BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Metode dan Konsep Pembelajaran Kontekstual

       Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki deengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyatakedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan mereka sehari-hari,  sementara siswa memperoleh pengetahuan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

A. Krakteristik Pembelajaran Kontekstual

  1. Melakukan hubungan yang bermakna, yakni siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat belajar sambil berbuat.
  2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan, yakni siswa dapat membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan aebagai anggota masyarakat.
  3. Belajar yang diatur sendiri, yakni siswa melakukan pekerjaan yang signifikan ada tujuannya ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/ hasilnya yang sifatnya nyata.
  4. Bekerja sama, Siswa dapat bekerja sama, guru dapat membantu siswa secara efktif dalam kelompok, embantu mereka memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi.
  5. Berpikir Kritis dan Kreatif, siswa dapat menggunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif, dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan dan menggunakan logika dan bukti-bukti.
  6. Mengasuh atau memelihara pribadi siswa, Siswa memelihara pribadinya : mengetahui, memberi perhatian, memiki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri karena siswa tidak dapat berhasil tanpa bantuan orang dewasa, siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa.
  7. Mencapai standar yang tinggi, Siswa mengenal dan mrncapai standar yang tinggi : mengidentifikasi tujuan dan motivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut "exellence"
  8. Menggunakan penilaian autentik, Siswa menggunakan pengetahuan akademis dan konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna.

B. Komponen Pembelajaran Kontekstual

        Dalam pembelajaran kontekstual ada tujuh komponen pokok yang harus dikembangkan oleh guru yaitu :
  1. Kontruktivisme  Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman yakni siswa didorong untuk mampu mengkontruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata.
  2. Inquiry, Inquiry artinya, proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir sistimatis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan materi yang dapat dipahami. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam inquiry ini yaitu : Merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan dan membuat kesimpulan.
  3.  Bertanya (questioning) Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.  Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mmencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam suatu pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya akan sangat berguns untuk Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran, membangkitkan motifasi untuk belajar, merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu, menfokuskan siswapada sesuatu yang diinginkan dan membimbing siswa untuk menemukan atau mengumpulkan sesuatu.
  4. Masyarakat belajar (learning community) Konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain (kelompok belajar, sharing). Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat dilakukan  dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat darikemampuan dan kecepatan belajarnya maupun dilihat dari minatnya. Biarkan dalam kelompoknya mereka saling membelajarkan dan juga mendatangkan dan mengundang orang-orang yang dianggap memiliki keahlian khusus untuk membelajarkan siswa. Setiap orang biasa sering terlibat, biasa saling membelajarkan, bertukar informasi, dan bertukar pengalaman.   
  5. Pemodelan (Modeling), adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh siswa
  6. Refleksi (Reflection),  Adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Melalui  refleksi pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian pengetahuan yang dimilikinya.
  7. Penilaian nyata,  Adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembelajaran berlansung

C. Strategi Pembelajaran Kontekstual

     Berdasarkan pemahaman, krakteristik, atau komponen pendekatan kontekstual, beberapa strategi pengajaran yang dapat dikembangkan oleh guru melalui pembelajaran kontekstual antara lain :
  1. Pembelajaran berbasis masalah
  2. Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar
  3. Memberikan aktivitas kelompok
  4. Membuat aktivitas belajar mandiri
  5. Membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat
  6. Menerapkan penilaian autentik
Metode dan Konsep Pembelajaran Kontekstual Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment