BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pendapat Aristoteles Tentang Ilmu Jiwa

Aristoteles
Pendapat Aristoteles (tahun 384 -323 S.M.) berlainan lagi. Baginya ilmu jiwa adalah ilmu mengenai gejala-gejala hidup, sehingga tiap-tiap makhluk yang hidup itu sebenarnya mempunyai jiwa. baik manusia maupun hewan ataupun tumbuh-tumbuhan mempunyai jiwa, sedangkan Plato berpendapat bahwa hanyalah manusia yang mempunyai jiwa.
Menurut Aristoteles terdapat tiga  macam jiwa, yang bertingkat-tingkat tarafnya. Taraf paling rendah dimiliki oleh jiwa tumbuh-tumbuhan yang disebutnya jiwa vegetatif, sesudah itu terdapatlah jiwa hewan atau jiwa sensitif, dan pada akhirnya terdapatlah jiwa manusia atau jiwa intelektif yang mempunyai taraf kehidupan yang tertiggi. dan pembagian taraf-taraf kehidupan  tersebut di dasarkan atas taraf-taraf daya kemampuan masing-masing jiwa itu.
jiwa vegetatif yang terendah itu hanya berkemampuan :
1. memperoleh dan mencernakan makanan dan
2. berkembang biak.
Itulah fungsi khas dari kehidupan tingkat vegetatif.
jiwa yang sensitif, disamping daya kemampuan yang dimiliki jiwa vegetatif tadi, dengan khusus berkemampuan :
3. Bernafsu / perasaan, 
4. dapat bergerak dari tempatnya, dan 
5. dapat mengamati-amati ( wahrnehmen).
Ketiga fungsi itu adalah fungsi yang khas dari  tingkat kehidupan yang sensitif.
Jiwa manusia atau jiwa intelektif, selain dari lima kemampuan jiwa-jiwa lainnya tadi itu,mempunyai daya kemampuan yang khas baginya, yaitu:
6. ia berkecerdasan dan 
7. ia berkemauan. 
Mempunyai rasio-rasio kecerdasan dan mempunyai kemauan itulah yang menjadi kemampuan-kemampuan khas dari jiwa manusia. oleh karena itu pendapat ini  disebut dikotomi dari jiwa manusia ( pembagian ke dalam dua), bandingan trikotomi dari Plato.
Selain itu patut pula disebut di sini penemuan Aristoteles yang kelak mempunyai peranan penting di dalam perkembangan ilmu jiwa, yaitu perumusannya mengenai dalil-dalil asosiasi dalam ingatan orang. Menurut Aristoteles, dua atau lebih ingatan muda terasosiasi apabila ingatan-ingatan tersebut berdasarkan kejadian-kejadian yang dahulunya telah berlangsung:
1. pada waktu yang sama, 
2. dengan berurutan waktu,
3. dengan persamaan artinya,
4. dengan berlawanan artinya,
Pendapat Aristoteles Tentang Ilmu Jiwa Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment