SIFAT-SIFAAT YANG DIPERLUKAN DALAM MEMILIH SAHABAT
Ketahuilah ,
bahwa tidak semua orang pantas dijadikan sebagai teman/sahabat. Karena Nabi
saw. Telah bersabda :
اَلْمَرْءُ
عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Artinya
:
“Seseorang
itu menurut agama (aturan) kekasihnya, maka oleh sebab itu baiklah seseorang dari kamu itu meneliti orang
yang akan dikasihinya
‘ (HR.Abu Daud dan Tarmudzi)
Haruslah
ada hal-hal dan sifat-sifat istimewa yang menyebabkan kita ingin bersahabat
dengan seseorang. Sifat-sifat itu disayatkan sesuai dengan faedah yang hendak
diperoleh dari persahabatan itu,.karena arti
syarat adalah hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam hal hubungan
dengan tujuan itu dijelaskan syarat-syaratnya. Maka dari persahabatan adalah
diharapkan faedah dibidang agama dan dunia. Faedah keduniaan umpamanya mendapat
keuntungan material atau moril , atau semata-mata senang bergaul .
Sebagian ulama salaf berkata :
“Perbanyaklah kawan karena setiap orang muslim mempunyai hak syafa’at,
semoga engkau termasuk ligkungan syafa’at temanmu.
Allah ta’ala berfirman :
وَيَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَعَمِلواا صَّالِحاَتِ وَيَزيْدهُمْ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya :
“ Dan dia
mrmperkenakan (do’a) orang orang yang beriman serta mengerjakan amal sholeh dan menambah pahala kepada mereka dari
karuniaNya “. (QS.Asy-Suura : 26 )
Ayat tersebut ditafsiri oleh Ulama “
Bahwa Allah mengauniakan syafa”at kepada mereka terhadap kawan-kawannya,
sehingga mereka dapat memasuki sorga bersama”.
Di lain ayat Allah berfirman :
وَتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّ
Artinya :
“ Dan ikutilah
jalan orang-orang yang kembali kepadaku “ (QS.Lukman : 15)
Isi yang tersirat yang dapat
difahamkan dari ayat tersebut diatas merupakan larangan atau ancaman untuk
menjadi orang fasiq atau bersahabat dengannya.
Al-Qamah pernah memberikan wasiat
kepada putranya dan ia berkata : “Hai anakku , jikalau engkau merasa perlu
untuk bersahabat dengan seseorang , maka pilihlah yang mempunyai sifat-sifat
ini, yaitu Jikalau engkau melayaninya,
ia suka melindungimu. Jikalau engkau sahabati ia akan merupakan hiasan bagi
dirimu. Dan jikalau engkau dalam keadaan kekurangan nafkah, ia gemar pula
mencukupi kebutuhanmu.
Pilihlah sahabat yang jikalau engkau
meminta sesuatu dari padanya pasti ia memberi.
Jikalau engkau diam, ia mulai menyapamu dahulu. Jiakala ada kesusahan dan
kesukaran yang menimpa dirimu, ia suka membantu meringankan dan menghibur
dirimu.
Pilihlah seorang sahabat yang
apabila engkau mengulurkan tanganmu untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu,
lalu ia suka menerima dengan rasa terharu.jikalau ia melihat kebagusan yang
timbul dari dirimu , ia suka menghitung-hitungnya dan dianggapnya sangat
berguna. Sedang jikalu ia mengetahui keburukan darimu lalu ia suka
menutup-nutupinya.
Pilihlah sahabat yang jikalau engkau
berrkata-kata, ia suka membenarkan ucapanmu dan bukanselalu mempercayai saja. Jikalau
engkau mengusahakan sesuatu persoalan yang berat, ia suka mengawanimu
mengusahakannya. Sedangkan jikalau engkau berselisih dengannya, ia suka sekali
mengalah untuk kepentinganmu.
Ja’far Ash Shiddiq ra. Berkata :” Janganlah engkau sahabati 5 macam orang
ini, yaitu :
1.
Yang pembohong,
karena engkau dapat diperdayakannya. Ia seperti fatamorgana, bisa menjauhkan
yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
2.
Orang dungu
atau kurang akal, yang tak ada gunanya bagimu. Maksudnya hendak
menguntungkanmu, kiranya membahayakan.
3.
Orang kikir,
karena ia menghindar disaat ia diperlukan.
4.
Pengecut, sebab
ia akan menyerahkan engkau , dan lari bila ia terancam bahaya.
5.
Orang durjana,
karena ia rela menjualmu seharga sebungkus nasi ataukurang. Seseorang bertanya
: “ apakah lagi harga yang kurang dari sebungkus nasi itu ?” Jawabnya :” Hal yang diharapnya kemudian tiada
diperolehnya !”.
Perlu kiranya difahami sebagai penutupnya
bahwa bersahabat jangan sekali-kali memilih seseorang yang tamak keduniaan. Sebab
bersahat dengannya itu adalah bagaikan bermain racun yang dapat membunuh diri
yang tidak mustahil akan ditelannya juga . sebabnya demikian itu, karena watak
manusia suka meniru-niru dan menyusaikan dirinya padasesuatu yang senantiasa
dilihatnya. Bahkan tabiat manusia dapat
mencuri dari tabiat yang lainnya tanpa disadari oleh pemiliknya sendiri.
Oleh sebab itu mengeratkan persahabatan
dengan orang yang tamak keduniaan itu dapat menyebabkan hati diri sendiri
menjadi tamak pula, sedangkan sebaliknya mengeratkan persahabatan dengan
seorang yang zuhud keduniaan itupun menyebabkan zuhudnya hati diri sendiri pula
.
Lukmanul Hakim pernah memberikan nasehat
kepada putranya dan berkata:’Hai anakku, duduklah rapat-rapat dengan para alim ‘ulama,
eratkanlah dirimu dengan kedua lututmu, sebab hati nurani itu dapat hidup
dengan adanya hikmat, sebagaimana hidupnya bumi yang mati dengan sebab adanya
hujan yang lebat “.
0 comments:
Post a Comment