BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Surat-Surat Nabi s.a.w Kepada Para Pembesar Dunia Serta Balasan dan Tanggapannya

Surat-Surat Nabi s.a.w Kepada Para Pembesar Dunia Serta Balasan dan Tanggapannya
Islam bukanlah agama lokal bagi banggsa arab, melainkan agama dunia. Sebab itu, setiap muslim bertanggung jawab memperkenalkan niali-nilai Islam kepada semua umat manusia sedunia. Dan mengajak umat manusia sedunia kepada nilai-nilai Islam. Islam tidak mengajak masyarakat dunia tunduk kepada kekuasaan Islam melainkan mengajak umat manusia untuk tunduk dan berserah  diri kepada Allah. Sungguhpun demikian ajaran islam mengakui hak orang untuk menolak ajakan ini. Kepada mereka yang tidak bersedia mengikuti ajakan ini, Islam hanya meminta kejujuran mereka untuk bersama-sama menciptakan perdamaian dengan membayar "Jizyah" atau pajak. Dengan membayar jizyah ini, mereka mendapat jaminan keamanan dari pemerintahan Islam. Mereka pun mendapat kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan ilmu dan kebudayaan juga pada sektor ekonomi dan perdagangan. Inilah makna surat-surat yang dilayangkan Nabi kepada pembesar dunia pada saat itu.
Nama-Nama Sahabat Yang Ditugaskan Mengantar Surat Kepada Para Pembesar Dunia
  1. Dihyah Al-Kalbi untuk membawa surat kepada Kaisar Byzantium yang berkedudukan di Konstatinopel. Kepada Dihyah Nabi berpesan agar surat itu disampaikan melalui Gubernur Jendral Byzantium yang berkedudukan di mesir
  2. Al-Harits ibn 'Umar al-Azdi dan (3) Habib ibn Abi Balta'ah tokoh ini mendapat tugas untuk menyampaikan surat Nabi kepada Gubernur Jenderal Byzantium di Mesir
  3. Syuja' ibn Wahab. Tokoh ini mendapat tugas untuk menyampaikan surrat Nabi kepada Gubernur Jenderal Byzantium di Damaskus Syiria
  4. Amr ibn Umayyah al-Dhamiri, ditunjuk untuk menyampaikan surat Nabi kepada Raja Najasyi pemimpin tertinggi Ethiopia
  5. Abdullah ibn Hudzaifah al-Sahmi, mendapat kepercayaan untuk menyampaikan surat Nabi untuk Kisra Persia
  6. Al-'Ala ibn Handhrami, mendapat kepercayaan Nabi untuk menyampaikan surat kepada Raja Bahrain
  7. Amir ibn Ash mendapat kepercayaan Nabi untuk menyampaikan surat kepada Raja Amman
  8. Salbuth ibn "Amr al-Amiri mendapat kehormatan untuk menyampaikan surat kepada Raja Yamamah
Surat-Surat Nabi Muhammad SAW Kepada Para Pembesar Dunia
1. Surat Kepada Kaisar Bysantium

Bismillahirrahmanirrahim
Dari Muhammad Hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Heraclius Rumawi.
Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk yang benar
Amma ba'du, Dengan ini saya mengajak anda untuk memeluk agama Islam. Terimalah agama Islam, anda tentu selamat dan Allah akan melipatgandakan pahala dua kali lipat kepada anda (pahala memeluk agama dan pahala menerima agama Islam. Bila anda menolak, maka anda akan memikul dosa orang Aristy.

    Adapun mengenai arti kata Aristy pada surat tersebut, maka para ahli riwayat berbeda pendapat. Ada yang mengartikannya "Dayang-dayang", dan adapula yang mengartikan "kaum tani". Akan tetapi yang paling mendekati kebenarannya adalah "Orang-orang Nasrani pengikut mashab Arius" yaitu mazhab didikan oleh arius (280-336 M). Ajaran arius pada pokoknya adalah Tuhan yang Maha Esa tidak menampakkan zat-Nya di muka bumi. Oleh sebab itu Tuhan melimpahkan kekuatan dan firman-Nya kepada Al-Masih. Keesaan dan kelanggenan adalah sifat-sifat tuhan yang terpokok. Tuhan tidak menciptakan siapapun dari Dzat-Nya. "Anak Allah" bukan Tuhan, melainkan penampilan hikmat urusan Tuhan, dan ketuhanan Al-Masih adalah tidak mutlak. Nabi saw mengutip surah Ali-Imran ayat 64:
     Hai para ahlul kitab, marilah kita sama-sama berpegang pada kalimat yang satu dan sama antara kamu dan kalian, bahwasanya kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak menyekutukannya apapun juga. Dan janganlah sebagian diantara kita menjadikan yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Namun jika merasa menolak maka katakanlah "Saksikanlah bahwa kami ini adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah

Balasan / Tanggapan Surat Rasulullah dari Kaisar Romawi
    Kaisar Romawi Heraclius (610-641) termasuk salah seorang pemimpin dunia yang memberikan tanggapan positip terhadap seruan Rasulullah. Ia sebenarnya sudah hampir menyatakan masuk islam. Penguasa Byzantiun itu segera mengadakan rapat terbatas dengan para menterinya disebuah ruang tertutup. Acara rapat itu tunggal, membahas surat Nabi. Dalam pengantar, kaisar Heraclius memuji Nadi Muhammad s.a.w dan membenarkan ajarannya. Ia memandang ajaran Nabi Muhammad itu sebagai kesinambungan dari ajaran Nabi Isa. Pada akhir pengantarnya, kaisar mengajar para menterinya untuk mempertimbangkan ajakan itu dengan hati yang lapang dan pemikiran yang jernih. Sebab, hanya dengan mengikuti agama Muhammad itu, kesinambungan kekuasaannya akan terjamin. Dan dengan memeluk agama Islam keselamatan dunia akhirat akan tercapai
Pengantar kaisar ini ditanggapi ditanggapi para menterinya dengan sikap yang dingin. Mugkin otaknya bisa menerima tapi hatinya sungguh berat untuk menukar agama yang sudah lama dianutnya. Menukar agama tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan. Mereka satu persatu meninggalkan rapat, tetapi mereka tidak bisa keluar karena pintu terkunci rapat. Melihat situasi kurang baik ini, Kaisar tidak ingin kehilangan simpati para menterinya. Ia segera berkata :"Saya tahu kesetiaan saudara terhadap agama dan negara tidak perlu diragukan lagi. Hari ini saudara-saudara membuktikan kesetiaan itu di hadapan saya; ketika saya menguji saudara-saudara dengan ajakan menukar agama. " Mendengar pernyataan Kaisar itu, satu persatu para menterinya menyalami kaisar dengan hangat. 
Mungkin karena sikap kaisar Byzantium yang simpati itu kepada Nabi Muhammad saw; kekaisarannya tidak mudah dihancurkan. sungguh pun kekuasaan para pemimpin yang disurati Nabi itu dapat dikuasai oleh kaum muslimin , tetapi untuk menjatuhkan kekaisarannya Byzantium; orang -orang Islam membutuhkan waktu tidak kurang dari 800 tahun. Ketegangan hubungan antara islam dengan Byzantium sudah dimulai sejak masa Nabi Muhammad saw pada abad 7 masehi; tetapi baru pada abad 15 masehi konstantinopel, ibukota Byzantium dapat dikuasai oleh kaum Muslimin. 
Perluasan wilayah kekuasaan Islam di Byzantium dimulai oleh Muhammad al-Rasul saw dan ditutup oleh Muhammad al-Fatih dari dinasti Turki-Usmani. Kota Konstatinopel kemudian diganti menjadi Istambul, yang kira-kira berarti "Jayakarta", kota kejayaan atau kemenangan. Istambul, sejak direbut oleh al-Fatih pada tahun 1492, menjadi ibukota pemerintahan Turki-Usmani hingga tahun 1924. Sejak itu kekhalifahan Turki-Usmani diubah menjadi Republik Turki Oleh Mustafa kemal dengan ibukota Ankara hingga sekarang

2. Surat Nabi Kepada Muqauqis (Gubernur Byzantium di Mesir)


Bismillahirrahmanirrahim
Dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Muqauqis, Pembesar Qibti di Mesir.
Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk yang benar, amma ba'du, anda saya ajak memeluk agama Islam, peluklah agama Islam, anda tentu selamat. Bila anda memeluk Islam Allah akan melimpahkan pahala kepada anda dua kali lipat. Bila anda menolak maka andalah yang menanggung dosa semua orang Qibti. Hai para ahlul kitab, marilah kita sama-sama berpegang pada kalimat yang satu dan sama antara kamu dan kalian, bahwasanya kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak menyekutukannya apapun juga. Dan janganlah sebagian diantara kita menjadikan yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Namun jika merasa menolak maka katakanlah "Saksikanlah bahwa kami ini adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah
Balasan / Tanggapan Surat dari Muqauuqis,Gubernur Jenderal Byzantium
    Muqauuqis,gubernur Jenderal Byzantium di Mesir, memberikan tanggapan yang positif terhadap seruan Nabi. Ia membalas surat Nabi dengan sikap yang simpati, namun ia tetap tidak mengatakan beriman kepada Nabi Muhammad saw. Inilah surat Muqauqis selengkapnya: 

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 
Teruntuk Muhammad bin Abdullah, dari Muqauqis, pembesar bangsa Qibtbi, Mesir. 
Semoga salam tetap atas anda!
Amma ba'du, bahwa surat Anda tela saya baca, dan aku telah mengerti apa yang Anda terangkan didalamnya serta atau yang anda serukan. Telah kuketahui pula bahwa sebenarnya masih ada Nabi yang datang; tadinya kusangka, bahwa nabi itu akan timbul di negeri Syam (Syuriah); utusan telah kami muliakan, dan kini kamikirimkan kepada Anda dua orang jariyah yang mempunyai kehidupan tinggi di kalangan bangsa Qibthi dan beberapa belai pakaian serta kami badiahkan kepada anda seekor bigbol untuk Anda kendarai.

     Akhirnya Jariyah uyang seorang yaitu Mariyah Al Qibhtiyah r.a. dijadikan isteri Nabi saw.,dan dialah yangmelahirkan putra Nabi yang diberi nama Ibrahim r.a. Sedang Jariyah yang lain namanya Sirin r.a. menjadi isteri Hasan bin Tsabit r.a. penyair Rasulullah saw, adapun bighal itu diberi nama Duldul yang mati pada masa pemerintahan Mu'awaiyah. 
     Diriwayatkan bahwa Muqauqis sesudah itu mengirimkan serombongan penyelidik guna menyelidiki suasana keagamaan kaum muslimin; dan setelah serombongan itu kembali maka terjadilah soal jawab sebagai berikut: 
Muqauqis: "Bagaimanakah pada hematmu keadaan kaum Muslimin?"
Penyelidik : "Pada hemat kami bahwa mereka adalah kaum yang lebih suka mati daripada mati hidup, lebih suka merendah diri daripada sombong, tidak terpesona oleh dunia dan keindahannya, penguasa mereka, seperti salah seorang di antara mereka (sama saja) sehingga tidak dibedakan antara yang berpangkat tinggi dengan yang berperangkat rendah, antara kepala dengan bawahannya;bila tiba waktunya shalat, tiada seorangpun yang absen, mereka basuh ujung-ujung tubuh mereka (berwudlu') dan mereka khusyu' dalam shalatnya." 
Muqauqis : "Demi Tuhan tempat bersumpah, kalau umpamanya mereka itu menghadap gunung niscaya mereka dapat melenyapkan gunung itu; tak ada seorangpunyang sanggup memerangi mereka,"

3. Surat Nabi Kepada Raja Najasyi (Raja Ethiopia / Abensinia)

Bismillahirrahmanirrahim
Dari Muhammad Rasulullah kepada Najasyi Mubaraja Abesinia.
Salam Sejahtera bagi orang-orang yang mengikuti petunjuk yang benar. Amma ba'du
Saya panjatkan puji syukur kehadirhat Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Yang maha Kuasa, Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Pengaman, Maha Pemelihara. 
Saya bersaksi bahwasanya Isa Putra maryam adalah dari Rah (ciptaan) Allah yang "ditiupkan" kepadanya, sebagaimana Allah menciptakan Adam dengan Kekuasaan-Nya.
Anda saya ajak bersembah sujud hanya kepada Allah yang tiada sekutu apa pun bagi-Nya. Anda Saya ajak mengikuti saya dan beriman kepada yang mengutus saya. Saya adalah utusan Allah dan saya mengajak anda beserta balatentara anda kembali kepada kebenaran Allah Yang Maha Besar lagi Maha Luhur. 
Kepada anda saya sampaikan nasihat ini, hendaklah anda bersedia menerima nasihat saya, salam sejahtera bagi orang-orang yang mengikuti petunjuk yang benar.

Balasan / Tanggapan Surat Nabi dari Raja Najasyi Ethiopia
    Raja Najasyi dari Ethiopia, sebuah negeri tua di Afrika Timur, termasuk salah seorang penganut agama Nasrani yang konsisten dengan ajaran Nabi Isa a.s. Sikap simpati dan pemebelaannya terhadap kaum Muslimin sudah terlihat sejak periode Mekah, ketika para pengikut Nabi Muhammmad saw dirindak oleh penguasa Mekah. Pada saat itu kaum Muslimin hijrah ke Ethiopia yang juga bernama Abesinia. Raja ini menyatakan masuk Islam. Ia meninggal dunia tidak lama setelah menyatakan keislamannya. Nabi pun tidak menyembunyikan kesedihannya atas wafatnya Raja Najasyi. Beliau melaksanakan shalat ghaib untuk raja yang berhati mulia ini. Ia segera masuk Islam, tanpa takut kehilangan kekuasaannya, karena menyakini bahwa Islam datang untuk menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Inilah surat balasan Raja Najasyi kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Bismillahi Ar-Rahman Ar-Rahim
Kepada Muhammad Rasulullah dari-Najasyi al-Asbbam bin Abjar, semogalah tetap atasmu ya Nabi Allah, keselamatan, rahmat dan barakat Allah. ((Kebenaran itu) dari Allah, yang tiada sesembahan melainkan Dia, yang telah memimpin aku kepada Islam. 
"Amma Ba'du telah sampai kepadaku ya Rasulullah, suratmu yang menerangkan sifat-sifat Nabi Isa a.s. Maka demi Tuhan yang menguasai langit dan bumi, bahwa sifat Nabi Isa itu tidak lebih sekelumit dari apa yang telah Anda sebutkan itu, dan sesungguhnya keadaannya pun memang persis sebagaimana yang anda terangkan itu. Benar-benar kami telah mengetahui ajaran yang Anda kirimkan kepada kami, dan kami pun telah kenal dengan putra paman Anda (Ja'far bin Abi Thalib) dan sahabat-sahabatnya. Karena itu aku bersaksi bahwa Anda adalah utusan Allah yang benar lagi membenarkan. Bahwa aku berbai'at kepada Anda, dan telah mengadakan bai'at (pula) kepada  putra paman Anda serta sahabat-sahabatnya, di tangannyalah aku masuk Islam, berserah diri kepada Allah Tuhan Semesta Alam. Bahwa aku telah kirimkan kepada Anda  putraku Arbabin al-asbbam bin Abjar, karena sesungguhnya aku (dalam persoalan ini) tiidak kuasa melainkan hanya terhadap diriku (sendiri); dan apabila Anda menghendaki kedatanganku kepada Anda, niscaya kulakukan, ya Rasulullah sesungguhnya aku beraksi bahwa apa yang anda terangkan itu benar. 
Muda-mudahan keselamatan tetap atas Anda, ya Rasulullah.

4. Surat Rasulullah s.a.w. Kepada Kisra Persia

Bismillahirrahmanirrahim
Dari Muhammad Rasulullah kepada Kisra maharaja Persia
Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk yang benar serta beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lagi bersaksi tiada tuhan selalin Allah dan Saya adalah utusan Allah kepada segenap umat manusia untuk mengingatkan sertiap orang yang hidup. Hendaklah anda bersedia memeluk agama islam. Anda tentu akan selamat, bila anda menolak maka andalah yang memikul dosa semua orang Majusi

Balasan / Tanggapan Surat Nabi Dari Kisra Persia
     Tanggapan Kisra Persia di luar dugaaan. . Ketika Duta besar Abdullah ibn Hudzaifah sampai di istana Kemarajaan Persia di Madain, penguasa itu naik pitam. Ia marah-marah, segala macam etika diplomasi yang berlaku pada saat itu diinjak-injaknya. Ia dengan congkak menyobek surat Nabi di hadapan Duta besar Abdullah ibn Hudzaifah utusan nabi pun segera pulang ke Madinah. ia melaporkan kejadan itu kepada Nabi, maka Rasulullah bersabda : "Mudah-mudahan Allah merobek-robek kerajaannya dengan serobek-robeknya."
Penguasa  Persia yang congkak itu tidak merasa puas dengan merobek surat Nabi. Ia memerintahkan Gubernur Yaman agar menugaskan orang untuk menangkap Nabi, kemudian membawahnya ke ibukota Pemerintahan Kekaisaran Persia, di Madin. Rencana jahat ini akhirnya dapat di gagalkan, kerena pada peristiwa berdarah istana raja yang congkak itu. Raja itumati dibunuh oleh anaknya sendiri dalam perebutan kekuasaan. Syairawaih, raja mudahitu, segera memerintahkan Gubernur Yaman untuk membatalkan rencana jahat tersebut. sungguhpun demikian, Kemaharajaan Persia tercatat di dalam sejarah Islam sebagai negara yang paling cepat ditaklukan oelh kaum Muslimin. Dua belas tahun setelah surat Nabi itu dirobek, sseluruh wilayah kekuasaan Persia dapat ditaklukkan. 
Perang menentukan itu terjadi di Qadisiyah  pada tahun 21 Hijriyah atas perintah Khalifah Umar ibn Khattab, pasukan kaum muslimin dengan mudah menduduki Qadisiyah, kota kedua terbesar di
Persia. Dengan menduduki Qadisiyah, tanpa istana di Madain. Sejak itu, bendera Islam bekibar di Persia, kini bernama Iran. Putra-putra terbaim negeri ini bukan saja penganut Islam yang baik, tetapi juga menjdi ulama-ulama  tekemuka di dalam berabagai disiplin ilmu. 


Surat Nabi s.a.w Kepada Penguasa Lokal
    Selain mengirim surat kepada paera pembesar Romawi (Byzantium) dan Maharaja Persia, Nabi pun mengirim surat kepada penguasa-penguasa lokaldi sekitar Teluk Parsi, seperti Raja Bahrain dan Omman. Berikut ini surat Nabi kepada Mundzir ibn Sawa, Raja Bahrain: 


Bissmillah Ar-Rahman Ar-Rahim
Hendaknya anda masuk Islam, sesungguhnya aku memuji kepada Allah yang tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Dia (Allah), Amma Ba'du, sesungguhnya barangsiapa mengerjakan shalat sebagaimana shalat kami dengan menghadap kiblat kami dan memakan sembelihan kami itulah seorang Muslim, yang mempunyai ikatan perjanjian dengan Rasul-Nya. Barang siapa diantara mereka ( kaum Majusi) yang mau menerima ini, maka ia diamankan dan barang siapa tidak mau menerimanya maka ia wajib membayar jizyab. 
Kemudian raja itu masuk Islam, dan mengirimkan jawaban kepada Rasululllah saw, sbb:

Amma Ba'du, ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah membaca surat yang  anda tujukan kepada penduduk Bahrain. Di antara mereka ada yang tidak mau masuk Islam. Di tanah kami ada penduduk Majusi dan ada penduduk Yahudi (karena itu) keluarkanlag perintah kepadaku mengenai golongan-golongan tersebut."
Kemudian Nabi saw menjawab surat Raja Bahrain itu sebagai berikut: 
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang 
Dari Muhammad Rasulullah kepada Mundzir ibn Sawa.  Mudah-mudahan keselamatan tetap atas Anda. 
Bahwasanya aku memanjatkan puji-ujian bersama anda kepada Allah yang tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Dia, dan aku beraksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu hamba-Nys dan pesuruh-Nya amma Ba'du, sesungguhnya aku menginginkan anada kepada Allah 'Azza wa Jalla, karena sesungguhnya barang siapa yang setia, maka kesetiannya itu berguna bagi dirinya, dan barang siapa yang patuh kepada utusan-utusanku dan mengikuti  perintahnya, maka berarti dia taat kepadaku dan barangsiapa yang setia kepada mereka berarti ia setia kepadaku. sesungguhnya utusan-utusan telah memuji anda dengan pujaan yang baik, dan sesungguhnya utusan-utusanku telah memuji anda dengan pujaan yang baik, dan sesungguhnya aku telah memberi wewenang kepada anda untuk membela kaum anda, dan biarkanlah mereka bekerja sesuai dengan pekerjaan mereka sewaktu mereka masuk Islam, dan aku telah memaafkan dosa-dosa mereka yang dilakukannnya sebelum mereka masuk Islam, oleh karena itu terimalah mereka dan sesungguhnya selama anda berbuat baik, maka anda tidak akan kami berhentikan dari jabatan anda, dan barangsiapa yang mau tetap pada agamanya semula (baik) Yahudi atau Majusi, maka ia diharuskan membayar jizyah."
Surat-Surat Nabi s.a.w Kepada Para Pembesar Dunia Serta Balasan dan Tanggapannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment