BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pendapat Plato Tentang Ilmu Jiwa

Plato 
Marilah kita sekarang tinjau pendapat-pendapat para filsuf utama mengenai jiwa manusia pada zaman lampau itu. Plato (400 tahun sebelum masehi) berpendapat bahwa jiwa manusia itu terbagi atas dua bagian, yaitu jiwa rohaniah dan jiwa badania. Jiwa rohaniah tidak pernah akan mati dan berasal dari dunia abadi, sedangkan jiwa badaniah itu akan gugur bersama-sama dengan raga manusia. Jiwa rohaniah berpokok kepada rasio dan logika manusia, dan merupakan bagian jiwa yang tertinggi, sebab tak pernah akan mati. tugas bagian jiwa ini ialah menemukan kebenaran abadi yang terletak di balik kenyataan di dunia. ialah dengan cara berpikir dengan rasio dan secara mengingat akan ide-ide yang benar dan yang berasal dari dunia abadi itu.
Jiwa yang badaniah itu di bagi ke dalam dua bagian lagi, yaitu bagian jiwa dan disebutnya kemauan  dan bagian yang disebutnya nafsu perasaan. kemauan adalah jiwa badaniah yang berusaha untuk menaati rasio kecerdasan, sedangkan nafsu perasaan merupakan jiwa badaniah yang senantiasa melawan ketentuan-ketentuan dan rasio kecerdasan manusia. dengan demikian, maka jiwa manusia mempunyai tiga macam daya atau kemampuan, yaitu kecerdasan, kemauan dan nafsu daya perasaan.
Pandangan ini disebut juga trikotomi dari jiwa manusia, atau pemotongan ke dalam tiga kemampuan dari jiwa manusia. ketiga kemampuan jiwa itu masing-masingnya mempunyai tempatnya didalam raga manusia, yaitu kecerdasan di kepala, kemauan di dada, dan nafsu perasaan di perut. selain itu, menurut Plato, tiap-tiap kemampuan tersebut melahirkan kebajikan-kebajikannya yang khas, yakni kebajikan kecerdasan ialah budi, kebajikan kemauan ialah keberanian, dan kebajikan nafsu perasaan ialah kesederhanaan. selanjutnya ketiga macam kebajikan itu di hubungi pula dengan kebajikan-kebajikan dari golongan-golongan manusia tertentu. kebajikan budi memiliki kaum filsuf, kebajikan keberanian dimiliki kaum militer, sedangkan kebajikan kesederhanaan dimiliki kaum tani dan pedagang-pedagang kecil. maka oleh karna itu, suatu negara yang ideal seharusnya diperintah oleh kaum filsuf, dipertahankan oleh kaum militer, dan penduduknya harus terdiri atas kaum tani dan pedagang kecil. sekianlah ringkasan pendapat plato.
Pendapat Plato Tentang Ilmu Jiwa Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment