BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pengertian Konseling dan Tujuan serta Krakteristik Hubungan Konseling

Dalam dunia pendidikan mau tidak mau pasti menemukan berbagai macam persoalan dalam lingkungan baik dalam lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan pendidikan karena peserta didik yang dihadapi seribu satu krakter yang dimiliki oleh peserta didik. Timbulnya masalah dalam lingkup sekolah tentu akan melibatkan para pendidik untuk menangani. Namun yang lebih berpoten dalam menangani masalah yang dihadapi oleh peserta didik adalah adanya seorang yang diberikan amanah sekalu guru BK (Bimbingan Konseling). Beranjak dari program BK yang ada disekolah tentunya yang ditunjuk adalah tenaga konselor yang sudah terlatih, atau jika ada wali kelas atau guru kelas yang berminat menangani permasalahan yang ada disekolah.

1. Pengertian Konseling

 Konseling adalah suatu layanan profesional yng dilakukan konselor terlatih terhadap klien (konseli). Layanan konseling dilakukan secara tatap mukadan direncanakan untuk membantu orang lain dalam memahami dirinya, membuat keputusan dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, keberhasilan konseling sebagian besar ditentukan oleh kualitas hubungan konseling (konselor dan konseli).

2. Tujuan Konseling

Tujuan konseling untuk klien dapat dilihat dari harapan-harapan  dan kebutuhan klien yang melatarbelakangi mengapa klien datang untuk mendapatkan layanan konseling perlu diperhatikan dan dipertimbangkan juga. Karena sebagian klien menginginkan setelah mendapatkan layanan dari konseling akan terjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mengganggunya, dengan kata lain klien tersebut sudah dapat menemukan cara memecahkan masalah yang dihadapinya.
Dengan demikian dapat dikatakan tujuan konseling merupakan perpaduan dari dua sisi, seorang konselor harus memahami secara mendalam pengetahuan dan perkembangan kehidupan manusia, konselor harus pandai mencermati permasalahan dan kebutuhan kliennya, karena klien yang dihadapi tidak sama masalah yang dihadapinya. Secara umum tujuan dari konseling adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan individu, serta membantunya agar dapat berperan aktif dilingkungan sosialnya.
Menurut para ahli bahwa tujuan konseling adalah Memfasilitasi perubahan prilaku, meningkatkan keterampilan untuk menghadpi masalah, meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan serta meningkatkan hubungan anatara perorangan.

3. Krakteristik Hubungan Konseling 

- Konseling sebagai suatu kegiatan bantuan
Kegiatan bantuan yang dimaksudkan bukanlah berupa materi atau tenaga berdasarkan belas kasihan, akan tetapi, merupakan bantuan profesional dengan memperhatikan berbagai pendekatan dan tekhnik konseling.
- Konseling mendorong terjadinya perubahan 
Proses konseling yang dilakukan diharapkan mampu membawa klien ke arah perubahan yang berarti. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan dalam cara berpikir, dalam memandang suatu pokok masalah, dalam sikap atau perilaku, dalam menilai seseorang, yang tidak terlepas dari persoalan yang sedang dihadapi. Melalui konseling, konselor dapat membantu klien lebih mengenal dan memahami dari dan lingkungannya secara efektif. 
-Kerahasian dalam konseling 
Masalah individu adalah masalah yang sangat pribadi dan kadang-kadang sulit diungkapkan kepada orang lain. Jika klien datang dengan sukarela kepada konselor untuk mengungkapkan masa lalu dan pemasalahannya, konselor dituntut untuk menyimpang rahasia itu secara bijakasana. Karena itu konselor perlu memerhatikan etika konseling. 
-Meningkatkan hubungan antar perorangan 
Bantuan yang diberikan konselor kepada klien harus didasarkan pada kebutuhan psikologik-sosial klien. Konselor harus berusaha menerima dan memahami keadaannya sebagaimana adanya. Konselor harus mendorong klien menjadi dirinya sendiri. 
-Wawancara dalam konseling 
Metode dan teknik utama dalam konseling adalah wawancara. Wawancara adalah bagian inti dalam konseling. Wawancara yang digunakan adalah wawancara konseling, yaitu wawancara yang dilakukan ketika konselor berhadap muka dengan klien, dengan memerhatikan kaidah-kaidah yang berlaku dalam konseing.  Melalui wawancara,  konselor dapat menggali beberapa informasi dari klien dan melakukan layanan bantuan profesional yang dibutuhkan klien. 
Setelah wawancara selesai,  sebaiknya konselor membuat catatan ketika suatu saat konselor akan berhadapan dengan persoalan khusus, atau ketika harus merujuk. Catatan konseling berisi keterangan-keterangan sebagai berikut. 
a.  Data Pribadi Klien: nama, tempat dan tanggal lahir,  jenis kelamin, pendidikan, agama, alamat, 
     anak ke- dari jumlah saudara,  keterangan mengenai saudara-saudara kandung,  tinggal bersama 
     siapa,  dan lain-lain. 
b.  Data Pribadi Orangtua Klien: nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, perkawinan 
     yang ke-, jumlah anak kandung, jumlah anak tiri/angkat, pendidikan, pekerjaan tetap/ tambahan, 
     penghasilan sebualan, dan lain-lain.
c.  Permasalahan Utama Klien: uraian masalah utama klien. 
d.  Riwayat masalah Klien: perjalanan masalah, perkembangan masalah, kesukaran disekolah, usaha 
     yang telah dilakukan, dan lain-lain. 
e.  Catatan Konseling: tanggal pertemuan dengan klien atau orang tua klien, masalah yang dikemukakan, perilaku klien, perilaku orang tua, kesimpulan, saran, rencana tidak lanjut, dan lain-lain.

Pengertian Konseling dan Tujuan serta Krakteristik Hubungan Konseling Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment