Lukisan Dirinya
Wajahnya humoris
Tingkahnya bagaikan pelawak
jika ditatap akan timbul senyuman
langkah demi langkah
Mulut mangap terbahak-bahak
Impian yang menarik
Membuatnya percaya diri
Terkeliling oleh mutiara kurcaci
Sehalus tepung dan seputih terigu
Tak sedikit kurcaci tak penasaran dengannya
Dia bagaikan jarum
Yang mudah menurut apapun
Dan mampu melumpuhkannya
Krakternya yang membuat orang dapat dekat dengannya
Dia bagaikan bintang
Kadang berkedip kadang tidak
Terkadang baik,
Terkadang menjengkelkan
Tersenyum dan gembira
Saat melihat kekalahan orang
Tikungan begitu tajam
Terkadang memancing emosi
Sebab sifatnyalah
Yang gemar mengerjain orang
Jenius dengan rumusnya
Berwibawa dengan perkejaannya
Kebolehan tiap hari mengunyah rumus
Tak membuatnya lupa terhadap yang kuasa
Sehingga tak nampak
Kesombongan dari dirinya
Kekasih Yang Sempurna
Bila kerinduan tiada tertehan
Pada pujaan yang sempurna tiada cela
Pada keindahan yang mengantarkan jiwa....
Tak peduli kapan waktuku berhenti dan mengakhiri....
Tak ada penyesalan
Bila gantinya adalah bercinta dalam romansa kesolehannya
Wahai kekasihku yang sempurna....
Semoga rinduku kau dengar dan kau balas....
....Kepadamu....
Kepada dirimu dimanapun berada
Ketahuilah aku sangat merindu
Mengertilah...Aku amat menyayangimu
Percayalah aku sungguh mencintaimu
Kepada dunia yang tak pernah berhenti
Memanjakanku dengan kenanganmu
Sesungguhnya aku tak sanggup
Melakukan seluruh kisah tentangmu
Sebenar-benarnya aku lemah
Membayangkan hariku tanpa cerita bersamamu
Kepada misteri yang hingga detik ini
Tak pernah memberi tahu jawaban pasti
Bawalah aku menuju kedamaian hati
Dengaj jawabanmu untukku
Tunjukkanlah aku tempat terindah
Untuk merangkai inpianku
Menanti Candamu Kembali
Semangat Rapuh lenyap
Tanpa tanda Suara bibirnya
Alunan kata yang menjerit
Mendering menyentuh perasaan
Kata khawatir timbul
Sekencang angin bertiup
Membuatnya kaku kepala membeku
Tubuh berbaring tak berdaya
Dirinya kini....
Sebuah benda berdebu teracuhkan
Yang berharap bersih
Seperti semula
Kepedulian tergenggam penuh
Menghilang wajah pucat
Dari wajahnya
Melantungkan kata semangat
Menerbitkan mentari dari kehidupannya
Memutar waktu tepat..diwaktu pencarian
Saat perkenalan pertama
Beribu serbuk senyuman manis
Tak ingin memutar waktu
Saat merasakan candanya
Memberinya sebuah tenaman hijau
Agar segar seperti semula
Curhatan Hatiku
Cintaku tak sekedar permainan
Kasih sayangku bukan sebuah pengharapan
Memilih setia demi cintaku padamu
Berkomban bukan tembok penghalang
Mundur dari perasaanku
Pengharapan palsumu
Bukanlah kesedihan untukku
Diriku ikhlas
Tak kuukir kata menyerah
Untukku demi untukku
Ucapan lidahmu yang berapi
Tak mematahkan hatiku
Aku tetap mencintaimu lebih dari hidupku
Rela meneteskan air mata
Hal biasa dalam hatiku
Menjauh dari lirikanmu
Hal terberat dalam hatiku
Andaikan hatiku transparan
Mata indahmu telah menyaksikan
Tetesan air mata
Andaikan perasaan ini tak tersirat
Hanya ada hayalan besar bersamamu
Berharap terjadi kata galau
Saat tak tahu kabar darimu
...Tanpamu...
Aku kembali datang di kotamu...
Diantara nafas kenangan tentangmu
Aku ada disisi orang yang mengasihi selalu
Aku takkan lelah dan membuatnya hilang dariku
Maafkan aku.....
Ternyanya aku menjadi tak sanggup membelai kembali kepadamu
Aku sangat merindukanmu
Aku tak pernah lelah
mengirimkan pesan cinta
Melalui doa-doaku untukmu
Namun kali ini ...
Isinkan aku melepasmu
Agar aku kembali hidup
Walau masih diantara bayanganmu
Mencintaimu
Mencintaimu diantara segudang kekurangan
Menjadi bagian terindah
Yang belum pernah terbayang
Mencintaimu dalam sekelimut cerita kehidupan
Yang telah kita lalui di jalannya sendiri
Menjadi penguat keyakinanku berbagi denganmu
Mencintaimu walau dunia berkata
Tidak...jangan...hentikan...
Bukan aku membutakan mata dan hatiku
Tapi memandangmu dengan kebersihan hati
Wajahmu begitu menawan
Mencintaimu mesti ada sedikit ragu disekian waktu
Aku tau aku tetap merindu
Mencintaimu walau penuh peluh
Yang kucucurkan untuk merengkuhmu utuh
Mencintai hanya menjadi tujuan terakhirku
Mencintaimu hanya menjadi akhir kisah cinta
Aku tak bisa berhenti..lagi..
0 comments:
Post a Comment