BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Penyakit Kanker Payudara, Gejala, Faktor Resiko, Cara Mengetahui dan Pencegahannya

Payudara tentunya dimiliki oleh kaum laki-laki dan perempuan, namun kaum laki-laki payudaranya rudimenter dan tidak penting, sedangkan payudara perempuan menjadi besar dan penting. Oleh karena payudara perempuan merupakan salah satu organ penting wanita yang sangat erat kaitannya dengan fungsi refroduksi dan kewanitaan (kecantikan). Karena itu gangguan payudara tidak sekedar memberikan gangguan kesakitan sebagaimana penyakit pada umumnya, akan tetapi juga mempunyai efek estetika dan fsikologis khusus, terutama pada penyakit yang sering kita dengar kanker payudara.
Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita, selain itu kecenderungan peningkatan tidak dapat dihindari. Bahkan peningkatan kematian akibat kanker payudaya cukup meningkat bahkan masih tinggi. terutama pada negara-negara yang sedang berkembang.

Gejala-gejala Kanker Payudara

Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak merasakan sakit dan tanda-tandanya sama sekali, namun ketika tumor semakin membesar, dan gejala-gejalanya yang muncul adalah sebagai berikut :
  • Benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh atau penebalan kulit payudara atau disekitar ketiak
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • Kerutan pada kulit payudara
  • Keluarnya cairan pada payudara, umumnya berupa darah
  • Pembengkakan atau adanya tarikan pada puting susu

Faktor Resiko

Yang termasuk faktor resiko kanker payudara adalah :
  1. Umur, umur tua lebih beresiko dari umur muda
  2. Satatus Negara,  Negara Amerika dan Eropa lebih banyak dari Asia  dan Afrika
  3. Status sosial ekonomi, orang kaya lebih beresiko
  4. Status perkawinan, resiko pada yang tidak kawin
  5. Tempat tinggal, lebih banyak pada orang perkotaan
  6. Ras, Banyak ditemukan pada orang kulit putih
  7. Berat badan, banyak pada orang gemuk
  8. Umur Maanarche, lebih awal lebih beresiko
  9. Umur monopause, jika terlambat lebih beresiko
  10. Umur pertama melahirkan, lebih resiko jika lambat (usia>30 tahun)
  11. Riwayat keluarga, (terutama pada ibu atau saudara) dengan kanker payudara
Dari faktor-faktor yang tertera diatas, ada 4 yang yang protektif untuk kamker payudara yakni :
1. Faktor Umur
    Dikatakan bahwa umur penderita kanker di Indonesia lebih mudah dibandingkan dengan umur di negara-negara maju dan jepan. Kebanyakan penderita kanker di Indonesia kurang dari 45 tahun sedangkan pada negara maju setelah usia 40 tahun.
    Khusus keadaan di Indonesia yang relatif usia muda yang terkena kanker payudara, maka kemungkinan penyebabnya adalah :
  1. Life expectancy : Usia harapan hidup bangsa Indonesia masih lebih rendah dari negara maju sehingga penderita kanker juga cenderung lebih muda dibandingkan dengan negara maju dengan harapan hidup yang lebih panjang.
  2. kekurangtepatan pernyataan umur : penderita kanker payudara kebanyakan datang dari daerah pedesaan dengan sosial-ekonomi rendah dan pendidikan yang rendah pula. Mereka kebanyakan menaksir umur yang salah, dan cenderung lebih muda dari usia sesungguhnya.
2. Faktor riwayat kanker payudara
    Faktor riwayat keluarga dengan kanker payudara merupakan salah satu faktor resiko penting kanker payudara. Faktor keluarga ini terutama dari pihak ibu pada tingkat pertama meliputi ibu, bibi dan saudara.
 
3. Paritis
Jika nulliparous (tidak ada anak) maka mempunyai resiko kanker payudara. paritas 1 atau 2 dianggap rendah resiko dan kemudian paritas banyak meningkatkan resiko lagi.
salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam paritas ini adalah kelahiran anak full-term sehingga tidak termasuk yang abortus dalam perhitungan jumlah paritas.

4. Faktor laktasi
    Menyusui merupakan salah satu faktor penting yang memberikan proteksi terhadap ibu. hal ini perlu dikampanyekan kepada kaum ibu sehingga upaya laktasi akan memberi dampak ganda, meningkatkan kesehatan bayi dan juga dapat menghindari ibu dari kanker payudara.

 Pencegahan kanker Payudara

    Upaya diagnosis ini dengan melakukan berbagai jenis pemeriksaan payudara :
  1. Sadari (pemeriksaan payudara sendiri atau BSE (breast self Examination).
  2. Saranis (pemeriksaan payudara klinis) oleh dokter atau bidan.
  3. Biopsi Aspirasi Jarum Halus (Bajah).
  4. Mamografi ; sejenis pemeriksaan radiologi untuk payudara
  5. Breast imaging, seperti ultrasound atau MRI Scanning.
Untuk mendapatkan secara dini adanya kelainan payudara perlu pemeriksaan yang tepat baik waktu maupun teknik pemerikaannya. Sebagai pedoman dapat dipakai berikut ini.
  1. Mulai umur 20 tahun : pemeriksaan serari tiap  bulan
  2. Umur 20-40 tahun : seranis tiap 3 tahun dan mamografi awal (usia 35-40 tahun)
  3. Usia 40-50 tahun: mamografi tiap 1-2 tahun, seranis tiap tahun (tentang riwayat kesehatan dan anjuran dokter)
  4. Usia lebih 50 tahun: Mamografi tahunan dan saranis tahunan.
SADARI
Bentuk payudara biasanya berubah-ubah. Sebelum memasuki masa menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak atau ada benjolan dan kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Yang terpenting adalah mengenali perubahan mana yang bisa terjadi dan mana yang tidak. Karena itu, dari semula setiap perempuan bagaimana keadaan keadaan normal dari payudaranya sendiri. Perlu diingat bahwa tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui.
Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai 10 hari setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara terasa lunak. Pemeriksaan tidak tepat dapat dilakukan pada menjelang dan sewaktu menstruasi.
Sarari hendaknya dilakukan sendiri dengan penuh disiplin tiap bulan. Jika ada yang terasa lain, bergegaslah ke klinik untuk pemeriksaan saranis.

Cara melakukan SADARI :
1. Amati !
Lakukanlah pemeriksaan di depan kaca, lengan terletak disamping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika ukuran satu dengan yang lain tidak sama. kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Lakukan hal yans sama dengan posisi tangan yang berbeda-beda (kedua tangan diangkat, tangan diletakkan di pinggang, atau badan sedikit membungkuk). Lakukan hal ini waktu mandi atau sedang bercermin sehingga seorang perempuan dapat mengenali bentuk payudara.
2. Rasakan!
Berbaring dengan dibawah bantal di bawah pundak kiri. Letakkan tangan kanan dibelakang kepala membentuk sudut 90 derajat. Gunakan 3 jari tangan kiri anda untuk merasakan benjolan ata penebalan kulit pada payudara. Tekanan dengan baik payudara Anda. Pelajari bagaimana rasa payudara Anda pada pada biasanya.
Jari dapat memilih beberapa arah jelajah:-melingkar, -naik turun, dan pilah-pilah. Langkah ini memastikan Anda telah menjelajahi seluruh area dan membantu untuk mengingatkan bagaimana keadaan payudara. Sekarang periksa payudara kiri dengan 3 jari tangan kanan Anda.
Selain SADARI, deteksi dini untuk kanker payudara yang perlu dilakukan pemeriksaan klinis payudara minimal 3 tahun sekali untuk perempuan berusia 20-39 tahun, dan setiap tahun untuk yang berusia di atas 39 tahun.

Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
  1. Posisi berdiri : Berdiri di depan cermin, relaks, tangan di pinggang, lihat keadaan umum payudara, dalam hal besar, kedudukan, bentuk, warna kulit, dan perubahan lain dari keadaan normal atau ada sebelumnya.
  2. Posisi berdiri : Berdiri di depan cermin, angkat kedua lengan ke atas, perhatikan perubahan yang terjadi pada payudara, dibandingkan dengan keadaan tegak biasa atau adanya perubahan dari keadaan normal sebelumnya. Secara khusus perhatikan adanya kemungkinan tanda-tanda penarikan atau ketegangan kulit.
  3. Posisi berbaring: Lakukan pemeriksaan fisik payudara dengan memakai tangan, yaitu dengan perabaan memakai ujung-ujung jari tangan, dari batas luar payudara hingga ke arah puting. Periksa secara saksama terhadap segala kemungkinan adanya benjolan kecil.
  4. Posisi berdiri: lakukan pemeriksaan fisik payudara dengan memakai tangan. Bandingkan keadaannya dengan waktu berbaring sebelumnya, dengan segala kemungkinan benjolan yang ditemukan. Sediakan waktu hanya lima menit, sekali se bulan untuk SADARI.

Penyakit Kanker Payudara, Gejala, Faktor Resiko, Cara Mengetahui dan Pencegahannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment