Cara membersihkan jiwa/hati:
Tersingkapnya tabir/hijab yang membatasi diri dengan Tuhan, ialah suci bersihnya diri/jiwa dari segala kotoran-kotoran maksiat lahir dan maksiat bathin.
Menurut Ahli Tarekat, ada 4 dinding/hijab yang membatasi diri dengan Tuhan, tetapi ada 4 jalan pula yang dapat membuka dinding/hijab itu yang harus ditempuh atas empat tingkat.
Tingkat pertama:
Suci dari Najis dan Hadas.
Mensucikan diri dari dosa lahir
Ada 7(tujuh) anggota badan yang membuat dosa lahir yang disebut dengan maksiat yaitu :
"Apabila berwudhu seorang hamba yang muslim lalu berkumur-kumur, maka keluarlah dari padanya mulutnya segala kesalahan, Apabila mengisap-isap kehidungnya maka keluarlah dari hidungnya segala kesalahan, Apabila membasuh mukanya maka keluarlah dari mukanya segala kesalahan. Apabila membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari tangannya kesalahan, Apabila membasuh kakinya maka keluarlah kesalahan dari kakinya, Apabila ia membasuh dan menyapu kepalanya, niscaya keluarlah segala kesalahan daripada kepala sampai ketelinganya. Kemudian adalah dari perjalanannya ke masjid dan sholat itu sunat baginya".
Tingkat ketiga:
Suci dari dosa bathin.
Ahli Shufi menerangkan: bahwa ada7 alat pembuat dosa bathin yang dinamakan tujuh Lataif. (*)
1. Latifatul Qalby yang berhubungan jantung jasmani, letaknya dua jari dibawah susu kiri.Disinalah letaknya sifat-sifat kemusrikan, kekapiran, dan ketahyulan dan sifat-sifat Iblis. Untuk mensucikan itu, ialah berzikir sebanyak-banyaknya. Rasulullah bersabda:
"Bahwasanya bagi tiap-tiap sesuatu itu ada alat untuk mensucikan dan alat untuk mensucikan hati
itu ialah zikirullah".
Disini orang mengerjakan zikir dengan membaca 5.000 kali Allah, Allah untuk mensucikan hati itu. Pada tingkat ini hati diisi dengan Iman, Islam, Ihsan. Tauhid dan Ma'rifat.
2. Latifatu Roh, letaknya dua jari di bawah susu kanan, berhubungan Rabu Jasmani. Disinilah terletak sifat Bahimiyah (binatang jinak), yaitu sifat-sifat menuruti hawa nafsu. Untuk mensucikan Latifa Roh ini, ialah berzikir dengan palu sekeras-kerasnya membaca Allah, Allah 1.000 kali.
3. Latifatus-sirri, letaknya 2 jari diatas susu kiri. Disinilah letaknya sifat "Syabiyah" (binatang buas) yaitu sifat dhalim atau aniaya, pemarah, pendendam. Untuk mensucikan itu, dikerjakan zikir dengan membaca Allah, Allah 1000 kali. Sifat-sifat kejahatan dalam latifah sirri ini, ialah sifat dhalim, pemarah dan pendendam. Sifat-sifat kebaikannya, ialah sifat kasih sayang, dan ramah-tamah.
4. Latifatul Khafi, letaknya dua jari di atas susu kanan, dikendarai oleh limpah jasmani.
Disinilah letaknya sifat-sifat pendengki, khianat, sifat Syaithaniyah ini membawa kecelakaan dan kebinasaan dunia dan akhirat. Dalam latifah inilah zikir Allah, Allah dipalukan sekeras-kerasnya sehingga hancur lebur sifat-sifatnya Syaithaniah itu dengan membaca Allah, Allah 1.000 kali. Dalam pada ini ada dua sifat kejahatan yaitu: Hasad/dengki dan munafik dan didalam itu pula ada sifat kebaiakan yaitu sifat syukur dan sabar.
5. Latifatul Akhfa, letaknya di tengah dada berhubungan empedu jasmani. Disinilah letaknya sifat Rabbaniyah, yaitu sifat-sifat ria, takbur/sombong, ujub/membanggakan diri dan sama/mempamer-pamerkan kebaikan diri. Dalam latifah inilah diperbanyak zikir Allah. Allah sehingga terbasmi habis sifat-sifat yang buruk itu yang hanya membatalakan amal-amalan baik.
Pada Latifah ini dibaca Allah, Allah 1.000 kali.
Dalam Latifah Akhfa ini terdapat sifat-sifat buruk yaitu Ria, Takbur, Ujub dan Sum-a. Dan disini pula terdapat sifat-sifat kebaikan yaitu : Ikhlas, Khusyu, tadarru tafakkur.
6. Latifatun-nafsun-Natiqa, letaknya diantara dua kening. Disinilah letaknya "nafsu ammarah". Nafsu yang selalu mendorong orang kepada kejahatan. Sifat-sifat inilah yang menjadi penghalang besaruntuk menciptakan perbaikan masyarakat.
Pada Latifah inilah diperbanyak zikir untuk membasmi habis-habisan hawa nafsu yang jahat itu. Latifah ini, dibaca Allah, Allah 1.000 kali.
Dalam Latifah ini ada dua sifat kejahatan yaitu: banyak hayalan dan panjang angan-angan.
Disini pula ada dua sifat kebaiakan yaitu: Sifat tenteram dan pikiran tenang.
7. Latifah kullu jasad: yaitu Latifah yang mengendarai seluruh tubuh jasmani. Dalam Latifah inilah terletak sifat-sifat "Jahil" dan "Ghaflah" (sifat-sifat kejahilan dan alfa). Pada Latifah inilah diperbanyak zikir untuk membasmi habis-habisan sifat-sifat kebendaan dan kelalaian, sehingga mengalirlah zikir disekujur badan jasmani, sehingga tidak ada empat dalam tubuh akan sifat-sifat kebendaan/kejahilan dan kelalaian/Ghaflah.
Pada Latifah Kullu jasad ini dibaca Allah, Allah 1000 kali. Dalam Latifah ini, ada dua sifat kejahatan yaitu: Kejahilan/Kebendaan dan Ghaflah/kelalaian dan ada pula sifat kebaikannnya yaitu: Ilmu dan Amal.
Tersingkapnya tabir/hijab yang membatasi diri dengan Tuhan, ialah suci bersihnya diri/jiwa dari segala kotoran-kotoran maksiat lahir dan maksiat bathin.
Menurut Ahli Tarekat, ada 4 dinding/hijab yang membatasi diri dengan Tuhan, tetapi ada 4 jalan pula yang dapat membuka dinding/hijab itu yang harus ditempuh atas empat tingkat.
Tingkat pertama:
Suci dari Najis dan Hadas.
- Dalam membersihkan diri dari najis, maka seseorang wajib beristinja/bersuci dengan air atau tanah.
- Dalam mensucikan diri dari Hadas besar (keluar mani) seseorang wajib mandi istilah Syariah dinamakan mandi juhub
- Dalam mensucikan diri dari hadats kecil, seorang wajib berwudhu. Tegasnya, seseorang yang hendak menghubungkan diri dengan Tuhan, wajib bersih badannya, bersih pakaiannya, bersih tempatnya, bersih lahir dan batin.
Mensucikan diri dari dosa lahir
Ada 7(tujuh) anggota badan yang membuat dosa lahir yang disebut dengan maksiat yaitu :
- Mulut yang bisa dusta atau gibah
- Mata yang bisa melihat yang haram
- Telinga yang bisa mendengar cerita kosong
- Hidng yang bisa menimbulkan rasa benci
- Tangan yang bisa merusak
- Kaki yang bisa berjalan berbuat mkasiat
- Kemaluan yang bisa bersyahwat atau berzina termasuk perut yang biasa diisi makanan yang haram
- Mata baiknya digunakan untuk memandang alam ini sebagai nikmat dan bukti adanya Tuhan.
- Telinga digunakan untuk mendengarkan nasehat-nasehat yang baik untuk menerima pengertian agama
- Mulut untuk mengucapkan zikir, istighfar, atau membaca Al-Qur'an
- Tangan digunakan untuk membuat jasa-jasa yang baik buat orang lain dan masyarakat
- Kaki untuk berjalan mencari rezki yang halal, berjalan untuk mengerjakan ibadah
- Kemaluan untuk membuat turunan melalui nikah dan perut diisi dengan makanan yang halal
"Apabila berwudhu seorang hamba yang muslim lalu berkumur-kumur, maka keluarlah dari padanya mulutnya segala kesalahan, Apabila mengisap-isap kehidungnya maka keluarlah dari hidungnya segala kesalahan, Apabila membasuh mukanya maka keluarlah dari mukanya segala kesalahan. Apabila membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari tangannya kesalahan, Apabila membasuh kakinya maka keluarlah kesalahan dari kakinya, Apabila ia membasuh dan menyapu kepalanya, niscaya keluarlah segala kesalahan daripada kepala sampai ketelinganya. Kemudian adalah dari perjalanannya ke masjid dan sholat itu sunat baginya".
Tingkat ketiga:
Suci dari dosa bathin.
Ahli Shufi menerangkan: bahwa ada7 alat pembuat dosa bathin yang dinamakan tujuh Lataif. (*)
1. Latifatul Qalby yang berhubungan jantung jasmani, letaknya dua jari dibawah susu kiri.Disinalah letaknya sifat-sifat kemusrikan, kekapiran, dan ketahyulan dan sifat-sifat Iblis. Untuk mensucikan itu, ialah berzikir sebanyak-banyaknya. Rasulullah bersabda:
"Bahwasanya bagi tiap-tiap sesuatu itu ada alat untuk mensucikan dan alat untuk mensucikan hati
itu ialah zikirullah".
Disini orang mengerjakan zikir dengan membaca 5.000 kali Allah, Allah untuk mensucikan hati itu. Pada tingkat ini hati diisi dengan Iman, Islam, Ihsan. Tauhid dan Ma'rifat.
2. Latifatu Roh, letaknya dua jari di bawah susu kanan, berhubungan Rabu Jasmani. Disinilah terletak sifat Bahimiyah (binatang jinak), yaitu sifat-sifat menuruti hawa nafsu. Untuk mensucikan Latifa Roh ini, ialah berzikir dengan palu sekeras-kerasnya membaca Allah, Allah 1.000 kali.
3. Latifatus-sirri, letaknya 2 jari diatas susu kiri. Disinilah letaknya sifat "Syabiyah" (binatang buas) yaitu sifat dhalim atau aniaya, pemarah, pendendam. Untuk mensucikan itu, dikerjakan zikir dengan membaca Allah, Allah 1000 kali. Sifat-sifat kejahatan dalam latifah sirri ini, ialah sifat dhalim, pemarah dan pendendam. Sifat-sifat kebaikannya, ialah sifat kasih sayang, dan ramah-tamah.
4. Latifatul Khafi, letaknya dua jari di atas susu kanan, dikendarai oleh limpah jasmani.
Disinilah letaknya sifat-sifat pendengki, khianat, sifat Syaithaniyah ini membawa kecelakaan dan kebinasaan dunia dan akhirat. Dalam latifah inilah zikir Allah, Allah dipalukan sekeras-kerasnya sehingga hancur lebur sifat-sifatnya Syaithaniah itu dengan membaca Allah, Allah 1.000 kali. Dalam pada ini ada dua sifat kejahatan yaitu: Hasad/dengki dan munafik dan didalam itu pula ada sifat kebaiakan yaitu sifat syukur dan sabar.
5. Latifatul Akhfa, letaknya di tengah dada berhubungan empedu jasmani. Disinilah letaknya sifat Rabbaniyah, yaitu sifat-sifat ria, takbur/sombong, ujub/membanggakan diri dan sama/mempamer-pamerkan kebaikan diri. Dalam latifah inilah diperbanyak zikir Allah. Allah sehingga terbasmi habis sifat-sifat yang buruk itu yang hanya membatalakan amal-amalan baik.
Pada Latifah ini dibaca Allah, Allah 1.000 kali.
Dalam Latifah Akhfa ini terdapat sifat-sifat buruk yaitu Ria, Takbur, Ujub dan Sum-a. Dan disini pula terdapat sifat-sifat kebaikan yaitu : Ikhlas, Khusyu, tadarru tafakkur.
6. Latifatun-nafsun-Natiqa, letaknya diantara dua kening. Disinilah letaknya "nafsu ammarah". Nafsu yang selalu mendorong orang kepada kejahatan. Sifat-sifat inilah yang menjadi penghalang besaruntuk menciptakan perbaikan masyarakat.
Pada Latifah inilah diperbanyak zikir untuk membasmi habis-habisan hawa nafsu yang jahat itu. Latifah ini, dibaca Allah, Allah 1.000 kali.
Dalam Latifah ini ada dua sifat kejahatan yaitu: banyak hayalan dan panjang angan-angan.
Disini pula ada dua sifat kebaiakan yaitu: Sifat tenteram dan pikiran tenang.
7. Latifah kullu jasad: yaitu Latifah yang mengendarai seluruh tubuh jasmani. Dalam Latifah inilah terletak sifat-sifat "Jahil" dan "Ghaflah" (sifat-sifat kejahilan dan alfa). Pada Latifah inilah diperbanyak zikir untuk membasmi habis-habisan sifat-sifat kebendaan dan kelalaian, sehingga mengalirlah zikir disekujur badan jasmani, sehingga tidak ada empat dalam tubuh akan sifat-sifat kebendaan/kejahilan dan kelalaian/Ghaflah.
Pada Latifah Kullu jasad ini dibaca Allah, Allah 1000 kali. Dalam Latifah ini, ada dua sifat kejahatan yaitu: Kejahilan/Kebendaan dan Ghaflah/kelalaian dan ada pula sifat kebaikannnya yaitu: Ilmu dan Amal.
0 comments:
Post a Comment