Nama islam mempunyai perbedaan tersendiri dengan agama lainnya, kata islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia , atau dari suatu negeri tertentu. Hikmah tertinggi dalam hal ini justru karena agama islam adalah agama wahyu dari Allah swt, kata islam adalah nama yang diberikan oleh Allah sendiri. Dalam Al-qur’an pun banyak ayat yang menyebutkan antara lain dalam surah ali imran ayat 19 “Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah agama islam. Dilain ayat juga dikatakan “ Barang siapa yang mencari agama selain dari pada agama islam, maka dia tidak akan ketemu dengan-Nya dan diakhirat kelak dia termasuk orang yang merugi”.
Dibawah ini kami akan mengemukakan pengertian islam secara etimologi, yang didalamnya memuat pengertian secara khusus dan pengertian secara umum. Kemudian menjelaskan pengertian islam secara terminologi yakni pengertian yang termaktub dalam hadits nabi, pengertian dari kata aslama itu sendiri, pengertian islam dari segi system, pengertian islam dari substansi ajarannya, serta pengertian islam dari hakekat kebenaran.
1. Pengertian Islam menurut etimologi.
Kata islam berasal dari bahasa arab diangkat dari kata “salima” yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dubentuk kata aslama yang artinya memelihara diri, tunduk, patuh dan taat. Kata kerja aslama berasal dari kata benda “assalamu, assilmu, assalamatu, dan assalamu”, yang berarti :
a. Bersih dari cacat lahir dan batin yang dari padanya, diharapkan bahwa seorang muslim ialah seorang yang bersih jasmani dan rohaninya, perkataan, perbuatan dan segala tindakannya dari hal-hal yang tercela.
b. Keamanan dan perdamaianyang dari padanya diharapkanbahwa seorang muslim ialah seorang yang senantiasa berusaha menciptakan keamanan dan perdamaian, baik dengan sesame muslim maupun non muslim
c. Patuh dan taat yang dari padanya diharapkan bahwa seorang muslim itu ialah seorang yang senantiasa patuh dan taat akan segala ketentuan dan peraturan Allah.
Menurut pengertian khusus, islam ialah segala apa yang dibawah oleh nabi Muhammad saw.sebagaimana yang diturunkan Allah dalam Al-qur’an dan disampaikan oleh nabi Muhammad dalam sunnahnya yang shahih, berupa peintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan manusia didunia dan kesejahteraan diakhirat kelak.
Menurut pengertian umum, islam ialah segala apa yang disyariatkan oleh Allah dengan perantaraan para nabi dan rasul-Nya yang berupa perintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan manusia baik didunia maupun diakhirat.
Berdasarkan pengertian secara umum diatas, maka islam adalah agama para nabi dan rasul yakni :
a. Islam adalah agama nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub dan nabi yang lainnya sampai kepada Nabi Muhammad saw.
b. Jadi islam itu ialah yang umumnya boleh dipergunakan untuk segala agama yang telah diwahyukan oleh Allah, selama agama tersebut tetap berdasarkan penyerahan mutlat kepada Allah.
c. Islam adalah merupakan agama akhir zaman dan bersifat universal. Sebagaimana tercantum dalam QS.Al-maidah ayat 3, QS.Saba’ ayat 83
d. Islam adalah merupakan agama alam semesta sebagaimana tercantum dalam QS.Ali-Imram ayat 83
e. Islam merupakan agama fitrah yakni kepercayaan terhadap adanya Yang Maha Kuasa, dan keharusan untuk berhubungan dengan-Nya adalah merupakan pokok asli pandangan batin manusia yang semurni-murninya. Yang merupakan fitrah Allah yang difitrahkan kepada manusia sesuai dengan pengakuannya pada waktu masih berada dialam arwah.
f. Islam adalah agama hanief yakni agama yang penganutnya harus tinggi budi pekertinya, lurus hatinya, dan hidupnya senantiasa cenderung untuk berbuat kebaikan.
2. pengertian secara etimologi
Agama : ialah undang-undang, peraturan (syariat) yang ditetapkan oleh Allah untuk manusia, agar ia memperoleh kesejahteraan lahir batin dan kebahagiaan dunia akhirat.
Islam : ialah tunduk dan patuh lahir batin kepada apa yang telah oleh Nabi Muhammad saw, dari Allah.
Jadi agama islam ialah “ Agama Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw dan perintahkan untuk mengajarkannya kepada manusia serta mengajak mereka untuk memeluknya.
Adapun makna islam ditinjau dari berbagai sudut pandangan, dapat difahami dan dihayati dari pandangan-pandangan yang memberikan ta’rif atau defenisi mengenai Al-Islam sebagai berikut:
a. Pengertian islam yang diangkat dari hadits nabi,
sebagai jawaban terhadap pertenyaan seorang badwi kepada nabi Muhammad bahwa “ Islam adalah engkaunaik saksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, engkau menegakkan sholat, memberikan zakat, berpuasa pada bulan ramadhan, serta pergi haji kebaitullah jika engkau sanggup melaksanakannya”.
b. Pengertian yang diangkat dari pengertian aslama itu sendiri :
“ islam itu kepatuhan dan ketaatan serta mengikat diri dengan suka rela kepada Allah rabbul alamin.
Dalam pengertiian ini terdapat syarat suka rela atau ikatan, karena kepatuhan yang dipaksakan itu sepanjang mengenai eksistensinya adalah umum bagi semua makhluk hingga tidak ada pahala melainkan hanyalah hukuman.
c. Pengertian Islam yang dilihat dari segi system.
“Islam adalah suatu system peraturan umum dan undang-undang yang meliputi peratuuran-peraturan hidup manusia dan tata cara tingkah laku bagi manusia, yang dibawah oleh Rasulullah Muhamma s.a.w. dari Tuhannya, yang diperintahkan kepadanya untukmenyampaikannya ke[ada seluruh umat manusia dengan akibat pahala bagi mentaatinya dan hukuman bagi yang mengingkarinya”.
d. Pengertian Islam yang dirumuskan dengan melihat substansi ajarannya.
“Islam ialah keselamatan yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya Muhammad s.a.w. yang terdiri dari hukum-hukum aqidah, akhlak, peibadatan, mu’amalah dan berita kisah-kisah yang kesemuanya terdapat dalam kitab Suci Al-Qur’an kaum dan hikmah Rasulullah yang diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat mansia.
e. Penegrtian Islam yang diangkat dari sumber hakekat kebenaran.
“Islam adalah jawaban-jawaban yang sesungguhnya serta jawaban yang benar terhadap tiga pertanyaan yang telah menyibukkan akal manusia (sejak dahulu sampai sekarang) yaitu :
1. Darimana kita datang ?
2. Kenapa kita datang ?
3. Kemana kita datang ?
Ketiga pertanyaan itu dewasa ini muncul kembali dibalik kesibukan di negara-negara yang dikatakan sudah maju dan modern dalam ukuran kebendaan, tetapi pada hakekatnya telah kehilangan, tak tahu lagi arah mana yang harus dituruti.
0 comments:
Post a Comment