RAZZA’ALI DENGAN SEORANG PEJABAT
Pada zaman dahulu kala seorang penduduk yang
bernama razzaali bersama istrinya tinggal digubuk yag rapuh,keadaan ekonomi
boleh dikata dibawah dari garis kemiskinan, kadang makan disiang hari kadang
malamnya tidak makan lagi…hidupnya betul-betul penuh ujian dari Allah. Tapi
dibalik kemiskinan razzaali bersama dengan istrinya dia tidak pernah abaikan
ibadah.
Razzaali bekerja sebagai nelayan yang mengandalkan hasil pancingannya yang terkadang dapat ikan kadang tidak. Hasil tangkapannya hanya untuk penyambung hidupnya saja bukan untuk dijual
.
Suatu ketika bulan ramadhan keadaan ekonominya tidak ada lagi yang bisa dimakan untuk buat buka puasa setelah selesai sholat subuh berjamaah dengan istrinya, razzaali berangkatlah kelaut dengan membawa alat pancingnya dengan menaiki sampan kecil seukurang dengan 1 orang saja. Sebelum berangkat , istrinya perpesan kalau dapat ikan jangan dijual atan dikasih sama orang karna buat berbuka puasa sebentar.
Brangkatlah razzaali sampai ditengah laut dikasih turunlah pancingnya, Sudah 4 jam berlalu pancingnya tidak ada yang sentuh ikan ,baring-baringlah razza ali sampai tidak merasa dirinya tertidur ditiup anging sepoi-sepoi. Waktu terus berlalu akhirnya Allah memberikan rezki dengan seekor ikan besar yang dengan kuasa Allah, ikan itu pulalah yang menarik sampag kecilnya sampai di pinggir pantai. Takkala perahunya udah kandas dipantai, razzaali terbangun dengan keadaan heran dan bingung, razzali heran karna tanpa ada angin kencang ombak yang keras tiba-tiba perahunya terdampar di pantai, ada apa gerangan?, razzaali bingung karna khawatir pancingnya yang menjadi tumpuan harapan hidupnya hilang tersangkut dikarang. Takkala tali pancingnya ditarik ternyata pancingnya mendapat ikan yang sungguh besar, DI ikatlah ikan besar tersebut, lalu dibawa naik kedarat.
Razzaali bekerja sebagai nelayan yang mengandalkan hasil pancingannya yang terkadang dapat ikan kadang tidak. Hasil tangkapannya hanya untuk penyambung hidupnya saja bukan untuk dijual
.
Suatu ketika bulan ramadhan keadaan ekonominya tidak ada lagi yang bisa dimakan untuk buat buka puasa setelah selesai sholat subuh berjamaah dengan istrinya, razzaali berangkatlah kelaut dengan membawa alat pancingnya dengan menaiki sampan kecil seukurang dengan 1 orang saja. Sebelum berangkat , istrinya perpesan kalau dapat ikan jangan dijual atan dikasih sama orang karna buat berbuka puasa sebentar.
Brangkatlah razzaali sampai ditengah laut dikasih turunlah pancingnya, Sudah 4 jam berlalu pancingnya tidak ada yang sentuh ikan ,baring-baringlah razza ali sampai tidak merasa dirinya tertidur ditiup anging sepoi-sepoi. Waktu terus berlalu akhirnya Allah memberikan rezki dengan seekor ikan besar yang dengan kuasa Allah, ikan itu pulalah yang menarik sampag kecilnya sampai di pinggir pantai. Takkala perahunya udah kandas dipantai, razzaali terbangun dengan keadaan heran dan bingung, razzali heran karna tanpa ada angin kencang ombak yang keras tiba-tiba perahunya terdampar di pantai, ada apa gerangan?, razzaali bingung karna khawatir pancingnya yang menjadi tumpuan harapan hidupnya hilang tersangkut dikarang. Takkala tali pancingnya ditarik ternyata pancingnya mendapat ikan yang sungguh besar, DI ikatlah ikan besar tersebut, lalu dibawa naik kedarat.
Dalam
perjalanan pulang ke rumah, tiba-tiba bertemu dengan seorang pejabat, sang
pejabat menahan razzaali lalu berkata :
Pejabat
: pak ? boleh minta beli ikannya ?
Razzaali
: Maaf tuan, aku tidak jual ikan ini
Pejabat
: kalau tidak mau dijual, gimana kalau kamu kasih aku ikannya itu ?
Razzaali
: tuan minta beli, aku tidak kasih , apalagi mau kasih secara cuma-cuma
Pejabat
: apa betul bapak tidak mau kasih ?
Razzaali
: iyya, betul tuan
Akhirnya
sang pejabat menampar dan meninju ulu hati razzaali sehingga razzaali jatuh
pingsan, lalu diambillah ikannya. Sang pejabat membawa ikan itu pulang ke
rumahnya dan berkata pada istrinya : “ikan ini kamu potong 3, ekornya kamu
bakar, tengahnya di goring dan kepalanya dimasak pakai belimbing.
Waktu
terus berlalu, suara masjid udah mulai
mengaji, saat itu Razzaali pun mulai sadarkan diri dan mencari ikannya yang
ternyata sudah tidak ada lagi, kesedihan cukup dirasakan oleh Razzaali yang
mengingat pesan istrinya, tapi apalah daya nasib Razzaali harus diterima,
beranjaklah pulang kerumah tanpa membawa apa-apa, sementara sang istri sudah
merasa khawatir, karna biasanya dia pulang cepat, kenapa sudah sampai sore
belum pulang juga suaminya. Sesampai dirumah Razzaali disambutlah dengan
senyuman oleh istrinya, lalu istrinya bertanya : kenapa terlambat pulang ?
kenapa wajahta memar ? dan dimana ikannya ?. lalu Razzaali berkata pada
istrinya : “ sebenarnya aku dari tadi siang
sudah pulang, Cuma dalam perjalanan aku bertemu dengan seorang pejabat
dan ikan yang aku dapat dia minta beli tapi tidak aku jual, lalu dia meminta
secara cuma-Cuma tapi aku tidak kasih, akhirnya dia tampar aku dan meninju ulu
hatiku akhirnya aku tak sadarkan diri.
Setelah
adzan di masjid maka razzaali bersama
dengan istrinya berbuka puasa dengan air tanpa ada makanan. Lalu razzaali
shalat berjamaah dengan istrinya, setelah selesai shalat razzaali bersama
istrinya :
" ALLAHUMMAGFINIHIM SYI'TA"
Sedangkan sang pejabat berpesta dengan keluarganya dari hasil rampasannya. Pada saat sang pejabat makan ikan tersebut tiba-tiba jarinya tertusuk dari tulang ikan tersebut, saat itu pula sang pejabat merasakan sakit yang luar biasa, karena tidak dapat menahan rasa sakitnya lalu sang pejabat di bawah ke rumah sakit, sampai dirumah sakit diberikan obat penahan rasa sakit tetapi tetap tidak ada perubahan sampai akhirnya dokter memberi keputusan, rasa sakit pada jarinya dapat berhenti apabila tangannya harus dipotong, akhirnya sang pejabat terpaksa harus dipotong jarinya.
Sedangkan sang pejabat berpesta dengan keluarganya dari hasil rampasannya. Pada saat sang pejabat makan ikan tersebut tiba-tiba jarinya tertusuk dari tulang ikan tersebut, saat itu pula sang pejabat merasakan sakit yang luar biasa, karena tidak dapat menahan rasa sakitnya lalu sang pejabat di bawah ke rumah sakit, sampai dirumah sakit diberikan obat penahan rasa sakit tetapi tetap tidak ada perubahan sampai akhirnya dokter memberi keputusan, rasa sakit pada jarinya dapat berhenti apabila tangannya harus dipotong, akhirnya sang pejabat terpaksa harus dipotong jarinya.
Sementara
razzaali setiap selesai shalat selalu
berdoa bersama istrinya, dan doa yang lantungkan "ALLAHUMGFINIHIM
SYI'TA" doa' itulah yang selalu diulang-ulang setiap selesai sholat.
Sang pejabat setelah jarinya dipotong dibawah pulang kerumahnya tidak lama berselang dirumahnya kembali merasakan rasa sakit pada jarinya akhirnya dia kembali dibawah kerumah sakit lalu dipotong sampai sikunya. Pada malam harinya sang pejabat bermimpi ada seorang yang datang dihadapannya dan berkata rasa sakit pada jarimu dapat hilang apabila kamu sudah minta maaf pada orang yang pernah kamu zolimi pada pagi harinya sang pejabat meminta kepada istrinya untuk mencari laki-laki yang pernah dizolimi itu selama tiga hari mereka mencarinya barulah menemukan rumah razzaali pada saat sang pejabat melihat keadaan rumah razzaali sang pejabat itu berteriak dan menangis lalu dia berkata andai aku tahu keadaan keluarganya aku bersumpah tidak bakalan merampas ikannya. Lalu sang pejabat mengetuk pintu rumah razzaali yang pada saat itu razzaali dalam keadaan berdoa bersama istrinya yang doanya tersebut juga didengar oleh sang pejabat tersebut. Lalu razzaali mendengar suara ketukan pintu maka dia bergegas membuka pintu lalu razzaali kaget melihat sang pejabat tersebut dalam keadaan tangannya sudah terpotong dan razzaali pun bertanya :
Sang pejabat setelah jarinya dipotong dibawah pulang kerumahnya tidak lama berselang dirumahnya kembali merasakan rasa sakit pada jarinya akhirnya dia kembali dibawah kerumah sakit lalu dipotong sampai sikunya. Pada malam harinya sang pejabat bermimpi ada seorang yang datang dihadapannya dan berkata rasa sakit pada jarimu dapat hilang apabila kamu sudah minta maaf pada orang yang pernah kamu zolimi pada pagi harinya sang pejabat meminta kepada istrinya untuk mencari laki-laki yang pernah dizolimi itu selama tiga hari mereka mencarinya barulah menemukan rumah razzaali pada saat sang pejabat melihat keadaan rumah razzaali sang pejabat itu berteriak dan menangis lalu dia berkata andai aku tahu keadaan keluarganya aku bersumpah tidak bakalan merampas ikannya. Lalu sang pejabat mengetuk pintu rumah razzaali yang pada saat itu razzaali dalam keadaan berdoa bersama istrinya yang doanya tersebut juga didengar oleh sang pejabat tersebut. Lalu razzaali mendengar suara ketukan pintu maka dia bergegas membuka pintu lalu razzaali kaget melihat sang pejabat tersebut dalam keadaan tangannya sudah terpotong dan razzaali pun bertanya :
Razzaali : “ada apa dengan tangan tuan sehingga
terpotong ?
Pejabat : “ini semua karena akibat tertusuk
tulang ikan yang telah kurampas dari bapak”
Razzaali : “ andaikan tuan cepat minta maaf
maka tidak seperti ini kejadiannya.”
Lalu razzaali memaafkan sang pejabat itu dan
seketika itu pula rasa sakit ditangannya berhenti.
Semoga kissah tersebut menjadikan pelajaran bagi kita semua, bahwa
0 comments:
Post a Comment