BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Penjelasan surah Quraisy tentang ketentuan rezeki Allah swt.


Banyak ayat Al-Qur’an yang membicarakan berbagai rezeki Allah swt. Yang diberikan kepada hamba-Nya. Manusia diwajibkan untuk berusaha mendapatkan rezeki tersebut sesui kemampuan dan keahlian masing-masing. Tentu saja, usaha tersebut harus selaras dengan petunjuk yang telah diberikan Allah swt.

1.    Surah Quraisy

Pembahasan surah Quraisy berikut ini meliputi lafal  surah dan terjemahannya serta penjelasan ayat.
a.    Lafal surah Quraisy dn terjemahannya

لاِ يلــف قــريش - إلــفــهـم رحــلة لـشــتاء والــصـيـف – فـلـيـعـبـدوا رب هــذ الـبـيــت – الـذى اطــعــمـهـم من جــوع وامــنهـم من خــوف
"Karena kebiasaan orang-orang  Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (ka’bah), yang telah member makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan."

b.    Penjelasan ayat

Ayat 1 menjelaskan kebiasaan suku Quraisy. Sejak zaman dahulu, mata pencaharian suku Quraisy pada umumnya berdagang. Kota meka sendiri berada di antara dua Negara yang menjadi pusat perdagangan. Yaitu Syam (di sebelah utara) dan Yaman (di sebelah selatan). Negeri syam (sekarang suriah) merupakan pintu peniagaan yang menuju ke arah laut tengah di negeri sebelah-sebelah barat. Adapun Yaman membuka jalan dagang ke negeri-negeri sebelah timur dampai ke Hindia dan Tiongkok. Perjalanan dagang timur berlanjut sampai berabad-abad. Bahkan, sampai penyebaran Islam ke ndonesia  melalui pedagang dari Arab dan Mesir.

Ayat 2 menjelaskan perjalanan dagang yang dilakukan suku Quraisy. Pada musim dingin, suku Quraisy bisa melakukan perjalanan ke negeri Yaman. Pada musim panas, mereka pergi ke Syam (suriah). Jalur perdagangan musim dingin, yakni Mekah – Taif - ‘Asir - San ’a (Yaman). Jallur pada musim panas terdiri atas dua jalur, yakni Mekah – Madinah – Damaskus; Mekah – Hunain – Badar – Ma’an (Syirqil Urdun).
Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. Juga telah ikut dalam perdagangan ke Syam. Hal itu menunjukkan kuatnya jiwa perdagangan suku Quraisy. Hal itu juga disebabkan tanah Arab sebagian besar berupa pedagang pasir yang tandus sehingga tidak cocok untuk pertanian. Dengan berdagang, suku Quraisy memperoleh rezeki dari Allah swt. Guna mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Pada ayat 3, Allah swt. Mengingatkan suku Quraisy, khususnya dalam ummat Islam pada umumya selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan-Nya. Mereka diperintahkan untuk beribadah kepada Tuhan (pemilik) Ka’bah. Terhadap rezeki yang diterima, mereka harus mensyukurinya dengan cara memanfaatkannya sesuai perintah Allah swt.

Pada ayat 4, Allah swt. Menjelaskan wujud kasih sayangnya kepada para hamba-Nya. Manusia diperintah menyembah (taat) kepada-Nya dua alas an. Pertama, Allah swt. Telah memberi makan kepada orang-orang Quraisy khususnya dan semua manusia pada umunya, Allah swt. Juga telah menjadikan Ka’bah sebagai kiblat peribadatan umat Islam dan setiap tahun selalu dikunjungi orang ang beribadah haji. Hal itu akan membawa rezeki tersendiribagi mereka. Kedua, Allah swt. telah  memberikan rasa aman kepada suku Quraisy. Allah swt. berjanji bahwa kota Mekah akan dijaga keamanannya dari gangguan. Bahkan, dari gangguan dajal sekalipun. Mereka telah diberikan rasa aman dari kecemasan, baik kecemasan dari hidup melarat maupun dari gangguan sesama manusia. 
Penjelasan surah Quraisy tentang ketentuan rezeki Allah swt. Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment