BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Kisah Tsa'labah Dalam Al-Qur'an

Diriwayatkan dari Abi Umamah Al  Bahily radhiyallaahu 'anhu, bahwa sebab turunnya ayat tersebut ialah Tsa' labah bin Hatib Al Anshaary selalu tinggal di mesjid Rasulillahi baik malam maupun siang. Dan sampai dahinya menebal seperti lutut onta karena terlalu banyak sujud. Pada suatu hari dia keluar dari mesjid tanpa tetap sibuk dengan do'a dan shalat seperti biasanya.
Maka Nabi 'alaihish shalaatu wassalamu bersabda kepadanya : "Mengapa engkau berbuat seperti perbuatan orang orang munafiq, tergesa gesa keluar?".
Kata Tsa' labah : "Wahai Rasulullah, saya tergesa gesa keluar karena saya hanya punya satu kain ini untuk saya dan untuk istri saya, dan kain ini saya pakai untuk shalat sedang dia telanjang dirumah, kemudian saya kembali kepadanya dan melepas kain ini dan dia memakainya dan dia shalat. Oleh karena itu, berdo' alah, agar Dia Allah memberi rizqi harta kepada saya".
Sabda Nabi 'alaihish shalaatu wassalamu : "Hai Tsa' labah, sedikit yang engkau mau mensyukuri itu lebih baik dari pada banyak sedang engkau tidak kuat (menerimanya)".
Kemudian Tsa' labah datang kedua kalinya dan berkata : "Wahai Rasulullah, berdo' alah kepada Allah agar supaya Dia Allah memberi rizqi harta kepada saya !".
Kata nabi 'alaihish shalaatu wassalamu : "Tidaklah ada padamu teladan yang bagus pada pribada Rasulullah ?, demi Allah yang jiwa saya ditanganNya, kalau sekiranya saya menghendaki gunung gunung menjadi emas dan perak berjalan bersama saya, (menjadi milik saya) niscaya mereka menjadi emas dan perak berjalan bersama saya (dan/menjadi milik saya).
Tsa' labahpun datang kepada Nabi lagi serta berkata : "wahai Rasulullah, berdo' alah engkau kepada Allah agar supaya Dia memberi rizqi harta kepadaku; dan demi Allah Yang telah mengutus engkau menjadi nabi, kalau aku diberi rizqi oleh Allah ta' aala berupa harta, pasti akan aku berikan kepada siapa yang mempunyai hak (zakatnya)".
Maka Tsa 'labah mengambil/memelihara seekor kambing; dan kambing itu berkembang biak laksana berkembang biaknya ulat sehingga memenuhi kota Madinah. Dan Tsa 'labah minggir dari kota Madinah dan turun /pergi kejurang, dan kambingpun terus berkembang laksana ulat, semula dia selalu shalat Zduhur maupun Ashar dan kemudian dia shalat dalam semua waktu dilingkungan kambing kambingnya. Kambingnya terus menjadi banyak dan berkembang biak sehingga dia terpaksa lebih jauh dari kota Madinah bersama sama kambing kambingnya dan dia hanya sempat menyaksikan/mengunjungi shalat jum'at. Dan kambingpun terus menjadi banyak dan berkembang biak sehingga dia menjadi lebih jauh lagi dan tidak sempat lagi menyaksikan jum'at maupun jama'ah. Apabila hari jum'at dia keluar dan berjumpa dengan orang orang dia hanya bertanya tanya tentang berita saja.
Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ta'aalaa 'alaihi wassalama teringat kepadanya kemudian bertanya kepada para sahabat: "Apakah yang dipperlakukan oleh Tsa 'labah".
Mereka menjawab : "Rasulullah, dia telah berternak kambing sehingga jurangpun tidak memadai".
Sabda Rasulullah : "Celaka Tsa' labah".
Maka turun ayat shadaqah/zakat.
Rasulullah mengutus dua orang laki-laki untuk mengambil hadaqah dan di jumpai oleh orang orang dengan shadaqah mereka, sehingga sampailah keduanya kepada Tsa' labah, maka keduanya meminta kepadanya dan membacakan surat Rasulullah yang didalamnya menerangkan hal yang fardhu. Dia tidak memberi bahkan berkata : "ini adalah hanya pajag atau semits' al".
Katanya pula : "Pulanglah kalian dan saya akan angan angan dan berfikir dahulu !".
Ketika keduanya kembali dan menghadap Nabi 'alaihish shalaatu wassalamu, beliau Nabi bersabda sebelum mereka berkata apa apa : "Celaka Tsa' labah kedua kalinya".
Kemudian Allah menurunkan ayat taubat tersebut, sedang disisi nabi 'alaihish shalaatu wassalamu ada seorang laki laki dari sanak kerabat Tsa' labah dan mendengarkan kata kata Rasulullah itu. Maka dia keluar dan datang kepada Tsa' labah serta berkata : "celaka engkau hai Tsa' labah, sungguh Allah telah menurunkan ayat sehubungan dengan engkau demikian".
Maka Tsa'labah keluar menghadap Nabi 'alaihish shalaatu wassalamu dengan membawa shadaqah .
Nabi 'alaihish shalaatu wassalamu bersabda : "Sungguh Allah telah melarang saya menerima shadaqah dari kamu".
Maka dia menaburkan pasir di kepalanya. Dan Rasulullah bersabda : "Ini adalah perbuatanmu sendiri yang sungguh engkau telah aku perintah tapi engkau tidak melaksanakan", dan Rasulullah tetap enggang (tidak menerima).
Tsa' labah terus pergi kepada Abu Bakar ridhiyallahu anhu dengan membawa shadaqah dan berkata : "Terimalah shadaqah saya ini !".
Abu Bakar ridhiyallahu 'anhu enggang menerima dan berkata : "Rasulullah shallallahu ta' aalaa 'alaihi wa sallama saja tidak mau menerima apakah saya akan menerimanya?".
Dia Abu Bakar tidak mau menerimanya. Kemudian Tsa' labah datang kepada Umar radhiyallaahu 'anhu di pemerintahannya dan berkata : " Terimalah shadaqah saya ini !"
Kata Umar : "Keduanya (Rasulullah dan Abu Bakar) tidak mau menerimanya, apakah saya akan menerimanya?".  Dia Umar tetap tidak mau menerimanya.
Tsa' labah terus mendatangi Utsman radhiyallahu ta'aalaa 'anhu dengan membawa shadaqahnya dan berkata : "Terimalah shadaqah saya ini !".
Kata Utsman : "Mereka (Rasulullah, Abu Bakar dan Umar) tidak mau menerimanya, apakah saya akan menerima ?"  Utsman tetap  tidak mau menerima.
Demikianlah sehingga Tsa' labah meninggal dunia pada masa khilafah Utsman radhiyallahu 'anhu.
Semua siksa akibat  ini adalah dari sebab sifat kikirnya, dan cintanya kepada harta kekayaan serta tidak mau memberikan zakat. Dan karena sesungguhnya menjalani janji itu bisa menyebabkan seseorang menjadi munafiq bahkan menjalani janjipun sudah merupakan sepertiga dari pada perbuatan munafiq.
Ini sebagai isarat bahwa sesungguhnya tanda orang-orang munafiq ada tiga : 1). Apabila dia berbicara berdusta, 2). Apabila dia berjanji menjalani dan 3). Apabila dia percaya berkhiyanat.
Kisah Tsa'labah Dalam Al-Qur'an Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment