BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Kisah Nyata Balasan Allah Bersedekah dengan Ikhlas Yang Bernama H.Sulaiman

Disuatu kampung yang penduduknya masih begitu kurang ramai tinggallah seorang rumah tangga yang cukup kaya yang bernama H.sulaiman dan istrinya bernama sohra, kekayaan haji sulaiman cukup luar biasa karna disamping dia seorang pengusaha dia juga menguasai berbagai bidang terutama pertanian. Tapi kekayaan H.sulaiman sepertinya tidak berarti baginya karna sudah bertahun-tahun hidup bersama dengan istri yang dicintainya, mereka berdua belum dikarunia seorang anak yang baginya akan menjadi penerus segala usahanya.
Suatu ketika dalam bulan suci Ramadhan H.Sulaiman bersama dengan istrinya pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat tarwih sambil mendengarkan ceramah tarwih dan penceramah itu berkata :"Barang siapa yang menafkahkan hartanya dijalan Allah maka Allah berutang kepadanya". Keesokan harinya H.sulaiman menyuruh istrinya membeli buku albun besar.
Lalu istrinya bertanya :"Buku itu buat apa suamiku?
H.Sulaiman : Untuk kujadikan buku catatan.
Besok harinya H.Sulaiman menyuruh istrinya mengeluarkan isi gudangnya untuk disedekahkan dan setiap mengeluarkan sedekah, H.Sulaiman mencatat didalam buku tersebut dengan rincian yang lengkap, mulai dari hari, tanggal dan bulan serta tahunnya. Singkat cerita setelah kekayaan H.Sulaiman sudah menipis karna disedekahkan, maka ditulislah disampul bukunya "Utang Allah Kepada H.Sulaiman". Setelah harta H.Sulaiman sudah habis dikeluarkan, diapun sudah sakit-sakitan, tapi disaat H.Sulaiman dalam keadaan sakit, Allah memberikan anugrah yang luar biasa yang tidak pernah dibayangkan H.Sulaiman bersama dengan istrinya. Istrinya mengandung anak yang diberikan oleh Allah, sayangnya sakit yang dialami H.Sulaiman semakin parah.
Setelah usia kandungan istrinya 7 bulan ternyata H.Sulaiman sudah mendapat panggilan untuk menghadap kepada Allah, namun sebelum H.Sulaiman meninggal, H.Sulaiman berpesan kepada istrinya dengan pesannya :"Kalau anakku lahir nanti dengan selamat rawatlah dia dengan baik arahkan dia selalu berada dijalan Allah, dan apabila dikemudian hari anak kita mencari harta maka cukuplah buku catatan itu yang kamu berikan sama dia dan pasti dia akan mengerti sendiri ".
Akhirnya H.Sulaiman menghembuskan nafas terakhirnya "Inaa lillahi wa inaa ilaihi raaji'un".
Dua bulan berselang meninggalnya  H.Sulaiman lahirlah anaknya dan diberi nama Abdullah. waktu berjalan Abdullah pun beranjak dewasa yang sudah masuk masa pubernya. Sehingga suatu waktu dia ngumpul sama teman sejawatnya dan seorang orang tua yang keluarga dari ibunya. Tiba-tiba pamannya tanpa berfikir mengutarakan keadaan orang tuanya saat dia punya harta yang berlimpah dan dia berkata :"Andai masih seperti dulu keadaan orang tuamu yang hartanya banyak, maka kamu sudah dinikahkan oleh orang tuamu siapapun yang kamu inginkan. Setelah Abdullah mendengarka semua tentang keadaan orang tuanya, maka sesampai dirumahnya dia bertanya kepada ibunya : "Benarkah apa yang dikatakan pamanku, kalau dulu sebelum aku lahir harta ibu banyak ??? sang ibu menjawab dengan penuh kesedihan dan berkata kepada anaknya :" Iya dulu harta ibu banyak tetapi sudah habis dikeluarkan oleh bapakmu dulu dan cuma satu harta yang disimpan dan hanya sebuah buku yang pesan bapakmu kalau suatu saat anakku mencari harta maka berikanlah buku catatan itu semoga dia bisa mengerti dan memahami.
Takkala buku catatan itu dilihat oleh Abdullah, yang diluar sampulnya tertulis utang Allah kepada H.sulaiman maka Abdullah berkata kepada ibunya kalau begitu hari ini juga aku akan pergi mencari Allah karna utangnya saama orang tuaku sangat banyak, tetapi ibunya berkata :"Wahai anakku jangan pergi mencari Allah, karna sampai diujung dunia pun kamu cari tidak akan kamu bisa melihatnya". Akan tetapi Abdullah tetap ngoto ingin pergi dan akhirnya diberikan izin pergi oleh ibunya dengan membawa bekal beberapa potong roti dan perlengkapan lainnya. Dalam perjalanan Abdullah menemukan sebuah rumah yang terpisah dari keramaian, lalu Abdullah singgah untuk istrahat sebentar sambil meminta air minum, penghuni rumah tersebut bertanya tentang tujuan perjalan Abdullah dan dia berkata :"tujuan perjalanku semata untuk mencari Allah. Penghuni rumah tersebut  kaget dan spontan berkata : Wahai anak muda...batalkan niatmu, karna aku sendiri sudah berpuluh tahun menyembah Allah jangankan melihatNya, suaraNya pun dak pernah aku dengar, jadi batalkanlah niatmu itu. Akan tetapi niat Abdullah pantang menyerah, setelah Abdullah minta pamit, penghuni rumah itu berpesan :"Kalaupun anakda bertemu Allah sampaikan saja salamku dan beritahukan bahwa aku sudah bertahun menyembah kepadanya tetapi selalu merasa gelisah hatinya, tanyakanlah penyebabnya kepada Allah. Dan berkatalah Abdullah :" Kalau aku bertemu Allah, nanti aku sampaikan....
Abdullah melanjutkan perjalanan tanpa ada arah yang mau dituju...dalam perjalanannya, Abdullah menemukan lagi sebuah rumah yang terpisah dari perkemapunga dan singgahlah Abdullah istrahat. Seperti halnya rumah yang ditemui yang pertama, begitu pun pertanyaan yang diajukan penghuni rumah tersebut dan dia juga berpesan : "Kalau dalam perjalananmu kamu bertemu dengan Allah, sampaikan salamku dan katakan bahwa disana ada rumah yang penghuninya taat beribadah kepadaMu tetapi dia selalu merasa gelisah hatinya, apa penyebabnya.
Berangkatlah Abdullah sambil berkata : Kalau bertemu dengan Allah maka akan kusampaikan pesan bapak. takkala Abdullah sudah jauh dari perkempungan, badannya sudah mulai letih dan melihatlah pohon besar dan bernaung dibawah pohon tersebut, tak terasa dengan tiupan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan perasaan Abdullah, akhirnya tertidur. Disaat leap tidurnya, Allah berkata kepada malaikat Jibril :"wahai Jibril turunlah ke pemuda tersebut dan beritahukan bahwa bahwa orang tua yang pertama dia temui, sering merasa susah perasaannya disebabkan ada anak perempuannya sudah 9 orang yang datang melamarnya tapi hanya persoalan uang belanja sehingga dia batalkan, itulah yang menyebabkan hatinya selalu merasa gelisah. Sedangkan orang tua yang kedua ditemui, sering merasa hatinya gelisah disebabkan ada emas di bawah tangganya disimpan dan keluarganya pun tidak mengetahuinya.
Setelah Malaikat Jibril menyampaikan kepada Abdullah, dengan dibisikkan ditelinganya, lalu Abdullah terbangun dan merasa ketakutan lalu berdiri dan lansung pulang...dalam perjalan pulang sapailah pada rumah orang tua yang kedua ditemui lalu Abdullah berkata :" Kata Allah, bapak selalu merasa gelisah disebabkan ada emas disimpan dibawah tangganya dan keluarga bapak tidak tau sama sekali. Lalu bapak itu berkata :"Benar, ada emas yang kusimpan. kalau memang itu yang menyebabkan perasaanku selalu gelisah, kita gaali bersama dan dibagi dua, yang ternyata emasnya itu 200 kg. dan dibagilah emas itu 100kg untuk yang punya emas dan 100kg ke Abdullah. ternyata Allah sudah membalas sedekah H.Sulaiman yang lebih banyak lagi yang Abdullah tidak menyadarinya...Abdullah membawa pulang emasnya dengan berkuda yang juga diberikan pada orang tua itu.
Dalam perjalanan pulang, Abdullah menemui rumah yang pertama disinggahi, lalu diberhenti dan menyampaikan maksud apa yang disampaikan oleh jibril. Abdullah berkata :" Kata Allah, bapak sering gelisah hati itu penyebabnya ada anak perempuan bapak sudah 9 orang yang datang melamar tapi bapak selalu menolak dengan alasan kurang uang belanja yang dikasih naik, akhirnya orang tua tersebut menyuruh Abdullah mengambil air wudhu dan menikahkan sama anak perempuannya.
Itulah balasan Allah atas keihklasan hati H.Sulaiman mengeluarkan sedekah sehingga Allah membalasnya dengan berlipat ganda. Subhanalaah














Kisah Nyata Balasan Allah Bersedekah dengan Ikhlas Yang Bernama H.Sulaiman Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment