BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Contohnya

Allah swt. tidak cukup hanya diyakini sebagai pencipta dan pemilik alam semesta. Lebih dari itu, Allah swt. harus disembah, diagungkan dan tidak disekutukan dengan apapun. Misi yang diemban oleh semua Nabi dan Rasul Allah swt cuma satu yakni mengajarkan agama tauhid. Dikatakan agama tauhid karena agama yang didakwahkan adalah mengesakan Allah dan semua nabi dan rasul mengakui bahwa tidak ada sembahan kecuali Allah. Berdasarkan sifat keyakinan tauhid, maka para ulama membagi ilmu tauhid menjadi dua yaitu tauhid rububiyyah dan tauhid uluhiyyah. Dibawah ini kami akan membahas mengenai apa itu rububiyyah dan uluhiyyah.

A. Pengertian Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah

1. Tauhid Rububiyyah
Tauhid rububiyyah merupakan bentuk dari dua kata, yaitu tauhid dan rububiyyah. Tauhid berasal dari bahasa arab yakni dari kata Wahhada - yuwahhidu - tauhiidan yang berarti mengesakan. Menurut istilah, tauhid berarti menyakini bahwa Allah swt., itu esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Rumusan ini tercermin dalam kalimat syahadat yaitu laailaaha illallah. Adapun kata rububiyyah mempunyai beberapa makna diantaranya penciptaan, pemeliharan, dan pengasuhan.
Dalam terminologi Islam, tauhid rububiyyah berarti kepercayaan bahwa Allahlah satu-satunya pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta. Kewajiban ini wajib dimiliki oleh setiap orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah swt.. Seorang yang mengaku beriman , tetapi masih menyakini atau mempercayai sesuatu selain dari Allah, maka keimanannya akan sia-sia karena mereka telah dicap oleh Allah sebagai orang musyrik dan baginya tidak ada ampunan.
2. Tauhid Uluhiyyah
Menurut bahasa, kata uluhiyyah berarti kepercayaan bahwa hanya Allah sembahan yang benar. Hal ini tercermin dalam kalimat syahadat yaitu Laailaaha illallah (Tidak ada sembahan yang pantas disembah kecuali Allah. Keyakinan tersebut harus dibuktikan dengan amal yang nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan apapun. Tanpa bukti yang nyata, keyakinan tersebut tidak ada buktinya dari pandangan Allah.
Dari dua tauhid tersebut diatas, mempunyai pengertian yang berbeda, dimana tauhid rububiyyah berhubungan dengan keyakinan sedangkan uluhiyyah adalah keyakinan yang berhubungan dengan ibadah atau realisasi dari tauhid rububiyyah.Salah satu contoh tauhid rububiyyah dan tauhid uluhiyyah terdapat pada surah Alfatihah.

B Contoh Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyyah

Surah Al-Fatihah
بسْم اللهِ الرّحْمَنِ الرّحِيْم
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
مَالِكِ يِوْمِ الدِّيْنِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ
اهْدِنَا الصَّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِيْنَ

Terjemahannya

  1. Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
  2. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam
  3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
  4. Yang menguasai hari pembalasan
  5. Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan
  6. Tunjukilah kami jalan yang lurus
  7. (Yaitu) jalan orang-orang yang engkau beri nikmat kepadanya, Buka jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat
 Kandungan Surah
Surah Alfatihah pada ayat 1-4 mengandung tauhid rububiyyah, yang diawali dengan lafads basmalah. Ini mengisyaratkan bahwa Allah telah benar-benar mencurahkan kasih sayangNya kepada manusia. Dia yang mencipta dan mencukupi seluruh kebutuhan manusia. Sifat kasih sayang Allah berbeda dengan manusia. Kasih sayang manusia sangat terbatas karena banyak dipengaruhi oleh hawa nafsunya. Kata pengasih Allah tidak terbatas tetapi semua hambanya tidak terkecuali hanya orang yang beriman akan tetapi orang kafirpun akan diberikan sifat pengasihnya, yang terbatas hanyalah kata sayangNya karena hanya orang-orang yang berimanlah yang akan diberikan kasih sayang dari Allah.
Pada ayat ke 2, Allah swt., menjelaskan bahwa dialah yang menciptakan seluruh alam. Allah yang mencipta, Dia pula yang memelihara dan menguasai alam semesta. Keyakinan seperti inilah disebut dengan tauhid rububiyyah.
Pada ayat ke 3, Allah swt., menegaskan kembali tentang kasih sayangNya kepada makhlukNya. Hal ini menunjukkan betapa pedulinya Allah kepada makhluk ciptaanNya.
Pada ayat ke 4, dijelaskan tentang adanya hari pembalasan (hari akhirat). Pada hari itu manusia akan menerima balasan dari amal perbuatannya selama hidup didunia. Pada hari itu hanya Allahlah yang berkuasa. Kekuasaan Allah tersebut merupakan salah satu penjabaran dari tauhid Rububiyyah, yakni keyakinan bahwa saat terjadi hari kiamat hanya Allah yang berkuasa.
Sedangkan pada ayat 5-7 terkandung tauhid uluhiyyah karena berhubungan antara hamba dengan tuhanNya, dimana manusia tidak terlepas dari pertolongan Allah dan untuk memohon pertolongan harus melalui dengan jalan beribadah, dan ibadah adalah realisai dari keyakinan, karena tanpa ibadah maka keyakinan kita kepada Allah sia-sia, karena kesempurnaan iman seseorang harus dibuktikan dengan ibadah.
Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Contohnya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment