Ketahuilah
bahwa kenikmatan bersetubuh itu menguasai itu memiliki dua mamfaat : pertama,
untuk mengetahui kenikmatannya. Dari kenikmati bersetubuh, kenikmatan akhirat
dapat diperkirakan, sebab kenikmatan akhirat itu lebih dahsyat dari pada fisik.
Sebagaimana halnya siksa neraka juga lebih pedih dari pada derita fisik. Kedua
, untuk meneruskan keturunan. Namun selain kedua mamfaat ini, ada pula dampak
burukdari keinginan seksual yang dapat merusak agama dan urusan dunia jika
keinginan tersebut tidak dikontrol, ditekan dan tidak dilakukakan secara wajar
Nabi SAW pernah
bersabda: “ Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan pendengaran,
penglihatanku, hatiku,dan maniku”. Beliau juga bersabda :” Perempuan adalah
tali-tali setan”. Seandainya bukan karena nafsu syahwat, maka tidak akan
seperti itu.
Dalam suatu diriwayat
diceritakan: ketika Nabi Musa sedang duduk diperaduannya, tiba-tiba iblis
datang dengan memakai jubah panjang bertutup kepala yang dihiasi dengan
berbagai macam warna. Ketika iblis sudsh mendekati lalu ia mencopot jubahnya, dan berkata, “semoga keselamatan tercurah
padamu” Nabi Musa pun berkata : “Siapa engkau?” Iblis menjawab,”Aku Iblis. Nabi
Musa pun berkata; “semoga Allah tidak memberimu umur yang panjang, apa yang
membuatmu datang kemari ? iblis menjawab,”aku datang kesini untuk mengucapkan
selamat kepadamu atas posisimu disisi Allah. Nabi Musa bertanya,” Lalu untuk
apa jubah yang kamu kenakan itu ?. iblis menjawab,”dengan jubah ini aku bisa
mencuri hati manusia”. Nabi Musa bertanya, :Perbuatan apa yang dilakukan
manusia sehingga kamu dapat menguasainya?”Iblis menjawab,” Apabila dia kagum
pada dirinya sendiri dan memperbanyak amalnya namun melupakan dosa-dosanya. Wahai
Musa….Aku ingin memperingatkannmu tiga hal :
-
Pertama, janganlah pernah engkau menyendiri
dengan wanita yang bukan muhrimmu, sebab ketika seorang laki-laki
menyendiri dengan seorang perempuan, maka akulah yang menemaninya sampai aku
bisa menyesatkannya..
-
Kedua, janganlah engkau membuat
perjanjian sama Allah, kecuali jika engkau mampu melaksanakannya.
-
Ketiga, janganlah engkau berniat
bersedekah kecuali engkau mampu menunaikannya, Sebab selama seseorang ingin
bersedekah namum belum menunaikannya, maka akulah yang menemaninya sampai aku
bisa menghalanginya untuk bersedekah, “lalu iblis berkata lagi”Aduh celaka,
Musa sudah mengetahui rencanaku untuk menipu manusia.”
Hal paling
butuk pada orang yang bersyahwat, adalah saat ia hanya ingin mengumbar hawa
nafsunya ditempat khusus. Sifat seperti ini melebihi sifat binatang dan masuk
kategori sifat tersela. Begitu pula dengan sifat berlebih-lebihan dalam
menunaikan syahwat, yaitu pada saat syahwat menguasai seseorang sampai pada
batas akal tidak dapat mengontrolnya. Namun ketiadaan nafsu secara totaljuga
tercela. Dengan demikian sebaik-baik perkara adalah yang tengah-tengah, dalam
artian nafsunya tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu lemah. Lalu saat
gejolak nafsu sudah melampaui batas, maka dapat dikurangi dengan rasa lapar
atau menikah.
Rasulullah
SAW bersabda : “Wahai para pemuda, barang siapa yang mampu menikah (dengan
berbagai tanggung jawab member nafkah lahir batin) maka menikahlah. Sedangkan barang
siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu menjadi
perisai baginya”.
0 comments:
Post a Comment