabka bencana. Salah satu contohnya adalah penebangan hutan yang sembarangan, sehingga dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor. Hal tersebut terjadi karena tanah tidak lagi tertahan oleh akar tumbuhan yang sudah ditebang. Banjir dapat menyebabkan tergenangnya air di suatu tempat bersamaan dengan sampah sehingga dapat menyebabkan penyakit, diantaranya adalah penyakit malaria, muntaber, kolera, dan disentri. Selain penebangan hutan yang sembarangan, membuang sampah sembarangan juga dapat menyebabkan ekosistem terganggu karena dapat menyebabkan lingkungan yang tidak sehat.
Saling ketergantungan dalam suatu ekosistem disebabkan setiap komponen memerlukan energi yang tidak bida didapat dengan sendirinya, tetai harus melalui bantuan dari komponen yang lainnya. Energi tersebut diperlukan karena berguna bagi tiap-tiap komponen untuk bergerak, melakukan reaksi metabolisme, menaggapi rangsangan, mengeluarkan zat sisa dan berkembang biak.
Dari mana makhluk hidup memperoleh energi? Sumber utama energi bagi makhluk hidup adalah energi Matahari. Namun, tidak semua makhluk hidup dapat memanfaatkan energi Matahari secara langsung. Artinya, energi yang berasal dari Matahari diubah ke dalam bentuk energi yang lainnya seperti energi kimia. Perubahan energi sering disebut dengan transformasi energi.
0 comments:
Post a Comment