Dalam daftar pustaka, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu karya tulis ilmiyah, karena daftar pustka adalah memuat semua pustaka yang dirujuk dalam disertasi yang terdiri atas buku, kitab, jurnal, majalah, surat kabar serta perundang-undangan dan adapun tehnik penulisan dari pada daftar pustaka itu mempunyai ketentuan-ketentuan. Ketentuan itulah yang akan kita bahas pada tulisan dibawah ini.
Adapun tehnik penulisan daftar pustaka hendaknya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1. Pustaka disusun menurut abjad nama sesuai daftar katalog dalam penerbitan. Kalau huruf pertama sama, maka diperhatikan huruf kedua dan seterusnya. selain itu, apabila nama famili pengarang yang berasal dari bahasa Arab dan memakai alif lam, seperti al-Bukhari, maka huruf alif lam itu tidak termasuk huruf pertama, dan yang dihitung pertama adalah huruf B. Jadi ia termasuk dalam kelompok huruf abjad B.
2. Unsur pertama yang ditulis adalah nama pengarang atau nama instansi yang mengeluarkannya (kalau pustaka itu tidak mempunyai pangarang).
3. Semua titel yang dimiliki oleh pengarang, baik dicantumkan dalam buku yang dirujuk atau tidak, sebaiknya tidak dicantumkan, sebab bisa menimbulkan kerancuan penggunannya. Demikian juga dalam penulisan naskah/teks dan catatan kaki.
4. Nama pengarang dibalik atau yang ditulis lebih awal dalam nama famili atau nama belakang, lalu beri tanda baca koma, baru nama depan (koma)judul buku (ditulis miring/italic) (koma) cetakan atau edisi (kalau ada, disingkat: cet. atau ed. ) (koma) tempat penerbit (titik dua) nama penerbit (koma) tahun terbit (titik).
5. Sekitarnya pengarang suatu buku rujukan terdapat lebih 1 (satu) sampai 3(tiga) maka yang dibalik namanya hanyalah nama pertama saja, yang lainnya ditulis sebagaimana adanya.
6. Jika nama pengarang lebih dari 3(tiga) orang, maka yang ditulis dan dibalik namanya adalah nama pertama saja, baru ditulis kata: at.all.
7. Demikian juga, jika sekiranya beberapa buku yang dirujuk memiliki pengarang yang sama, maka buku pertama saja yang ditulis lengkap nama pengarangnya, yang selanjutnya cukup memberi garis sepanjang sepanjang 1 (satu) Tab, lalu ditulis identitas bukunya.
8. Baris pertama daftar pusaka ditulis pada awal margin kiri, kemudian baris kedua dan seterusnya masuk 1 (satu) tab dari margin kiri.
9. Daftar pusaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi. Kemudian antara pusaka yang satu dan pustaka yang satu dan pustaka berikutnya diberi jarak 2 (dua) spasi.
CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSAKA
**Catatan : Tulisan ini dikutip dari Sumber Buku "Panduan Penulisan Disertasi" Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam PPs UMI Tahun 2015
Adapun tehnik penulisan daftar pustaka hendaknya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1. Pustaka disusun menurut abjad nama sesuai daftar katalog dalam penerbitan. Kalau huruf pertama sama, maka diperhatikan huruf kedua dan seterusnya. selain itu, apabila nama famili pengarang yang berasal dari bahasa Arab dan memakai alif lam, seperti al-Bukhari, maka huruf alif lam itu tidak termasuk huruf pertama, dan yang dihitung pertama adalah huruf B. Jadi ia termasuk dalam kelompok huruf abjad B.
2. Unsur pertama yang ditulis adalah nama pengarang atau nama instansi yang mengeluarkannya (kalau pustaka itu tidak mempunyai pangarang).
3. Semua titel yang dimiliki oleh pengarang, baik dicantumkan dalam buku yang dirujuk atau tidak, sebaiknya tidak dicantumkan, sebab bisa menimbulkan kerancuan penggunannya. Demikian juga dalam penulisan naskah/teks dan catatan kaki.
4. Nama pengarang dibalik atau yang ditulis lebih awal dalam nama famili atau nama belakang, lalu beri tanda baca koma, baru nama depan (koma)judul buku (ditulis miring/italic) (koma) cetakan atau edisi (kalau ada, disingkat: cet. atau ed. ) (koma) tempat penerbit (titik dua) nama penerbit (koma) tahun terbit (titik).
5. Sekitarnya pengarang suatu buku rujukan terdapat lebih 1 (satu) sampai 3(tiga) maka yang dibalik namanya hanyalah nama pertama saja, yang lainnya ditulis sebagaimana adanya.
6. Jika nama pengarang lebih dari 3(tiga) orang, maka yang ditulis dan dibalik namanya adalah nama pertama saja, baru ditulis kata: at.all.
7. Demikian juga, jika sekiranya beberapa buku yang dirujuk memiliki pengarang yang sama, maka buku pertama saja yang ditulis lengkap nama pengarangnya, yang selanjutnya cukup memberi garis sepanjang sepanjang 1 (satu) Tab, lalu ditulis identitas bukunya.
8. Baris pertama daftar pusaka ditulis pada awal margin kiri, kemudian baris kedua dan seterusnya masuk 1 (satu) tab dari margin kiri.
9. Daftar pusaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi. Kemudian antara pusaka yang satu dan pustaka yang satu dan pustaka berikutnya diberi jarak 2 (dua) spasi.
CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSAKA
'Abd al-'Aziz bin Muhammad bin
Ibrahim 'Abd al-Lathif, Dhawabith al-Jara wa al-Ta'dil, Al-Madinat al-Munawwarat:
al-Jami'at al-Islamiyat 1412 H.
Abu Hajar Muhammad al-Sa'id bin
Bas-yuni Zaghlul, Faharis Syu'ab al-man, Bayrut: al-Kutub al-Ilmiyat, 1410 H /
1990 M.
-----------, Mawsu at Athraf
al-Hadits al-Nabiwiy al-Syarif, Bayrut: Dar al-Fikr, t.th.
Arief Halim, M., Metodologi Tahqiq Hadith
Secara Mudah dan Munasabah, pulau
pinang: Universiti Sains Malaysia, 2007.
Basyir,
Ahmad Azhar, "Hubungan Agama dan Pancasila" dalam sudjangi (ed. Kajian
Agama dan Kemasyarakatan, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembanga
Agama, 1991 / 1992.
al-Bukhari,
Abu 'Abdillah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim, Al-Adab al-Mufrad, Tah.Muhammad
Fuwad 'Abd al-Baqi, Bayrut: Dar al-Basya' ir al-Islamiyah, 1409 H /1989 M.
**Catatan : Tulisan ini dikutip dari Sumber Buku "Panduan Penulisan Disertasi" Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam PPs UMI Tahun 2015
0 comments:
Post a Comment