Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab yakni خَلَق yang kata asalnya خُلُقٌ yang berarti : “ Perangai, tabiat dan adat, atau dari kata خَلْقٌ yang berarti kejadian, buatan dan ciptaan. Jadi pengertian akhlak secara etimlogi ialah : perangai, adat, tabiat, atau sistim perilaku yang dibuat. Dari pengertian defenisi bahasa ini dapat difahami bahwa akhlak, bisa terwijud baik dan bisa pula terwujud tidak baik, tergantung dari tata nilai yang dipakai sebagai landasannya, meskipun secara sosiologi di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik, jadi “orang akhlak” berarti dia orang yang baik perangainya.
Akhlak atau sistim perilaku dapat di didikkan atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua pendekatan yaitu :
1. Ransangan jawaban (stimulus-response) atau disebut dengan proses mengkondisi, sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni : melalui latihan, melalui Tanya jawab, dan mencontoh.
2. Kognitif,yaitu penyampaian informasi secara teoritis yang dapat dilakukan melalui beberpa cara yakni : melalui dakwah, ceramah, diskusi dan lain-lain’
Dengan melalui dua pendekatan dan dilakukan dengan berbagai cara seperti yang disebutkan diatas, maka akan diharapkan akan lahir pola perilaku yang terbentuk material (artifacta) maupun non material (konsepsi idea). Jadi akhlak yang baik itu (akhlakul karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada mafestasikan nilai-nilai iman, islam dan ihsan.
Karena akhlak yang baik itu harus dilandaskan pada nilai-nilai iman, islam dan ihsan, dimana pengertian iman itu adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuata dan Islam adalah tunduk dan patuh atas segala perintah Allah dan Rasulnya serta menjauhi segala larangannya, atau berserah diri sepenuhnya kepada kepada swt. jadi akhlak yang di landaskan kepada islam ialah perilaku yang dilakukan atas dasar penyerahan diri secara utuh kepada Allah swt atau perilaku yang dilakukan sebagai pernyataan kepatuhan atas perintah allah dan rasul-nya .sedangkan mengenai ihsan ,telah di gambarkan dalam sebuah hadist yang artinya :
“ihsan ialah bahwa engkau menyembah Allah seakan –akan engkau melihat –Nya , jika engkau tidak melihat –Nya , maka sesungguhnya Allah melihat engkau “( R.Bukhri dan muslim ).
Bertitik tolak dari pengertian ihsan seperti ini, maka dapat di rumuskan bahwa akhlak yang berlandaskan ihsan ialah perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran bahwa segalanya disaksikan oleh Allah swt.
Karena itu akhlak yang dilandaskan ihsan pastilah ia akhlakul karimah, karena setiap orang menyadari dirinya bahwa ia diawasi oleh yang maha Pengawas (Allah), baik ditempat yang ramai, sunyi terang dan gelap baginya adalah sama, yaitu tidak akan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan akidah dan syari’ah Islam. Atau dengan kata lain bahwa perbuatan yang baik yang dilandaskan kepada akidah dan syariah Islam disebut ihsan.
Dengan demikian akhlak dan ihsan adalah dua pranata yang ada pada suatu sistim yang lebih besar yang disebut “Akhlakul karimah “. Akhlak adalah pola prilaku yang mencerminkan manusia dari segala aspek kehidupan, sedangkan ihsan adalah nilai yang menentukan kualitatif dari pada pribadi dan orang yang melakukan akhlakul karimah disebut juga muhsin
0 comments:
Post a Comment