BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Tujuan Ilmu Tasawwuf dan Ma'rifat

Salah satu ilmu yang dapat mengetahui hakekat adalah ilmu tasaawuf dimana ilmu tersebut adalah serangkaian ilmu syari'at sedangkan ilmu syariat itu wajib diketahui bagi setiap orang muslim mkallaf.karena tiap sesuatu berasal dari wajib maka yang lain yang berhubungan dengan sesuatu itu wajib pula hukumnya. Seperti halnya dengan tasawwaf, tentunya dalam mempelajari ilmu tasswuf punya maksud dan tujuan yang ingin dicapai dan inilah yang akan menjadi pokok pembicraan sebagai acuan untuk mengetahui tujuan dari ilmu tasawwuf bagi orang yang mempelajari dan memahaminya.
     Tujuan Tasawwuf ialah "fana" untuk mencapai "Makrifat". Arti fana ialah "meniadakan diri supaya ada", ini menurut cara Filosopis. Secara Tasawwuf, ialah leburnya pribadi pada kebaqaan Allah, dimana perasaan Keinsanan lenyap diliputi rasa Ketuhanan dalam keadaan mana, semua rahasia yang menutup diri dengan Al Haqqu Taala, tersingkap kasyaf, ketika itu antara diri dengan Allah menjadi satu dalam baganya tanpa hulul/berpadu dan tanpa ittihad/bersatu Abid dan Makbud dalam pengertian seolah-olah manusia dan Tuhan sama.
    Iman Tasawwuf Abdul Karim Al Jailany dalam Insanul Kamil berkata :
Artinya: Bahwa sesungguhnya Hamba adalah hamba, Tuhan adalah Tuhan, dan tidak mungkin hamba jadi Tuhan, dan tidak mungkin Tuhan jadi hamba.
    Selanjutnya Abdul Karim Al Jahilany berkata :
Artinya: Adalah tanda-tanda kasyaf itu ialah: Pertama, fananya seseorang dari dirinya karena jelasnya Tuhannya, kedua: fananya seseorang dari pancaran Tuhannya karena jelasnya rahasia Ketuhanan, ketiga: fananya seseorang dari segala yang menyangkut sifatnya karena tahqiqnya zatnya Allah.
Dalam pada ini,Ali Bin Abi Thalib r.a. (Iqazul Himam) berkata:
Artinya: Dan di dalam kefanaanku, leburlah kefanaanku. Tetapi di dalam kefanaanku itulah bahkan aku mendapatkan Engkau/Al Haqqu Taala.
Tentang fana ini , oleh Ahli-Ahli Tasawwuf membagi fana atas tiga atau empat tingkat:
Tingkat I disebut . . . . . . . . .  Fana pil Af-al
Tingkat II disebut . . . . . . . .   Fana pis-Sifat
Tingkat III disebut . . . . . . . .  Fana pil-As-ma
Tingkat IV disebut . . . . . . . .  Fana piz-Zat
Tingkat-tingkat fana tersebut di atas akan menjelaskan pada Bab kemudian.
Fintu fana, ialah:
       Dawamuz-Zikri       = berkenalan berzikir, ingat kepada  Allah
       Dawamun-misyam  = tetap lupa pada yang lain.
2.  M A K R I F A T :
     Dalam Kitab Risalah al Qusyairih Imam Abi Qasim berkata:
Artinya: Arti makrifat menurut pendapat Ulama ( bukan Ahli Tasawwuf ) ialah pengetahuan. Maka tiap-tiap Ilmu itu adalah makrifat dan tiap-tiap makrifat adalah Ilmu. Dan tiap-tiap orang Alim tentang Allah, adalah orang arif dan tiap-tiap orang arif adalah Alim.
Selanjutnya dalam Kitab tersebut, memberikan perincian tentang pengertian makrifat sebagai berikut:
Artinya: Barang siapa yang mengenal Allah dengan jalan pertolongan Allah maka orang itu adalah "Arif" tentang Allah secara Hakekat (Ahli Tasawwuf). Orang yang "Arif" tentang Allah dengan cara dalil saja maka itu, adalah orang Mutakallimin (Ahli Usuluddin). Orang yang "arif" tentang Allah  dengan cara taklid (menuruti perkataan orang tanpa mencari dalil) maka orang itu adalah orang awam/orang bodoh.
   Selanjutnya dalam Tasawwuf Zunnun al-Misriah (W. 860 M) yang di pandang sebagai Bapak faham "makrifah", menurut beliau ada tiga macam pengetahuan tentang Tuhan.
1.  Pengetahuan awam                : Tuhan satu dengan perantaraan ucapan kalimah Syahadat.
2.  Pengetahuan Ulama               : Tuhan satu menurut jalan akal pikiran.
3.  Pengetahuan Sufi/Tasawwuf  : Tuhan satu dengan penglihatan Hati sanubari.
   Pengetahuan menurut pengertian pertama dan kedua, belum merupakan pengetahuan hakiki tentang Tuhan. Keduanya disebut Ilmu/bukan makrifah. Pengetahuan menurut pengertian yang ketigalah yang merupakan pengetahuan hakiki tentang Tuhan dan pengetahuan ini disebut "makrifah"
Makrifah hanya terdapat pada kaum Sufi, yang sanggup melihat Tuhan dengan hati sanubarinya. Pengetahuan serupa ini hanya diberikan Tuhan kepada kaum Sufi yang sangat berhasrat untuk menemukan Tuhan karena sangat cintanya kepada-Nya. Makrifah dimasukkan Tuhan ke dalam hati orang Sufi, sehingga hatinya penuh dengan cahaya. Ketika Zunnun ditanya bagaimana ia memperoleh makrifah tentang Tuhan ia menjawab:
Artinya: Aku mengenal Tuhan dengan pertolongan Tuhanku dan sekiranya tidak karena Tuhanku aku tak akan kenal Tuhan".
Ini menggambarkan bahwa makrifah tidak diperoleh begitu saja, tetapi adalah pemberian dari Tuhan. Karena itu maka makrifah bukanlah hasil pemikiran manusia, tetapi bergantung kepada kehendak dan rahmat Tuhan, dalam arti bahwa makrifah  adalah pemberian Tuhan kepada Kaum Sufi yang sanggup menerimanya.
Alat untuk memperoleh makrifah oleh kaum Sufi disebut sir tubuh manusia yang dipergunakan orang Sufi dalam hubungan mereka dengan Tuhan.
1.  Qalb/   untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan.
2.  Ruh/    untuk mencintai Tuhan.
3.  Sir/      untuk melihat Tuhan.
Sir lebih halus dari ruh dan ruh lebih halus dari qalbu tidak sama dengan jantung, karena qalbu selain dari alat untuk merasa juga alat untuk berfikir. Perbedaan qalbu dengan akal ialah akal tidak bisa memperoleh pengetahuan yang sebenarnya tentang tuhan sedangkan qalbu bisa mengetahui hakekat dari segala yang ada. Dan jika Tuhan melimpahkan cahayanya maka bisa mengetahui segala apa yang diketahui Tuhan.

Tujuan Ilmu Tasawwuf dan Ma'rifat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment