BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Ikhlas Karena Allah



       

Bagaimanakah itu ikhlas ?
       Ketahuilah bahwa bentuk segala sesuatu dapat bercampur dengan yang lainnya, ketika sesuatu itu dapat bersih dan terbebas dari segala bentuk campuran yang ada, maka sesuatu itu dinamakan ikhlas. Oleh karenanya perbuatan yang bersih dan terbebas dari campuran itu di namakan perbuatan ikhlas. Tentang makna kata ikhlas juga tersirat dalam firman Allah :
“Berupa susu yang bersih (didalam perutnya) antara kotoran dan darah”. Disini, susu yan bersih adalah yang tidak bercampur dengan kotoran dan darah, sehinggs suatu perbuatan bisa dikategorikan ikhlas jika didalamnya tidak bercampur sesuatu apapun. Oleh karenanya jika sesuatu perbuatan bersih dari sifat riya’ dan hanya semata karena Allah, maka perbuatan itulah yang dikategorikan perbuatan ikhlas.
         Imam As-Susi berkata, “Ikhlas adalah perbuatan menghilangkan persepsi keikhlasan itu sendiri. Sebab orang yang dalam keikhlasannya ternyata dirinya melihat telah ikhlas, maka keikhlasannya itu membutuhkan keikhlasan yang lain”. Maksudnya agar kita dapat membersihkan perbuatan kita dari sifat ujub (kagum), sebab memperhatikan suatu perbuatan dan menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah masuk dalam kategori ikhlas adalah bersikap ujub dan inilah salah satu dari penyakit ikhlas. Padahal suatu perbuatan dapat dinamakan ikhlas jika perbuatan itu sendiri bersih dari segala macam penyakit dan noda.
       Sahl bin Abdullah bin Yunus pernah ditanya,” Hal apakah yang paling sulit dicapai oleh jiwa?”Ia menjawab,” Keikhlasan, karena keikhlasan tidak ada tempatnya dalam jiwa,” Ia juga berkata, “Hamba yang ikhlas ialah hamba yang menjadikan segala perbuatan dan gerakannya hanya karena Allah semata.
        Al-Junaid berkata.” Ikhlas adalah membersihkan segala perbuatan dari segala kotoran”
       Al-Fudhail berkata,” Meniggalkan perbuatan karena orang lain adalah riya’, sedangkan berbuat karena orang lain adalah syirik. Jadi keikhlasan adalah jika dirimubersih dari kedua hal tersebut itu.
       Berbicara masalah ikhlas dalam riwayat dijelaskan sebuah kisah israiliyah, disebutkan bahwa ada seseorang yang selalu beribadah kepada Allah sepanjang waktu. Suatu ketika sekelompok orang mendatanginya, mereka berkata” disini ada sekelompok orang yang menyembah pohon, bukan menyembah Allah. Mendengar hal itu ia marah dan lansung mengambil kapaknya dengan maksud menebang pohon tersebut. Ditengah perjalanan, dihadang oleh iblis yang menyerupai sosok orang tua. Sang iblis bertanya, “Mau kemana engkau, wahai orang yang dirahmati Allah?. Dijawab,” Aku ingin memotong pohon itu”. Iblis itu bertanya lagi’”.apa urusanmu dengan pohon itu sehingga engkau meninggalkan ibadahmu dan malah sibuk urusan yang lain?” ia menjawab, “ ini juga ibadah bagiku.” Iblis berkata “ saya tidak akan membiarkan memotong pohon itu”.
Maka terjadilah perkelahian diantaranya kedua, dan akhirnya sang ahli ibadah menghempaskan iblis ketanah lalu menduduki dadanya, iblis pun berkata,” maka ia pun melepaskannya lalu berkata kepadanya, “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh tidak memerintahkanmu untuk melakukan hal itu..kenapa engkau bersikeras untuk melakukan pekerjaan yang diwajibkan kepadamu. ?.bukankah Allah mempunyai para easul dimuka bumi ini yang jika Allah menghendaki, sudah pasti ia akan mengutus seorang rasul kepada kaumnya dan memerintahkan memotong pohon ini ?. sang ahli ibadah berkata,”Aku tetap akan memotongya ,” perkelahian pu kembali terjadi diatara mereka dan ia tetap dapat mengalahkan iblis da menduduki dadaya kembali hingga sag iblis tidak bisa berkutip lagi.
Iblis kembali merayu sang ahli ibadah tersebut, seraya berkata, “ Apaka engkau menginginkan sesuatu yang dapat mejadi pemisah dirimu denganku, dimana pemisah itu lebih baik dan bermamfaat bagimu?” Sag Ahli ibadah bertanya, “Apakah itu ? “lepaskan aku dulu baru aku mengatakan kepadamu” kata iblis. Ia pun membebaskannya, lalu iblis berkata kepadanya, “ Engkau adalah laki-laki miskin yang tidak mempunyai apa-apa. Engkau juga membutuhkan uluran tangan dari orang-orang yang mengenalmu. Dan barangkali engkau ingin menjadi lebih dimasyarakatmu, sehingga tidak lagi membutuhkan sesuatu dari mereka?. Lelaki itu menjawab,” ya”, Iblis berkata, “ Pulanglah, jangan lakukan keinginanmu untuk menebang pohon itu, dan aku akan meletakkan dua dinar semalam dibawah bantalmu yang dapat kamu ambil keesokan harinya, lalu engkau dapat membelajakanya untuk memenuhi kebutuhanmu, keluargamu dan juga saudara-saudaramu. Hal semacam ini lebih bermamfaat bagi dirimu dan kaum muslimin dari pada engkau menebang pohon itu, dimana perbuatanmu tidak akan memberikan mamfaat atau bahaya apapun kepada saudara-saudaramu”. Lelaki itu pu memikirkan perkataan iblis, lalu berkata,” Betul juga yang dikatakan si tua ini, aku bukalah seorag nabi yang diprintahkan menebang pohon itu dan Allah juga tidak memerintahkan aku menebang pohon itu, sehingga jika aku tidak melakukannya aku tidak masuk kategori orang yang bermaksiat kepadaNya, sedangkan yang dikatakan pak tua ini lebih bayak mamfaatnya dari pada meebag pohon itu”. Maka sang ahli ibadah megadakan kesepakatan dengan iblis. Dan iblis pun bersumpah akan memenuhi janjinya. Ia pun pulang ketempat peribadatannya. Lalu ketika bangun dari tidurnya ia mendapatkan uang dua dinar dibawah bantalnya da dia pun mengambilnya.
    Begitu pula dengan keesokan harinya. Namun pada hari ketiga, dan seterusnya ia tidak mendapatkan lagi uang itu dibawah bantalnya. Ia pun marah dan langsung meyambar kapaknya dan memanggulnya diatas pundaknya, lalu pergi kelokasi pohon yang akan ditebangnya, di tengah jalan ia dihampiri iblis yang menyerupai sosok pak tua tempo hari seraya bertanya” mau kemana kamu ?, Aku akan memotong pohon itu”, sang iblis berkata,” engkau bohong. Demi Allah engkau tidak akan mampu melakukannya dan tidak ada jalan bagimu untuk  melakukannya”. Sang ahli ibadah lansung menyerang iblis seperti yang dilakukan sebelumnya. Iblis berkata, “sekarang kamu tidak mungkin mengalahkan aku, sang iblis melawannya dan menjatuhkannya lalu menduduki dadanya. Iblis berkata,” berhentilah melakukan ini semua, jika tidak, aku akan sembeli kamu”. Lelaki itu memandang iblis, ia sudah tak mampu melawannya, lalu lelaki itu bertanya, bagaimana kamu bisa mengalahkan aku, bukankah sebelumya aku bisa mengalahkan kamu ? lepaskan aku dan beri tahu aku bagaimana engkau bisa mengalahkan aku sekarang ?”. Jika sebelumnya engkau marah karena Allah dan niatmu untuk menggapai akhirat sehingga Allah membuat aku kalah darimu. Namun sekarang tidak, karena engkau marah hanya karena uang yang aku hentikan pemberiannya untukmu.
Karena itu Ma’ruf bin Qaiwirawan al-kharki memukuli dirinya dan berkata” Wahai jiwa, ikhlaslah maka engkau akan terbebas dari belenggu syetan”.
Ikhlas Karena Allah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment