BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Pengertian Kerukunan, Dalil Qur'an dan Hadits Tentang Kerukunan, Contoh Perilaku dan Hikmah Kerukunan

 Pengertian Kerukunan, Dalil Qur'an dan Hadits Tentang Kerukunan, Contoh Perilaku dan Hikmah Kerukunan
Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, oleh karena itu hubungan kepada sesama manusia harus selalu dijaga dan dipelihara. Untuk menikmati hidup yang tentran dan damai maka salah satu kuncinya adalah dijaga kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Adapun makna kerukunan berasal dari kata rukun, artinya kondisi dimana masing-masing individu dalam satu komunitas saling memberikan rasa percaya, rasa aman, dan rasa nyaman dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari.

Masyarakat yang rukun adalah masyarakat yang senantiasa menjaga kebersamaan dengan saling memberikan rasa aman tanpa ada huru hara, saling memberikan rasa nyaman tanpa ada yang mengganggu satu dengan yang lainnya. Dalam bahasa agama kerukunan sering di istilahkan dengan sakinah yang artinya tenang dan tentram.
Hidup rukun adalah dambaan setiap insan yang terlahir ke dunia. Orang yang tidak bisa merasakan hidup rukun, maka dirinya tidak akan pernah merasakan nikmat dan bahagianya hidup di dunia. Oleh karena itu sudah menjadi fitrah bagi manusia untuk hidup dengan penuh kerukunan.
    Islam adalah agama damai dan mencintai kedamaian, Islam senantiasa membimbing ummatnya untuk selalu mampu menjaga kerukunan antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam ajaran agama islam bahwa semua manusia itu bersaudara tanpa memandang perbedaan. Hal ini dikemukakan dalam Al-Qur'an pada surah Al-Hujuraat ayat 10:

 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat" (Q.S.Al-Hujurat ayat 10)
    Dalam keterangan yang lain tentang kerukunan, Rasulullah saw., menggambarkan dalam sabdanya bagaimana seorang muslim yang bersaudara dan menjunjung tinggi kerukunan dalam bermasyarakat sebagaimana Rasulullah saw bersabda :

عَنْ أَبِي مُسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ. (أخرجه البخاري)

Artinya: "abu musa meriwayatkan, nabi saw bersabda: “kaum mukmin adalah bersaudara satu sama lain ibarat (bagian-bagian dari) suatu bangunan satu bagian memperkuat bagian lainnya.” dan beliau menyelibkan jari-jari disatu tangan dengan tangan yang lainnya agar kedua tangannya tergabung." (HR. Bukhori)


. حدثنا هناد حدثنا أبو معاوية عن ابن أبي ليلى وحدثنا سفيان بن وكيع حدثنا حميد بن عبد الرحمن الرواسي عن ابن أبي ليلى عن عطية عن أبي سعيد قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من لم يشكر الناس لم يشكر الله. وفي الباب عن ابي هريرة بن قيس و النعمان بن بشير. قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح - الترمذي


Artinya:Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ibnu Abu Laila (dalam riwayat lain). Dan telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Waki', telah menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman Ar Ruwasi dari Ibnu Abu Laila dari 'Athiyyah dari Abu Sa'id ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah." Hadits semakna juga diriwyakan dari Abu Hurairah, Al Asy'ats bin Qais dan An Nu'man bin Basyir. Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih”. (Turmudzi)

حدثنا محمد بن أبي يعقوب الكرماني حدثنا حسان حدثنا يونس حدثنا محمد عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ - بخاري


Artinya:“Telah menceritakan kepada kami dari Muhammad Bin Abi Ya’kub Al-Kurmani Dari Hasan Dari Yusuf , Muhammad bin Zuhri Anas bin Malik berkata” Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Bukhari)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا -وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ - بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ [رواه مسلم]


Artinya: Dari Abu Hurairah "Kamu sekalian, satu sama lain Janganlah saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya". HR. Muslim

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ أِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَأِذَا دَعَاكَ فَأَ جِبْهُ وَأِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَأِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ وَأِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَأِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ ( أخرجه مسلم)


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata bahwa Rasul saw bersabda : ”Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: (1) jika Anda bertemu dengannya maka ucapkanlah salam atasnya, (2) jika dia mengundang Anda maka penuhilah undangnnya, (3) jika dia meminta nasihat kepada Anda maka berilah nasihat padanya, (4) jika dia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah dengan yarhamukallah, (5) jika dia sakit maka jenguk (besuk) lah, dan (6) jika dia meninggal dunia maka antarkanlah jenazahnya.” ( H.R. Muslim) 

. قَالَ عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنَا سَيَّارٌ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْقَسْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِجَدِّهِ يَزِيدَ بْنِ أَسَدٍ أَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ - أحمد

Artinya: Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Hutsaim berkata; telah mengabarkan kepada kami Sayyar dari Khalid bin Abdullah Al Qasri dari Bapaknya sesungguhnya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepada kakeknya, Yazid bin Asad, "Cintailah kepada manusia sebagaimana kamu mencintai dirimu." (Ahmad)

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
Artinya:"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, bagaikan satu badah / ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam"

عَنْ عَبْدِاللهِ مَسْعُوْدٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَقِتَا لُهُ كُفْرٌ البخاري) أخرجه

Artinya: Dari Abdullah ibn Mas’ud, dia berkata, Rasul saw bersabda : “Memaki seorang muslim adalah fasik dan membunuhnya adalah kafir”(HR al-Bukhari)

Perilaku Yang Mencerminkan Kerukunan

    Ada beberapa perilaku seseorang yang bisa mencerminkan kerukunan kepada sesama yang bisa dijadikan panutan dalam masyarakat di antaranya :

1. Menjaga Kebersamaan dan  Tali Silaturrahmi dengan Berbagai Aktifitas

    Dalam menjalankan aktifitas keseharian, menjaga tali silaturrahmi sangatlah penting, baik dalam lingkungan sekolah, kantor, maupun didalam masyarakat. Dengan menjaga tali silaturrahmi akan mencerminkan persaudaraan yang kokoh tanpa ada saling bercerai, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-qur'an :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

 "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
     Selain dari ayat tersebut diatas Rasulullah saw juga mengatakan dalam sabdanya :

وَعَنْ أنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسلم : لاَتَقَا طَعُوا وَلاَتَدَا بَرُوا وَلَاتَبَا غَضُوا وَلاَتَحَا سَدُوا ، وَكُونُواعِبَادَ اللهِ إخْوَانًا ، وَلاَيَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Artinya :Anas r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: jangan putus-memutus hubungan dan jangan belakang-membelakangi dan jangan benci-membenci, dan jangan hasud-menghasud dan jadilah kamu hamba Allah sebagai saudara, dan tidak dihalalkan bagi seorang muslim memboikot saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari. (Muttafaq Alaih) (Buchary, Muslim)

2. Bersikap Rendah Hati Terhadap Sesama

    Sikap rendah hati merupakan akhlak yang mulia yang dimiliki oleh Rasulullah saw. Dengan sikap rendah hati ini manusia bisa dapat menjadi lebih tiinggi derajatnya disisi Allah. Seseorang yang mampu bersikat rendah hati maka dengan sendirinya tidak akan pernah atau jauh dari sifat arogan, tidak pernah merasa pintar, dan merasa paling segalanya. oleh karena itu dengan sikap rendah hati akan melahirkan hubungan persaydaraan yang kokoh dan kuat sehingga kerukunan pun akan semakin terpelihara
wasallam bersabda:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zhalim pada yang lain.” (HR. Muslim 2865)

3. Mengakui dan Menghormati Setiap perbedaan Yang Ada Disekitar Kita

    Orang yang bersikap toleran, maka akan senantiasa menghormati segala bentuk perbedaan yang ada disekitarnya, baik yang berhubungan dengan krakter saudaranya yang beraneka ragam, perbedaan pendapat, dan yang lainnya. Karena semua perbedaan yang ada pada hakikatnya adalah merupakan bentuk motivasi untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 48 :

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ". (Q.S.Al-Maidah ayat 48)

4. Menjaga Perasaan Orang Lain Agar Tidak Tersakiti Dengan Apa Yang Kita Ucapkan dan Lakukan

    Salah satu kunci kerukunan dalam hidup bermasyarakat adalah senantiasa menjaga perasaan setiap orang yang bertemu dengan kita. Seorang muslim yang baik adalah yang mampu menjaga lisan dan perbuatannya untuk tidak menyakiti perasaan orang-orang yang ada disekelilingnya atau disekitarnya.
Sebagai Rasulullah saw bersabda :

عَنْ أبْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْه قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ لا يَضْلِمُهُ ولايخذله وَلا يُسْلِمُهُ

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan meremehkannya dan jangan pula menykitinya." (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim).

5. Memaafkan OrangYang Melakukan Kesalahan Kepada Kita 

    Memberi maaf adalah perbuatan yang jauh lebih sulit untuk dilakukan dibandingkan dengan sekedar minta maaf. Oleh karena itu  alangkah mulianya orang yang senantiasa mau memberi maaf kepada orang yang berbuat salah yang memohon maaf kepada kita. Dengan sikap memafkan orang lain, maka perselisihan dan permusuhan pun semakin berkurang, maka kerukunan hidup pun akan tercipta. Budaya saling memaafkan inilah yang harus dimiliki oleh bangsa kita terutama pada para pelajar begitu juga dalam masyarakat. Sehingga setiap ada persoalan tidak berujung kericuan, tawuran dan perkelahian yang justru menurunkan martabat sebagai manusia disisi Allah.
    Dalam Al-Qur'an Allah swt., mengelompokkan orang-orang pemaaf kedalam golongan orang-orang yang bertakwa  dan berbuat kebajikan yang senantiasa mendapatkan surga dan ampunan dari Allah SWT., Sebagaimana firmanNya dalam surah Ali imran ayat 133-134 sebagai berikut :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,  (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".
    Disamping ayat tersebut diatas, Rasulullah saw., juga telah bersabda dalam haditsnya :

 عن البراء قال قال رسول الله صلى اللهم عليه وسلم ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إلا غفر لهما قبل أن يفترقا
Artinya “Setiap dua orang muslim bertemu dan berjabat tangan nescaya diampunkan dosa keduanya sebelum mereka berpisah” (Riwayat Abu Daud)
Hikmah Sikap Toleransi Dan Kerukunan
    Ada beberapa hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dalam bersikap toleran dan rukun dalam masyarakat antara lain :
  1. Orang yang mampu menghormati dan menghargai orang lain meskipun berbeda dengan kita dan dihormati pula oleh orang lain. Hai ini menunjukkan bahwa kebaikan yang kita tanam, akan membuahkan kebaikan pula, dan begitu pun sebaliknya.
  2. Orang yang mampu bersikap toleran akan memiliki kedewasaan dalam berfikir, hati-hati dalam bertindak, serta bersikap bijak dalam mengambil setiap keputusan, Sehingga keputusan yang diambil akan senantiasa membawa kemamfaatan bagi semua pihak
  3. Orang yang mampu menghargai perbedaan dan keragaman, maka perbedaan itu akan menjadi rahmat dan nikmat baginya. 
Pengertian Kerukunan, Dalil Qur'an dan Hadits Tentang Kerukunan, Contoh Perilaku dan Hikmah Kerukunan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment