Kita sadari
bahwa setiap perubahan dalam lingkungan kehidupan orang dalam arti yang luas
itu, memerlukan ia menyusaikan dirinya dalam lingkungan tersebut, baik dalam
arti yang pasif, maupun dalam arti yang aktif. Dan pada dasarnya dari saat
sampai ke saat atau aspek dari padanya senantiasa berubah-ubah.. oleh karena
itu individu manusia senantiasa menjelaskan dirinya dengan lingkungan hidupnya
yang senantiasa berubah-ubah itu baik secara autopastis, maupun secara aloplastis.
Biasanya individu manusia itu menggunakan kedua cara penyesuaian dirinya. Sifat
autoplastis adalah sifat individu yang dapat dipengaruhi oleh individu yang
lain sedangkan sifat aloplastis dimana individu yang lain dipengaruhi oleh
dirinya.dan factor yang mendasari hal tersebut salah satunya adalah sifat
sugesti.
Sifat sugesti
Sugesti adalah
apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang lalu
diterima oleh orang lain diluarnya. Sugesti sangat berperan dalam pembentukan
norma-norma kelompok, prasangka-prasangka social, norma-norma susila, norma
politik dan lainnya.diantara tingkah laku itu banyak diambil dari adat
kebiasaan tanpa ada pertimbangan lebih lajut dari orang tua, pendidik, ataupun
teman dari lingkungannya. Hal ini disebabkan karena kehidupan zaman modern
demikian kompleks sehingga dengan mengambil pandangan dan tingkah laku orang
lain lebih mudah dapat mereka hadapi persoalan-persoalan kehidupan sehari-hari
yang semakin kompleks itu.
Sugesti dalam
ilmu jiwa social adalah proses dimana seseorang individu menerima suatu cara
penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik
terlebih dahulu. Pertanyaannya bilakah sugesti itu lebih muda terjadi pada
manusia dan apakah syarat-syaratnya terjadi sugesti ?. ada beberapa keadaan
tertentu serta syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi yaitu :
a.
Sugesti karena hambatan berfikir
Dalam proses sugesti terjadi gejala bahwa orang yang dikenainya
mengambil oper pandangan-pandangan dari orang lain tanpa memberinya
pertimbangan-pertimbangan kritik terlebih dahulu. Orang yang kena sugesti itu
menelan saja apa yang dianjurkan orang lain. Hal initentu lebih mudah terjadi
apabila pada waktu dikenai sugesti berada dalam keadaan cara berpikirnya kritis
atau terhambat. Hal ini terjadi apabila terjadi ransangan-ransangan emosional.
b.
Sugesti karena pikiran
terpecah-pecah
Yaitu apabila pemikiran orang mengalami keadaan terpecah belah,
disebabkan karena orang yang bersangkutan menjadi bingung karena dihadapkan
oleh kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapinya.
c.
Sugesti karena otoritas
Yaitu orang-orang yang cenderung menerima pandangan-pandangan atau
sikap-sikap tertentu yakni pandangan-pandangan tersebut dimiliki oleh orang
yang ahli dalam lapangannya. Atau menerima menerima suatu ucapan yang berasal
dari ahli di bidang tersebut.
d.
Sugesti karena mayoritas
Dalam hal ini orang banyak kerap kali cenderung akan menerima suatu
pandangan yang disokong oleh mayoritas baik golongan, kelompok atau pun
masyarakat. Mereka cenderung menerima pandangan itu tanpa melalui
pertimbangan mereka mengikut oleh
pendapat orang banyak
e.
Sugesti karena
Mengenai sugesti terdapat pyla suatu pendapat bahwa ssugesti justru
membuat sadar akan adanya sikap-sikap tertentu pada orang-orang. Sehingga yang
terjadi dalam sugesti itu ialah diterimanya suatu sikap pandangan tertentu karena
sikap pandangan itu sebenarnya sudah terdapat padanya, tetapi dalam keadaan
terpendam. Jenis sugesti semacam ini
disebut sugesti karena atau sugesti karena keinginan untuk meyakini dirinya
0 comments:
Post a Comment