" Hadapilah temanmu atau musuhmu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan dan kerelaan serta penuh kesopanan dan ketenangan, janganlah sekali-kali menampakkan sikap angkuh, sombong dan merasa tinggi diri. Dalam segala hal letakkanlah menurut ukuran yang pertengahan, sebab suatu kelebihan dari suatu macam perkara itu pasti tidak baik dan tercela "
"Janganlah gemar melihat kedua sampingmu, kanan kiri. Jangan pula memperbanyak menoleh kemana-mana, dan jangan pula terlampau tajam memandang orang lain. Usahakanlah supaya dudukmu itu senantiasa tampak tenang, kata-katamu selalu teratur dan tertib, dengarkanlah hati-hati percakapan orang yang ada dimukamu, tanpa menunjukkan keheranan yang amat sangat. Jangan pula engkau bisa meminta orang lain mengulangi pembicaraannya, jika ada hal-hal yang menertawakan, maka diamlah sedapat mungkin .Jika engkau duduk, maka janganlah seolah-olah sebagaimana orang yang tidak renang duduknya dan seperti orang yang melompat-lompat saja "
" Janganlah sekali-kali jari-jari tanganmu itu engkau rapatkan disela-sela jari-jari tangan yang lain, jangan pula suka bermain-main dengan kumis dan jenggok atau pun cincin. Amat buruk sekali jika engkau mengungkit-ungkit sela-sega gigimu, memasukkan jari-jari tangan kedalam lubang hidung, memperbanyak berludah atau beringus dan juga memperbanyak mengeliatkan badan serta menguap. Semua ini termasuk kurang sopan, baik dimuka orang, dalam sembahyang ataupun yang lainnya"
"Janganlah sekali-kali dalam bercakap-cakap itu engkau membanggakan dirimu sendiri, anak-anakmu, rambutmu, karangan-karanganmu atau apa saja yang engkau anggap merupakan suatu keistimewaan dalam dirimu atau keluargamu "
" Janganlah engkau berbuat pura-pura sebagaimana yang lazim dilakukan oleh kaum wanita diwaktu berhias. Janganlah engkau selalu menyerah dan bersikap masa bodoh sebagaimana halnya sebagai seorang hamba sahaya. Janganlah terlampau ngotot dalam meminta sesuatu yang engkau perlukan, jangan mendorong orang lain berbuat penganiayaan "
" Jangan sampai engkau memberi tahukan berapa jumlah uang atau harta simpananmu, baik kepada anak-anakmu atau keluargamu yang lain, apalagi kalau orang lain yang bukan keluargamu. sebab sekiranya orang lain mengetahui bahwa hartamu dianggapnya hina karena pemberitahuan yang ceroboh tadi, sebaiknya jika hartamu dianggap banyak, tentu diantara mereka ada yang kurang senang atau tidak rela dengan kemikmatan yang engkau miliki "
" Janganlah engaku suka bersendau gurau dengan orang yang cendekiawan dan jangan pula dengan orang yang kurang akal karena orang yang cendekiawan merasa tidak enak hatinya terhadap dirimu sebab engkau dianggap kurang sopan, sedangkan orang yang kurang akal itu menjadi berani dan berbuat melampaui batas terhadap dirimu "
0 comments:
Post a Comment