BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Syarat Jadi Imam Dalam Sholat Sesuai Petunjuk Rasulullah

    Menjadi imam dalam sholat bukan pekerjaan gampang, karna tanggung jawab imam sholat sangat berat dalam sholat berjamaah, sahnya sholat berjamaah sangat ditentukan oleh imam, oleh karena itu banyak orang yang tidak mau menjadi imam disebabkan oleh banyak faktor, terutama tentang soal pemahaman agama, juga masalah bacaannya harus fasih dan yang paling memberatkan adalah tanggung jawabnya dikala sholat berjamaah tidak sah disebabkan karena kesalahan imam.
    Rasulullah bersabda, "Para imam (dalam shalat) itu adalah para penjamin (bagi makmunnya)." Maka tidak pantas jika seseorang maju menjadi imam shalat di satu lingkungan dimana masyarakatnya membencinya. Selama seseorang mampu untuk lebih memilih mengumandankan adzan, maka itu lebih baik baginya daripada menjadi imam, karena hal tersebut lebih selamat baginya. Berdasarkan pendapat yang paling shaih, jabatan imam shalat paling baik di manfaatkan kepada yang paling mampu memikulnya. Karena itu, Rasulullah senantiasa menjadi imam karena beliaulah yang paling mampu memikul tanggung jawabnya.
    Seorang imam hendaknya dapat menjaga waktu-waktu shalat, atau tepatnya shalat di awala waktu, karena di awala waktu terdapat ridha Allah, sedangkan di akhir waktu yang ada hanyalah maaf-Nya. Jadi ridha Allah lebih istimewa dari pada maaf-Nya.
Saat melakukan shalat, hendaknya imam berhenti sejenak di tiga tempat, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Tempat pertama adalah saat membaca doa Iftitah secara lirih, dan inilah waktu berhenti yang terlama. Kedua, setelah membaca al-Fatihah dan sebelum beralih membaca surah (ayat-ayat) lain, lama berhentinya setengah dari yang pertama. Ketiga, setelah membaca surah dan sebelum ruku', inilah waktu berhenti yang paling pendek.
Seorang makmum tidak dibenarkan mendahului imam. Bahkan ia  tidak boleh bergerak untuk melakukan ruku' selama imam belum benar-benar dalam posisi ruku' (yang sempurna). Hal ini juga berlaku pada semua rukun shalat lainnya.
    Dikatakan bahwa manusia yang telah selesai shalat itu ada tiga macam: Pertama, manusia yang memperoleh dua puluh lima pahala shalat. Mereka inilah yang bertakbir dan ruku' setelah imam dalam posisi ruku'. Kedua, manusia yang hanya memperoleh satu pahala shalat, yaitu mereka yang gerakan shalatnya bersamaan dengan gerakan imam. Dan ketiga adalah manusia yang tidak menerima pahala shalat, yaitu mereka yang mendahului gerakan imam.
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah, apakah imam harus memperpanjang waktu ruku'nya agar jama'ah yang baru datang (telat) dapat memperoleh keutamaan shalat berjama'ah? Barangkali lebih baik bagi imam untuk melakukan hal tersebut - memperpanjang waktu ruku'- dengan disertai keikhlasan jika memang perbedaan waktunya tidak terlalu nampak (antara satu ruku'  dengan ruku' lainnya).
Lalu saat imam membaca qunut dalam shalat shubuh, maka mengucapkan amin mulai dari bacaan Allaumma ihdina hingga bacaan innaka taqdi wa la yuqdha 'alaika. Setelah imam selesai membaca qunut, makmum dapat bersama-sama dengan imam mengucapkan asyhadu dengan suara lirih. 

Syarat Jadi Imam Dalam Sholat Sesuai Petunjuk Rasulullah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment