Bagaimanakah itu ikhlas ?
Ketahuilah bahwa
bentuk segala sesuatu dapat bercampur dengan yang lainnya, ketika sesuatu itu
dapat bersih dan terbebas dari segala bentuk campuran yang ada, maka sesuatu
itu dinamakan ikhlas. Oleh karenanya perbuatan yang bersih dan terbebas dari
campuran itu di namakan perbuatan ikhlas. Tentang makna kata ikhlas juga
tersirat dalam firman Allah :
“Berupa susu yang bersih (didalam perutnya) antara kotoran dan
darah”. Disini, susu yan bersih adalah yang tidak bercampur dengan kotoran dan
darah, sehinggs suatu perbuatan bisa dikategorikan ikhlas jika didalamnya tidak
bercampur sesuatu apapun. Oleh karenanya jika sesuatu perbuatan bersih dari
sifat riya’ dan hanya semata karena Allah, maka perbuatan itulah yang
dikategorikan perbuatan ikhlas.
Imam As-Susi
berkata, “Ikhlas adalah perbuatan menghilangkan persepsi keikhlasan itu
sendiri. Sebab orang yang dalam keikhlasannya ternyata dirinya melihat telah
ikhlas, maka keikhlasannya itu membutuhkan keikhlasan yang lain”. Maksudnya agar
kita dapat membersihkan perbuatan kita dari sifat ujub (kagum), sebab
memperhatikan suatu perbuatan dan menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah
masuk dalam kategori ikhlas adalah bersikap ujub dan inilah salah satu dari
penyakit ikhlas. Padahal suatu perbuatan dapat dinamakan ikhlas jika perbuatan
itu sendiri bersih dari segala macam penyakit dan noda.
Sahl bin Abdullah
bin Yunus pernah ditanya,” Hal apakah yang paling sulit dicapai oleh jiwa?”Ia
menjawab,” Keikhlasan, karena keikhlasan tidak ada tempatnya dalam jiwa,” Ia
juga berkata, “Hamba yang ikhlas ialah hamba yang menjadikan segala perbuatan
dan gerakannya hanya karena Allah semata.
Al-Junaid berkata.”
Ikhlas adalah membersihkan segala perbuatan dari segala kotoran”
Al-Fudhail berkata,”
Meniggalkan perbuatan karena orang lain adalah riya’, sedangkan berbuat karena
orang lain adalah syirik. Jadi keikhlasan adalah jika dirimubersih dari kedua
hal tersebut itu.
Berbicara masalah
ikhlas dalam riwayat dijelaskan sebuah kisah israiliyah, disebutkan bahwa ada
seseorang yang selalu beribadah kepada Allah sepanjang waktu. Suatu ketika
sekelompok orang mendatanginya, mereka berkata” disini ada sekelompok orang
yang menyembah pohon, bukan menyembah Allah. Mendengar hal itu ia marah dan
lansung mengambil kapaknya dengan maksud menebang pohon tersebut. Ditengah
perjalanan, dihadang oleh iblis yang menyerupai sosok orang tua. Sang iblis
bertanya, “Mau kemana engkau, wahai orang yang dirahmati Allah?. Dijawab,” Aku
ingin memotong pohon itu”. Iblis itu bertanya lagi’”.apa urusanmu dengan pohon
itu sehingga engkau meninggalkan ibadahmu dan malah sibuk urusan yang lain?” ia
menjawab, “ ini juga ibadah bagiku.” Iblis berkata “ saya tidak akan membiarkan
memotong pohon itu”.
Maka terjadilah
perkelahian diantaranya kedua, dan akhirnya sang ahli ibadah menghempaskan
iblis ketanah lalu menduduki dadanya, iblis pun berkata,” maka ia pun
melepaskannya lalu berkata kepadanya, “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh tidak
memerintahkanmu untuk melakukan hal itu..kenapa engkau bersikeras untuk
melakukan pekerjaan yang diwajibkan kepadamu. ?.bukankah Allah mempunyai para
easul dimuka bumi ini yang jika Allah menghendaki, sudah pasti ia akan mengutus
seorang rasul kepada kaumnya dan memerintahkan memotong pohon ini ?. sang ahli
ibadah berkata,”Aku tetap akan memotongya ,” perkelahian pu kembali terjadi
diatara mereka dan ia tetap dapat mengalahkan iblis da menduduki dadaya kembali
hingga sag iblis tidak bisa berkutip lagi.
Iblis kembali
merayu sang ahli ibadah tersebut, seraya berkata, “ Apaka engkau menginginkan
sesuatu yang dapat mejadi pemisah dirimu denganku, dimana pemisah itu lebih baik
dan bermamfaat bagimu?” Sag Ahli ibadah bertanya, “Apakah itu ? “lepaskan aku dulu
baru aku mengatakan kepadamu” kata iblis. Ia pun membebaskannya, lalu iblis
berkata kepadanya, “ Engkau adalah laki-laki miskin yang tidak mempunyai
apa-apa. Engkau juga membutuhkan uluran tangan dari orang-orang yang
mengenalmu. Dan barangkali engkau ingin menjadi lebih dimasyarakatmu, sehingga
tidak lagi membutuhkan sesuatu dari mereka?. Lelaki itu menjawab,” ya”, Iblis
berkata, “ Pulanglah, jangan lakukan keinginanmu untuk menebang pohon itu, dan
aku akan meletakkan dua dinar semalam dibawah bantalmu yang dapat kamu ambil
keesokan harinya, lalu engkau dapat membelajakanya untuk memenuhi kebutuhanmu,
keluargamu dan juga saudara-saudaramu. Hal semacam ini lebih bermamfaat bagi
dirimu dan kaum muslimin dari pada engkau menebang pohon itu, dimana
perbuatanmu tidak akan memberikan mamfaat atau bahaya apapun kepada
saudara-saudaramu”. Lelaki itu pu memikirkan perkataan iblis, lalu berkata,”
Betul juga yang dikatakan si tua ini, aku bukalah seorag nabi yang diprintahkan
menebang pohon itu dan Allah juga tidak memerintahkan aku menebang pohon itu,
sehingga jika aku tidak melakukannya aku tidak masuk kategori orang yang
bermaksiat kepadaNya, sedangkan yang dikatakan pak tua ini lebih bayak
mamfaatnya dari pada meebag pohon itu”. Maka sang ahli ibadah megadakan
kesepakatan dengan iblis. Dan iblis pun bersumpah akan memenuhi janjinya. Ia pun
pulang ketempat peribadatannya. Lalu ketika bangun dari tidurnya ia mendapatkan
uang dua dinar dibawah bantalnya da dia pun mengambilnya.
Begitu pula
dengan keesokan harinya. Namun pada hari ketiga, dan seterusnya ia tidak
mendapatkan lagi uang itu dibawah bantalnya. Ia pun marah dan langsung meyambar
kapaknya dan memanggulnya diatas pundaknya, lalu pergi kelokasi pohon yang akan
ditebangnya, di tengah jalan ia dihampiri iblis yang menyerupai sosok pak tua
tempo hari seraya bertanya” mau kemana kamu ?, Aku akan memotong pohon itu”,
sang iblis berkata,” engkau bohong. Demi Allah engkau tidak akan mampu
melakukannya dan tidak ada jalan bagimu untuk
melakukannya”. Sang ahli ibadah lansung menyerang iblis seperti yang
dilakukan sebelumnya. Iblis berkata, “sekarang kamu tidak mungkin mengalahkan
aku, sang iblis melawannya dan menjatuhkannya lalu menduduki dadanya. Iblis berkata,”
berhentilah melakukan ini semua, jika tidak, aku akan sembeli kamu”. Lelaki itu
memandang iblis, ia sudah tak mampu melawannya, lalu lelaki itu bertanya,
bagaimana kamu bisa mengalahkan aku, bukankah sebelumya aku bisa mengalahkan
kamu ? lepaskan aku dan beri tahu aku bagaimana engkau bisa mengalahkan aku
sekarang ?”. Jika sebelumnya engkau marah karena Allah dan niatmu untuk
menggapai akhirat sehingga Allah membuat aku kalah darimu. Namun sekarang
tidak, karena engkau marah hanya karena uang yang aku hentikan pemberiannya
untukmu.
Karena itu Ma’ruf
bin Qaiwirawan al-kharki memukuli dirinya dan berkata” Wahai jiwa, ikhlaslah
maka engkau akan terbebas dari belenggu syetan”.
0 comments:
Post a Comment