مَنْ تَعَلَّمَ باَبًا مِنَ الْعلْمِ لِيُعَلِّمَ النَّاسَ أُعْطِيَ لَهُ ثَوَابٌ سَبْعِيْنَ نَبِيًّا
Artinya : “ Barang siapa mempelajari satu bab dari ilmu dengan maksud akan mengajarkannya kepada orang , maka diberikan kepadanya pahala tujuh puluh nabi “
مَنْ جَلَسَ عِنْدَ الْعِالمِ سَاعَتَيْنِ اوْعَكلَ مَعَهُ لَقْمَتَيْنِ اَوٍسَمِعَ مِنْهُ كَلِمَتَيْنِ اَوْمَشَّى مَعَهُ خَطْوَتَيْنِ أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى جَنَّتَيْنِ كَلُّ جَنَّةِ مِثْلُ الدُّنْيَا مَرَّتَيْنِ
Artinya : “ Barang siapa duduk disisi orang yang alim dua jam, atau makan bersamanya dua suapan, atau mendengarkan dari padanya dua kata, atau berjalan bersama dia dua langkah, maka Allah ta’ala memberkan kepadanya dua sorga, yang tiap-tiap sorga dua kali dunia
جُلُوْسَ سَاعَةٍ عِنْدَ الْعُلَمَاءِ اَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ عِبأدَةِ أِلْفِ سَنَةٍ
Artinya : “ Barang siapa mempelajari satu bab dari ilmu dengan maksud akan mengajarkannya kepada orang , maka diberikan kepadanya pahala tujuh puluh nabi “
مَنْ جَلَسَ عِنْدَ الْعِالمِ سَاعَتَيْنِ اوْعَكلَ مَعَهُ لَقْمَتَيْنِ اَوٍسَمِعَ مِنْهُ كَلِمَتَيْنِ اَوْمَشَّى مَعَهُ خَطْوَتَيْنِ أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى جَنَّتَيْنِ كَلُّ جَنَّةِ مِثْلُ الدُّنْيَا مَرَّتَيْنِ
Artinya : “ Barang siapa duduk disisi orang yang alim dua jam, atau makan bersamanya dua suapan, atau mendengarkan dari padanya dua kata, atau berjalan bersama dia dua langkah, maka Allah ta’ala memberkan kepadanya dua sorga, yang tiap-tiap sorga dua kali dunia
جُلُوْسَ سَاعَةٍ عِنْدَ الْعُلَمَاءِ اَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ عِبأدَةِ أِلْفِ سَنَةٍ
Artinya : “ Duduk satu jam disisi para ulama lebih saya sukai dari pada ibadah seribu tahun “
فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَا بِدِ كَفَضْلِى عَلىَ اَدْنَاكُمْ
Artinya : “ Keutamaan orang alim diatas orang ahli ibadah itu, seperti keutamaan saya diatasorang yang paling rendah dari antara kamu
كُنْ عَالِمًا اَوْمُـتَعَلِّمًا اَوْساَمِعًا وَلاَ تَكُنْ رَابِعًا فَتَهْلِكَ : قِيْلَ ياَرَسُوْلُ الله اَيُّ اَعْمَالِ اَفْضَلُ ؟ فَقَالَ اَلْعِلْمُ بِاللهِ
Artinya : “ Jadilah engkau orang alim (yang mengajar) atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan (pelajaran) dan janganlah menjadi orang yang keempat, maka rusaklah engkau, Rasulullah saw ditanya : “amal apakah yang paling utama ? Rasulullah menjawab :”Berilmu tentang Allah”.
مَااَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى طَالِبِ الْعِلْمِ فَكَأنَّماَ أَنْفَفَ مِثْلُ جَبَلِ اَحَدٍ مِنَ الذّهَبِ اْلاَحْمَرِفِي سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى
Artinya : “ Barang siapa yang mendermakan uangnya kepada penuntut ilmu seharga satu dirham, maka seakan-akan dia telah mendermakan emas merah sebesar gunung uhud dijalan Allah ta’ala “.
Diriwayatkan bahwa Nabi saw pernah bersabda :
Artinya :” Apabila telah datang hari kiamat, maka didatangkanlah empat golongan manusia disisi pintu sorga tanpa melewati hisab dan siksa, mereka itu ialah :
1. Orang alim yang mengamalkan ilmunya
2. Seorang haji yang sewaktu menunaikan ibadah hajji tidak melakukan kerusakan (yang membatalkan hajinya).
3. Orang yang mati syahid yang terbunuh dalam peperangan
4. Orang yang dermawan yang mengusahakan harta halal dan membelanjakan dijalan Allah tanpa riya’ (ingin dilihat oleh manusia).
Mereka saling berebut agar bisa masuk sorga lebih dahulu, maka Allah ta’ala mengutus malaikat Jibril agar supaya menghukumi mereka. Pertama kali jibril bertanya kepada yang mati syahid dengan katanya :” Apa yang telah engkau perbuat di dunia sehingga engkau mau masuk sorga yang pertama kali ?, dia menjawab : “ Saya telah terbunuh dalam peperangan karena mencari ridha Allah,. Kata Jibril : “Dari siapa engkau mendengar tentang pahala orang yang mati syahid ? dia menjawab : “Dari para ulama”. Kata jibril :” Jagalah kesopanan, jangan engkau mendahului gurumu yang mengajar engkau !. kemudian Malaikat Jibril mengangkat kepalanya kea rah yang berhaji seraya berkata seperti yang pertama, dan demikian pula kepada si dermawan juga bertanya dengan pertanyaan yang sama. Kemudian orang alim itu berkata : Tuhanku, tidaklah aku menghasilkan ilmu kecuali dengan sebab sifat kasih sayang dermawan dan kebaikan orang yang dermawan itu”. Maka Allah Azza Wajalla berfirma : “ Telah benar kata si alim itu, hai Ridwan, bukakanlah pintu-pintu sorga agar supaya sidermawan itu masuk duhulu kemudian barulah orang-orang lain menyusul “.
0 comments:
Post a Comment