BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

ASBABUN NUZUL SURAH LUQMAN MENURUT SUMBER PARA PERAWI HADITS

Surah Luqman adalah salah satu surah yang terdapat dalam Al-Qur'an, terletak pada surah yang ke tiga puluh satu dari 114 surah. Seperti halnya surah-surah lain yang diturunkan oleh Allah dengan sebab-sebab, begitu pun dengan surah Luqman ada beberapa ayat yang akan kami uraikan asbabun nuzulnya diantaranya ayat 6, 27, dan 34. yang sumbernya dari beberapa perawi hadits yang terkenal.

 Surah Luqman Ayat 6
 
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
"Dan diantara manusia ada yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan" (Q.S. Luqman ayat 6)
    Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat 6 diatas turun berkenaan dengan seorang quraisy yang membeli seorang biduanita (dijadikan alat untuk menyesatkan manusia), maka turunlah ayat tesebut untuk mengancam orang-orang yang berusaha untuk menyesatkan manusia.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari 'Ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas)

    Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat 6 tersebut turun berkenaan dengan an-Nadlr bin Al Harts yang membeli seorang biduanita. Apabila mendengar seorang yang akan  masuk Islam, ia mengajaknya datang ke biduanita itu, dan menyuruh biduanita itu menyediakan makanan dan minuman serta merayunya dengan alunan suaranya. An-Nadlr berkata kepada orang-orang yang dibujuknya itu : "Ini lebih baik dari pada ajakan Muhammad yang hanya menyuruh sholat, puasa, dan berperang untuk kemenangannya".  Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang berbuat seperti itu akan mendapat siksa yang sangat berat dari Allah.
(Diriwayatkan oleh Juwaibir yang bersumber dari Ibnu Abbas)
Surah Luqman Ayat 27

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan seandainya pohon-pohon ysng dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Q.S.Lukman ayat 27)

    Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ahli kitab bertanya kepada Rasulullah tentang ruh. pertanyaan ini dijawab oleh Nabi Muhammad saw., dengan firman Allah surah al-isra' ayat 85 yang menegaskan bahwa ruh itu adakah urusan Allah, dan manusia hanya diberi ilmu yang sangat  sedikit.
    Ahli kitab berkata : "Engkau menganggap bahwa kami tidak diberi ilmu kecuali sedikit, padahal kami telah diberi Taurat, dan Taurat itu adalah hikmah, dan barang siapa yang diberi hikmah sesungguhnya ia telah diberi kebaikan yang  banyak". maka turunlah ayat 27 ini sebagai penjelasan bahwa ilmu yang diberikan kepada manusia hanyalah sedikit, dan ilmu Allah tidak mungkin dapat dicatat karena sangat banyaknya.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ikrimah)
    Diriwayat lain dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw., berada di Mekkah, turun ayat ini :

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Setelah beliau hijrah ke Madinah datanglah kepadanya pendeta-pendeta yahudi yang berkata : "Apakah benar yang telah sampai kepada kami bahwa engkau berkata : "Hanya sedikit ilmu yang
diberikan oleh Allah. Apakah diberikan kepada kami atau kaummu?". Maka Rasulullah saw., bersabda : "Kami maksudkan kedua-duanya". Para pendeta itu berkata : "Bukankah engkau telah membaca (dalam Qur'an) : "Sesungguhnya kami telah diberi Taurat di dalamnya terdapat keterangan untuk segala perkara". Bersabdalah Rasulullah : "Semua itu dibandingkan dengan ilmu Allah sangat sedikit". Maka diturunkanlah ayat 27 berkenaan dengan peristiwa tersebut di atas yang menegaskan bahwa yang dimuka bumi ini tidak akan ada alat yang mencukupi untuk melukiskan ilmu Allah.
(diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq yang bersumber dari 'Atha' Ibnu Yasar. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas)

    Diriwayat lain dikemukakan bahwa kaum musyrikin berkata : "Hampir habis apa yang dikatakan oleh Muhammad". Maka turunlah ayat 27, berkenaan dengan ucapan mereka ini yang menegaskan bahwa ilmu Allah tidak akan habis-habisnya.
(Diriwayatkan oleh Abus-Syaikh di dalam kitab 'Idhamah dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah).
Surah Lukman Ayat 34

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya Allah hanya pada sisiNya sajalah tentang pengetahuan hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada didalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan di usahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha dalam Pengetahuan-Nya" (Q.S.Lukman ayat 34
    Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang badwi datang menghadap kepada Rasulullah dan berkata : " Isteriku sedang hamil, cobalah ternangkan jenis kelamin apa yang akan ia lahirkan (apakah pria atau wanita), dan negeriku kekeringan, kapankah akan turun hujan, dan aku tahu kapan aku dilahirkan, tetapi terangkan kepadaku, kapan aku mati?". Maka turunlah ayat 34 yang menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui akan segala sesuatunya.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid)
ASBABUN NUZUL SURAH LUQMAN MENURUT SUMBER PARA PERAWI HADITS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment